Haiiii jangan lupa di vote ya!
Terima kasih 💖Sehun memejamkan matanya rapat-rapat, mencoba tuk mengabaikan panggilan yang masuk atas nama Seulgi tersebut.
Tapi sejenak bayang-bayang wajah sendu itu menghambat pikirannya, wajah Seulgi yang nampak murung saat melihat Sehun berbincang dengan Sun Young. Pun terbesit ketika Seulgi menatap Sehun dengan tatapan yang penuh dengan kebencian pada saat dirinya hendak pulang.Layar handphone itu akhirnya padam, setelah Sehun tak kunjung mengangkatnya.
Sekarang pria itu benar-benar gundah, karena sebenarnya ada rasa rindu yang mendalam dilubuk hatinya. Bahkan ia menyesal karena telah mengabaikan Seulgi begitu saja. Yang Sehun sesalkan adalah bahwasannya dia tidak mengetahui bagaimana kabar gadis itu sedikitpun.Apakah dia baik-baik saja?
Apakah dia bahagia atau tidak dengan statusnya saat ini?
Tiba-tiba handphone itu kembali bergetar, dan itu adalah panggilan kedua dari Kang Seulgi.
Membuat Sehun tidak ingin melewatkan kesempatannya kali ini.Ya, hanya sekedar menanyakan bagaimana kabarnya. Itu tidak masalah bukan?
Sehun mengatur nafasnya dalam-dalam guna mengontrol diri sebelum ia mengangkat teleponnya.
Lalu ibu jari Sehun perlahan menyentuh layar biru tersebut untuk menerima panggilannya."Halo, kau pasti kerabat dekat pemilik ponsel ini kan?"
Sehun mengernyitkan dahi, kala mendengar suara orang lain yang menyapanya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Sehun kebingungan."Karena panggilan cepat diponsel ini adalah nomor mu. Jadi kau harus segera ke rumah sakit Asan --pemilik ponsel ini baru saja mengalami kecelakaan"
Suara dari sebrang sana terdengar begitu keras dan ramai, terdengar pula suara sirine mobil ambulan dan juga disertai bunyi bising handy talky milik beberapa polisi disana yang sedang mengelola tempat kejadian perkara.
Sehun langsung mengambil jaket beserta kunci motornya yang tergeletak diatas nakas.
Tanpa memberi tahu siapapun, dia mengerahkan dirinya sendiri untuk pergi ke rumah sakit dimana Seulgi berada.
Dengan kecepatan diatas rata-rata Sehun mengendarai motornya seperti orang gila. Setiap ada celah dia selalu berusaha untuk menyalip kendaraan didepannya, baik itu bis maupun truk besar-- Sehun tidak memperdulikan keselamatannya.
Di sepanjang perjalanan, Sehun sangat merasa bersalah dan diapun menyalahkan dirinya sendiri.Seharusnya aku tidak mendiamkannya begitu saja!
Seharusnya aku lebih menghargai keberadaan Seulgi!
Dan kenapa aku tidak mengantarnya pulang?!
Sial! Ini semua salahku!Andai saja waktu dapat terulang kembali, tentu Sehun lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama Seulgi dari pada menemani Sun Young.
Walaupun nantinya Seulgi bercerita soal pernikahannya, setidaknya Sehun dapat mendengar kembali suara dan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For over
FanfictionProlog. Kenyataannya sebuah persahabatan antara dua pria dengan satu wanita, hanyalah sebongkah batu bara yang mudah terbakar. Persahabatan yang sudah berlangsung hampir dua puluh tahun lamanya, bisa saja hancur lebur hanya karena soal perasaan. Ber...