Prolog.
Kenyataannya sebuah persahabatan antara dua pria dengan satu wanita, hanyalah sebongkah batu bara yang mudah terbakar.
Persahabatan yang sudah berlangsung hampir dua puluh tahun lamanya, bisa saja hancur lebur hanya karena soal perasaan.
Ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seulgi menoleh kebelakang dengan cepat dan kedua matanya menangkap sosok pria tampan berkulit putih bersih sedang menatapnya dalam-dalam. Melihat pria itu rasanya ingatan Seulgi mulai melayang pada masa dimana dirinya masih duduk dibangku sekolah dasar. Seorang pria dihadapannya yang memiliki wajah tampan rupawan itu selalu memberinya sebuah permen lolipop.
"Seulgi?.." Tanyanya sedikit ragu, karena kurangnya cahaya disekitar membuat penglihatannya menjadi kurang begitu jelas. Tetapi entah mengapa dia merasa yakin jika gadis dihadapannya adalah Seulgi. "..Iya benar Kang Seulgi!"
Semenjak telah menikah lima tahun yang lalu, Suho jarang terlihat dikediaman Nyonya Oh. Mungkin karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, yaa tentu saja dia sibuk-- karena Suho adalah seorang Top Manager . Beruntunglah Seulgi karena sudah datang ke cafe ini, setelah sekian lama akhirnya dia dapat bertemu dengan kakak sahabatnya. Meskipun yang sebenarnya Seulgi cari adalah adiknya .
Mereka cukup banyak berbincang, mulai dari saling menanyakan kabar masing-masing sampai pada soal bagaimana bisa Seulgi sampai disini, juga tak ketinggalan Suho memberi info pada Seulgi jika cafe ini baru pada tahap soft openning. Membuat Seulgi termangut memahami--pantas saja pukul tujuh malam sudah tutup, ternyata masih soft openning. Dan cafe yang diberi nama One Piece ini baru akan diresmikan sabtu pekan nanti.
"Oh ya kebetulan malam ini ada acara makan malam dirumah ku, bagaimana jika kau ikut dan bergabung dengan kami? Ada Sehun juga disana"
Kenapa rasanya ketika mendengar nama itu jantung Seulgi menjadi berdebar lebih cepat? Seulgi merasa ada sesuatu yang menggelitik dibagian perutnya sehingga membuatnya ingin tersenyum terus-terusan dan juga hatinya seakan bersiap untuk melompat kesana kemari apabila ia akan bertemu dengan Sehun malam ini.
"Sudah pokoknya kau harus ikut! Oh ya aku harus menaruh pajangan ini dulu didalam cafe, tunggu sebentar ya"
Kata Suho sangat antusias, tanpa memeberi kesempatan untuk Seulgi menanggapi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
