a Princess and Two Guardians
Terdapat sepasang murid, pria dan wanita sedang duduk dikursi taman yang menghadap ke sebuah lapangan.
Mereka menyaksikan persekumpulan anak basket yang sedang berlatih.Sinar matahari siang ini sangat terik, dan gadis itu berupaya menghalangi cahaya tersebut dengan tangannya.
Teringat sepintas, jika ia pernah menyimpan sesuatu di dalam lokernya, sebuah benda yang mana ia butuhkan saat ini. Gadis itu lantas pergi begitu saja untuk mengambil benda tersebut, tanpa bicara terlebih dahulu pada pria yang sedang asik mendengarkan musik disebelahnya."Assa!" Cengirnya ketika membuka loker dan mendapatkan sesuatu yang ia cari.
Segera gadis berambut panjang itu mengenakannya. Tentu saja saat ini dia tengah menjadi pusat perhatian setelah mengenakan kaca mata hitam, dan terlebih lagi karena dia salah satu sosok primadona di sekolah ini.Dari kejauhan salah seorang pemain basket terkekeh melihat gaya nyentrik seorang gadis ber-kaca mata hitam. Akan tetapi ada hal lain yang juga menyita perhatiannya, dimana terdapat tiga orang pria yang berupaya mengabadikan paha putih mulus gadis tersebut dari belakang.
"Holy shit.." gumam pemain basket bernomor punggung 94 itu, seketika dia nampak begitu sangar.
Di waktu yang sangat tepat, pria berbaju nomor 94 itu ber-kesempatan memegang bola basket. Sehingga ia ingin sekali melempar benda bulat full leather tersebut kearah tiga pria mesum dibelakang gadis itu.
"Hyaa Seulgi minggir kau!" Pria itu berteriak sekencang mungkin.
Ketika namanya diteriaki dan diberi perintah untuk minggir, Seulgi pun spontan mengikuti arahan itu begitu saja.Hana dul
Kedua tangan putih itu ia tarik penuh ke-belakang, sampai dirinya berhasil mendapat kekuatan untuk melempar bola sejauh mungkin. Dan benar saja bola itu mendarat sempurna pada satu wajah pria dibelakang Seulgi.
BRUGGG
Bingo! Pelempar bola itu amat puas saat sasarannya tidak meleset. Bahkan salah satu pria mesum itu sampai terjatuh, pun kedua teman nya kalang kabut berusaha untuk menolong.
Semua orang dilapangan tercengang menyaksikannya. Begitu juga dengan pria yang sedang asik mendengarkan musik tadi, sampai-sampai mulutnya tercengang karena melihat kelakuan sahabatnya, Oh Sehun.
Disisi itu Seulgi segera melepas kaca mata hitamnya, guna memastikan seberapa parah luka yang didapati pria dibelakangnya.
"ASTAGA SEHUN LIHAT APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN?!!" Seulgi berteriak histeris setelah melihat hidung pria dibelakangnya mengucur darah segar.
Dengan santainya pemain basket yang memiliki tinggi 183 centi meter itu berjalan menghampiri Seulgi.
"Kalau tidak tahu apa-apa diam saja" ucap Sehun, lalu menyingkirkan seulgi dari hadapan nya. Dia tak segan-segan mengancam ketiga pria itu, dan sekarang mereka nampak gelagapan bak seekor tikus yang tenggelam kedalam selokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For over
FanfictionProlog. Kenyataannya sebuah persahabatan antara dua pria dengan satu wanita, hanyalah sebongkah batu bara yang mudah terbakar. Persahabatan yang sudah berlangsung hampir dua puluh tahun lamanya, bisa saja hancur lebur hanya karena soal perasaan. Ber...