26

182 32 1
                                    

Haiii ada yang kangen gak?
😂😂😂😂😂😂😂🤪🤪🤪🤪

Happy reading ya btw😚
Oh iyaa Jangan lupa klik bintangnya yaa💖

Aroma ocean yang tiba-tiba menyeruak ke segala arah, tak sengaja terhirup oleh Seulgi hingga ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang menghirup aroma itu dalam-dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma ocean yang tiba-tiba menyeruak ke segala arah, tak sengaja terhirup oleh Seulgi hingga ia tidak menyadari bahwa dirinya sedang menghirup aroma itu dalam-dalam. Sesuatu yang putih bersih dibawah sana pun menyita perhatian Seulgi untuk sesaat. Sepatu pantofel tersebut berhenti dengan seksama, hingga Seulgi penasaran akan rupa pemilik sepatu formal tersebut.

"Kang Seulgi!" Sapanya sangat antusias melihat si gadis berwajah oriental itu.

"Suho oppa. ." Cicitnya pelan.

"Baru saja aku ingin menjenguk kau dirumah mu" ucap Suho si pria berjas dengan gaya yang maskulin sembari menjinjing sebuah parsel yang berisikan beberapa jenis buah.
Seulgi hanya menyeringai tidak jelas menanggapi perkataan Suho, sebab ia bingung harus menjelaskan apa pada kakanya Sehun-- untuk apa dirinya bisa berada disini.

"Aku dapat kabar dari Sehun tadi malam jika kau mengalami musibah, jadi ku sempatkan hari ini untuk menjenguk mu dan aku ke rumah ini ingin menemui Sehun, tapi kebetulan sekali kau ada disini" kata Suho yang diakhiri dengan senyuman.

By the way entah mengapa melihat senyuman itu, Seulgi terbayang-bayang akan sosok Sehun yang dulu. Yang dulu selalu membuatnya tersenyum, Yang dulu paling mengerti, Yang dulu selalu ada.

Ya, yang dulu..
Dan sekarang tidak.

Batin Seulgi dan setelah pikirannya telah kembali, ia baru sadar jika dia tidak bermaksud memenuhi sejenak bayangannya dengan senyum Sehun.
Hingga akhirnya ia menggeleng begitu saja dihadapan Suho.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Suho khawatir, dan setelah itu ia menaruh jinjingan yang ia bawa diatas meja.

Disisi itu Sehun hanya diam mematung menyaksikan kakak beserta sahabatnya sedang berbincang. Sehun mulai berniat didalam hatinya untuk tidak lagi mencampuri urusan dengan gadis bernama Kang Seulgi.
Pun ternyata Sehun meninggalkan tempat dimana ia berdiri saat ini, dia lebih memilih untuk menuju kamar lamanya diatas.

Sedari tadi dengan tatapan kosongnya, Seulgi memandang sebuah kertas dihadapannya. Secarik kertas hitam dihiasi dengan tinta putih yang berisikan sebuah undangan atas pembukaan cafe one piece milik Sehun.
Suho si pria berhati malaikat itu yang memberi undangannya dan dia meminta Seulgi untuk hadir diacara pembukaan tersebut pada sabtu pekan ini.

Dan tiba-tiba kepala Seulgi dipenuhi pembicaraannya dengan Sehun waktu tadi siang. Mengingat kalimat demi kalimat yang berasal dari suara berat itu, seakan-akan membuat sel otak Seulgi menjadi kusut tak karuan. Seulgi menggeretakan giginya kesal dan juga kedua jemarinya mengkaku seolah-olah sedang meremas sesuatu.

For over Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang