14

216 46 4
                                    

"Eomma kenapa kau tega sekali padaku?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma kenapa kau tega sekali padaku?!"

Seulgi baru saja tiba dirumah setelah makan malam bersama keluarga besar Hana Group, tepatnya di sky lounge sebuah hotel bintang lima dipusat kota seoul.


"Kau terlihat cantik sekali gi.."

Nyonya Kang mengabaikan Seulgi yang sedang berapi-api, matanya berkaca-kaca ketika melihat anak semata wayangnya bak seorang tuan putri dengan tubuh yang terbalut oleh gaun berwarna cream dan beberapa perhiasan yang melekat ditubuhnya.

"Eomma apa kau sedang mencoba menjualku, hah?!"

Berkat ucapan itu pipi putihnya mendapat sebuah tamparan yang sangat kencang, hingga dalam sekejap warna pipinya pun berubah memerah.
Tetapi apa yang dilakukan sang ibu barusan semata-mata memiliki alasannya tersendiri.

"Kau pikir eomma bahagia melihatmu berkerja dari pagi sampai malam hanya untuk mendapatkan gaji pas-pasan?!.."

Nyonya Kang menunjuk Seulgi penuh nafsu, sedangkan Seulgi mulai menangis terseguk-seguk sembari memegang pipinya yang mulai nampak memar.

"..kau mungkin bahagia, tapi hati eomma terasa sakit! Eomma merasa gagal tidak bisa membahagiakan mu sampai detik ini!"

Seulgi bersusah payah mencoba menggeleng, jujur kata-kata yang terlontar itu sangat menyakitkan hati Seulgi.
Disisi itu Nyonya Kang sedang berusaha untuk menenangkan diri, karena ia akan memberi tahu point terpenting maksud dari semua ini.

"Kyung Soo datang pagi tadi untuk meminta persetujuan eomma, bahwa dia akan menikahimu dalam waktu yang secepatnya.
Eomma rasa ini adalah kesempatan untuk membahagiakanmu seutuhnya, karena Kyung Soo adalah orang yang sukses dan terpandang. Tentu saja kau akan bahagia jika menikah bersamanya.."

"..jika kau ingin membahagikan eomma juga, menurutlah padaku. Kau harus menikah dengan Kyung Soo"

Setelah suara itu berhenti, Seulgi hanya melihat punggung ibunya sudah pergi menjauh meninggalkan Seulgi sendiri.

Ya Tuhan..
Aku tidak pernah merasa sedih atas jalan hidupku, karena aku sudah bahagia hidup dengan caraku sendiri.

Untuk yang ke delapan kalinya Seulgi mencoba menelepon Sehun.
Akan tetapi jawabannya masih tetap sama, bahwa telepon Sehun sedang tidak aktif.

Aku membutuhkan mu Sehun,
Aku sangat membutuhkan mu.

Bibir itu pun berucap sebelum akhirnya mata sembab Seulgi mulai terpejam hingga ia pun terlelap.

Bibir itu pun berucap sebelum akhirnya mata sembab Seulgi mulai terpejam hingga ia pun terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
For over Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang