Kyung Soo tengah menimang-nimang bagaimana bisa Seulgi hamil?
Teringat setiap malam saja Seulgi selalu menaruh guling untuk dijadikan batas wilayah tempat tidur antara dirinya dengan Kyung Soo.
Selama satu minggu telah resmi menjadi pasangan yang sah menurut negara, Kyung Soo belum sama sekali menjamah tubuh bagian dalam Seulgi."Tidak enak kan sakit perut?" Tanya Kyung Soo sedikit ada rasa kesal pada Seulgi, lalu diapun memberikannya obat.
Seulgi tidak menjawab, dia hanya mengambil pil putih ditangan Kyung Soo dan langsung meminumnya."Habis mau gimana lagi Soo, aku tidak berselera" katanya, lalu dia merebahkan tubuhnya diatas kasur seakan tidak ingin diganggu.
"Karena kau seperti ini, pelayan dirumah mengira kau sedang hamil"
Seulgi menyergap kedua manik hitam Kyung Soo dengan cepat setelah mendengar apa yang dikatakannya. Diwaktu yang bersamaan pula, Seulgi mencoba menutup bagaian dadanya dengan kedua tangan.
"K-kau tidak macam-macam kan padaku?" Katanya, lalu melihat Kyung Soo dengan tatapan horor.Kalau gadis dihadapannya ini sehat dan baik-baik saja, ingin rasanya Kyung Soo membentak dan menegaskan jika hubungan mereka ini adalah pasangan suami istri dan tidak perlu ada rasa waswas jika nantinya akan berhubungan badan. Karena sudah sepatutnya seorang istri harus menjalani kewajibannya yaitu melayani sang suami.
Tapi...
Seulgi tidak terlihat baik-baik saja, tubuhnya semakin kurus dan dia terlihat tidak berdaya.
Terlebih lagi Kyung Soo dapat melihat jelas jika gadis itu sama sekali tidak bahagia dengan statusnya saat ini, jauh dilubuk hati yang terdalam-- Kyung Soo merindukan Seulgi yang dulu. Seulgi yang ceria dan penuh kehangatan.Dibalik rasa aman Kyung Soo yang telah memiliki Seulgi seutuhnya, dia selalu memikirkan satu hal yang cukup membelenggu yaitu tentang keadaan Seulgi yang sekarang. Bagaimana nasibnya beberapa bulan atau tahun kedepan.
apakah dia akan baik-baik saja?
"Sudah jangan dipikirkan, malam ini aku akan tidur disofa"
"Kau tidak macam-macam padaku kan Soo?!!" Seulgi benar-benar takut, apabila sahabat yang kini menjadi suaminya itu menyetubuhinya disaat dia sedang tertidur.
"Tidak" jawab Kyung Soo disertai dengan dengusan dan dia enggan melihat Seulgi.
Kyung Soo memilih untuk membersihkan tubuhnya, hari ini dia cukup frustasi dengan apa yang terjadi dikantor dan dirumah.
Ketika masalah-masalah tersebut disatukan-- alhasil membuat pikirannya semakin berantakan.Sekitar tiga puluh menit kemudian, Kyung Soo dengan badan yang sudah bersih dan mengenakan pakaian tidurnya melihat Seulgi sudah terlelap dalam tidurnya.
Tanpa ragu Kyung Soo mendekat dan sengaja duduk ditepi ranjang, agar dapat melihat jelas wajah gadis itu."Aku bahagia ada kau disini.." ucap Kyung Soo dengan senyum tulusnya.
"..sebelum ada kau disini, aku benar-benar kesepian gi, tapi --kenapa kau sangat berbeda dengan Seulgi yang aku kenal? Apa langkahku untuk memilikimu salah gi?.."Seketika pundak Kyung Soo melemas seiring dengan membuang nafasnya perlahan.
Jujur saja, bukan ini yang Kyung Soo inginkan.
Yang dia inginkan adalah bahagia bersama Seulgi, seorang gadis yang sudah mengambil hatinya. Tapi apa? Nyatanya Seulgi tidak bahagia bersama Kyung Soo, bahkan dia sakit.
Kyung Soo tahu jika sakit yang Seulgi alami adalah sakit yang membatin."Kumohon padamu, kau harus baik-baik saja"
Sinar matahari pagi menembus setiap celah dari balik tirai dan tepat menyorot wajah Seulgi, hingga diapun terbangun dari tidurnya.
Seulgi memeriksa tubuhnya didalam selimut, apakah ia masih mengenakan baju atau tidak?
Dan ternyata apa yang terjadi tidak seperti yang Seulgi pikir, hingga akhirnya dia bernafas lega."Selamat pagi nona"
Suara itu berhasil membuat Seulgi melonjak dari atas kasurnya, dia terkejut karena tidak tau menau jika ada seorang pelayan disekitarnya.
"K-kau mengagetkan ku saja"
"Maaf nona, tuan muda yang memerintah saya untuk kemari-- tuan muda berpesan agar nona segera bersiap-siap"
"Bersiap-siap untuk apa?"
"Tuan muda meminta nona untuk datang kekantor"
Seulgi mengangguk pelan, dia mengiyakan untuk datang kekantor Kyung Soo.
Sebenarnya Seulgi enggan kemana-mana, yang dia inginkan hanyalah menyendiri.
Tapi kali ini Seulgi agak penasaran tentang apa yang dikerjakan Kyung Soo, karena jujur saja selama pria itu menjabat menjadi presdir utama-- dia tidak pernah bercerita apapun pada Seulgi juga Sehun.Ngomong-ngomong soal Sehun, bagaimana dengan kabarnya ya?
Seulgi tidak mendapat kabar apapun mengenai sahabatnya yang satu itu, entah sejak kapan Sehun sudah mengganti nomor teleponnya.
Tiap kali Seulgi mencoba menghubungi Sehun, selalu saja nomornya sedang tidak aktif dan itu adalah salah satu alasan bahwa diamnya Seulgi, karena dia merasa sudah kehilangan perisai-nya.Dan setiap kali Seulgi membasuh wajahnya dengan air dirinya selalu disadarkan, jika apa yang telah terjadi sampai detik ini adalah pilihannya sendiri.
Tentu saja dia merasa jika dirinya adalah wanita yang paling bodoh sedunia, karena dia tidak sedikitpun mengeluarkan cara untuk menghentikan pernikahan yang penuh pemaksaan ini.
Seulgi terlalu naif, dia sudah menyerah begitu saja sebelum perang dimulai.
Dia tidak mau mencoba untuk memahami hatinya sendiri, jika ternyata sudah ada seseorang yang ia sayang.Seorang pria berjas membuka sebuah pintu mobil sedan hitam yang baru saja berhenti disebuah lobby utama.
Dari dalam sana terdapat seorang wanita berwajah pucat pasi dengan rambut panjang yang terurai, secara perlahan dirinya pun turun sebelum akhirnya menapaki sebuah latar gedung."Selamat siang nona, presdir sudah menunggu--tapi saat ini dia sedang ada rapat sebentar"
"Hmm.. tapi aku bisa kan menunggu diruangannya?"
"Tentu saja nona..." katanya seraya merunduk agar menjaga pandangannya "...mari nona, saya antar keruangan presdir"
Setelah menuntaskan percakapannya, staf tersebut menuntun jalan sampai menuju ruang kerja presdir hana group.
Untuk pertama kali istri presdir tersebut mengunjungi tempat kerja suaminya.
Tapi apakah benar wanita itu adalah istri seorang presdir ?
Karena semua karyawan tengah memperbincangkan wanita berwajah pucat yang berpakaian casual, mereka mencibir istri presdir Do Kyung Soo dari segi penampilannya.But, seorang Seulgi tidak memperdulikan hal demikian. Seulgi adalah Seulgi, dia tidak akan merubah apapun apalagi soal penampilan.
Walaupun mengenakan sneakers beserta celana jeans, tetapi setidaknya dia sudah mencoba untuk berpakaian sopan dengan kemeja putih oversized-- hmm tentu saja oversized, karena kemeja itu milik Kyung Soo.
Seulgi tidak membawa banyak baju dari rumahnya, sehingga dia tidak menemukan mana yang pantas untuk dikenakan ketempat kerja Kyung Soo.Dan akhirnya Seulgi disambut sebuah lampu kristal yang menggantung ditengah ruang, dia langsung memusatkan pandangannya kesegala arah.
Seulgi selalu saja takjub dengan apa yang dimiliki Kyung Soo-- dan sekarang ruang kerja bernuansa elegan ini sukses membuat Seulgi termangut betapa nyamannya tempat kerja ini.Seketika sebuah percakapan terdengar samar-samar dari balik pintu, sehingga menyita perhatian Seulgi.
Seulgipun mendekati objek dan mendaratkan telinganya dimuka pintu, agar dapat mendengarnya lebih jelas."Presdir.. bukankah anda pernah berjanji untuk makan siang berdua?"
Kalimat tanda tanya yang lebih terdengar menagih itu membuat Seulgi penasaran siapa sebenarnya wanita bersuara lembut tersebut.
"Ku harap kau mengerti, aku sudah beristri"
Seulgi semakin tidak sabar untuk menangkap jawaban yang selanjutnya.
"Apa salahnya makan siang bersama?"
"Tentu salah, karena aku tau kau masih mengharapkanku"
Seulgi semakin setia mengeratkan telinganya pada kayu kokoh itu, sampai dimana knop pintu dihadapannya bergerak dan Kyung Soo pun memergoki Seulgi yang terlihat sedang menguping.
KAMU SEDANG MEMBACA
For over
FanfictionProlog. Kenyataannya sebuah persahabatan antara dua pria dengan satu wanita, hanyalah sebongkah batu bara yang mudah terbakar. Persahabatan yang sudah berlangsung hampir dua puluh tahun lamanya, bisa saja hancur lebur hanya karena soal perasaan. Ber...