Tujuh

194 22 1
                                    

Aku keluar kamar setelah siap dengan seragam sekolah yang menempel di tubuhku. Kini aku menyibukkan diri berkutat dengan kompor di hadapanku. Yah, aku sedang menyiapkan sarapan untukku dan alien baru yang tinggal di apartemenku.

Kulirik kamarnya sekilas, tidak ada tanda-tanda kehidupan. Dia belum bangun? Akhirnya setelah meletakkan sarapan buatanku di meja makan, aku berjalan menuju kamarnya dan menggedor pintu kamarnya dengan cukup keras. Sial, lagi-lagi dia mengacuhkanku. Aku mengambil ponsel dan mengiriminya pesan. Nihil, tetap tidak ada balasan darinya. Hah dasar pemalas. Sekarang aku menyerah, aku duduk di meja makan dan memakan makananku. Aku tak mau telat hanya karena mengurusi alien itu.

"Kau makan sendiri? Kenapa tidak menungguku?"-Taehyung

"Aku sudah membuang waktuku 10 menit untukmu Kim Tae, duduklah dan cepat sarapan."-Hyunrim

Aku berdiri setelah selesai melahap makanan di piringku, merapihkan seragamku dan bergerak ke arah pintu untuk memakai sepatuku.

"Kau mau kemana?"-Taehyung

"Tentu saja sekolah. Kau pikir aku akan ke mall menggunakan seragam?"-Hyunrim

"Baiklah.. Hati-hati di jalan nona Park."-Taehyung

"Hm.. Kau tidak usah mencuci piringnya, biar aku yang melakukannya nanti. Aku pergi."-Hyunrim

Aku berjalan meninggalkan apartemenku, entah kenapa rasanya ada yang aneh saat aku mengobrol dengannya tadi. Tapi apa? Ah sudahlah lupakan, fokus saja pada langkahmu Hyunrim. Aku menaiki bus yang akan berhenti di halte bus tak jauh dari sekolahku.

Sesampainya di halte, aku turun dan berjalan menyusuri trotoar. Kenapa jalan ini begitu sepi? Kurasa waktu aku pertama kali melewati jalan ini, jalan ini termasuk jalan yang ramai.

Aku berhenti di gerbang sekolahku, masih sepi. Kulirik sekilas jam tangan yang menghiasi tanganku, ini sudah cukup siang tapi kenapa sekolah masih sepi? Saat aku memasuki gerbang, penjaga sekolah menghampiriku.

"Maaf, apa yang nona lakukan disini?"

Aku mengerutkan dahiku, pertanyaan macam apa itu?

"Tentu saja sekolah pak, memangnya ada apa?"-Hyunrim

"Apa nona tidak tahu jika hari ini sekolah diliburkan karena akan diadakan rapat para donasi?"

"Benarkah? Jadi hari ini libur? Pantas saja sepi, kalau begitu terimakasih pak."-Hyunrim

Aku segera meninggalkan sekolah. Libur? Lalu untuk apa aku jauh-jauh kesini? Tunggu.. Ah benar, aku mengingatnya. Hal aneh saat aku berbicara dengan Kim Tae tadi. Dia sudah mandi tapi dia tidak mengenakan seragamnya. Jadi dia tahu kalau hari ini libur? Wah, dia benar-benar menyebalkan. Bagaimana bisa dia membiarkanku pergi ke sekolah?

Karena kesal dengan perbuatan Kim Tae, aku memutuskan untuk beristirahat sebentar di halte bus. Aku tidak menunggu bus, aku hanya ingin merenungi nasib sialku hari ini.

"Hyun?"

Aku mendongak menatap seseorang yang memanggilku. Aku tersenyum, orang itu adalah.. Jimin. Senyuman di wajahnya membuat matanya menyipit saat menatapku.

"Jimin? Kau disini? Apa yang kau lakukan?"-Hyunrim

"Ah.. Itu, aku akan bertemu dengan seseorang."-Jimin

"Seseorang? Siapa?"-Hyunrim

"Ah ya, mungkin saja kau mengenalnya karena dia satu sekolah denganmu. Tapi.. Dia seorang kakak kelas."-Jimin

"Beritahu saja namanya padaku. Aku akan menanyakannya pada temanku."-Hyunrim

"Baiklah.. Namanya Min Yoongi. Cepat tanyakan pada temanmu, aku ingin menemuinya. Aku sangat merindukannya."-Jimin

That's Why; kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang