Dua puluh tiga

147 19 2
                                    

"KIM TAE!!!" -Hyunrim

Teriakanku lepas begitu saja saat melihat Jungkook yang mengeluarkan sebuah pisau runcing dari balik bajunya. Dengan segara ku letakkan tasku di tanah dengan ponsel yang masih merekam. Kakiku berlari meninggalkan kedua benda itu. Jalanan di luar saja sudah sepi apalagi gang ini, hanya aku yang bisa menolong Kim Tae setidaknya sampai detektif Kang datang.

Kakiku segera menendang tangan Jungkook yang menggenggam pisau itu. Untung saja dulu aku sempat mengikuti ekskul bela diri di sekolah lamaku. Sehingga aku bisa mengenyahkan pisau itu.

Jungkook beralih menatapku tajam dengan sedikit geraman dan seringaian. Astaga, kenapa dia sangat menakutkan?

Kim Tae menarik tubuhku dan menyembunyikan tubuhku di belakangnya. Aku masih diam menatap Jungkook. Dia benar-benar bukan bayi kelinciku. Bahkan induk kelinci pun tak pantas menjadi julukannya.

"Hah, kau itu sudah sangat lemah Tae. Dan kau masih ingin melindungi wanita itu?"-Jungkook

"Aku akan tetap melindunginya sampai kapanpun."-Taehyung

"Oh ya? Lalu bagaimana jika kau ternyata mati malam ini? Kau pikir kau masih bisa melindunginya?"-Jungkook

"Terserah apa katamu, tapi yang jelas. Aku tidak akan pernah membiarkanmu membunuh siapa-siapa lagi. Sekarang saatnya kau masuk ke tempat terapimu."-Taehyung

"Apa kau tega melihat adik kesayanganmu ini kesepian dan tidak bisa menghirup napas bebas di tempat itu? Hyung.. Aku ini adikmu."-Jungkook

"DIAM KAU!! Jungkook tidak akan pernah membunuh siapapun."-Taehyung

"Tapi nyatanya, dia telah membunuh semuanya. Namjoon, Hoseok, Jimin, dan.. Ayahmu. Ah haruskah aku mengatakan ayah kita?"-Jungkook

Jungkook terkekeh setelah mengatakan hal itu. Kekehannya layaknya seperti seorang psikopat.

"Hah.. Aku lelah terus tertawa. Karena kalian sudah disini. Kita akhiri saja semuanya. Let's play."-Jungkook

"Diam ditempatmu Jeon Jungkook."

Kami bertiga menoleh ke sumber suara. Detektif Kang, syukurlah dia datang disaat yang tepat. Detektif Kang memberi kode kepada anak buahnya untuk mengamankan Jungkook. Jungkook sempat tak mau bergerak sedikitpun. Dia masih bersikeras untuk berada di tempat berdirinya.

Namun perlahan dia akhirnya mau bergerak. Walaupun langkahnya sempat berhenti lagi dan beralih menatapku dan Taehyung.

Tatapan mata itu.. Tatapannya berubah menyendu lagi, seperti tatapan Jungkook yang sebenarnya.

"Hyung.. Terimakasih telah menjaga Hyunrim. Maafkan aku Hyung, aku tak bermaksud membunuh Jimin, apalagi kak Namjoon dan kak Hoseok. Aku benar-benar minta maaf hyung."-Jungkook

Aliran deras di pipi Jungkook membuat Kim Tae berjalan mendekatinya. Kim Tae memeluk tubuh Jungkook erat. Dan akhirnya, kejadian di gang ini menutup malam kami semua. Dengan air mata kemarahan, kerinduan, dan penyesalan.

***

Kau tahu dimana aku sekarang? Upacara pemakaman kak Namjoon dan kak Hoseok. Yah, upacara pemakaman mereka dilakukan disaat yang bersamaan dan berada di satu tempat. Kak Seokjin masih terdiam sembari memegangi bingkai foto kak Namjoon. Raut wajah penyesalan tak pernah terlepas darinya sejak tadi malam. Hal itu membuatku semakin merasa bersalah. Entahlah, aku hanya merasa aku yang menyebabkan semua ini terjadi.

Beralih dari kak Seokjin kini aku menatap foto kak Hoseok. Senyuman khasnya di foto itu membuat air mataku mengalir lagi. Ah, aku terlalu banyak menangis akhir-akhir ini kan?
Sunshine.. Tetaplah tersenyum dan bahagia seperti di foto itu kak. Senyumanmu membawa keceriaan bagi semua orang. Berbahagialah di alam sana bersama kak Namjoon. Supaya kak Seokjin tidak merasa bersalah. Kak.. Jaga diri kalian baik-baik. Berjanjilah padaku. Ok? Ah.. Terimakasih juga karena telah membantuku menemukan siapa Jeon DK itu. Walaupun aku masih belum mengerti semua ini karena Kim Tae masih merahasiakannya dariku. Sekali lagi.. Terimakasih kak, aku mencintai kalian.

Aku dan Kim Tae pamit kepada keluarga kak Namjoon dan kak Hoseok, meninggalkan kak Yoongi yang masih setia menemani kak Seokjin.

Mataku menatap ke luar jendela. Bus yang kutumpangi kali ini berjalan sedikit lambat karena jalanan yang cukup licin. Tanganku kini tengah menggenggam tiga buah foto orang yang tak bersalah, namun harus kehilangan nyawanya. Yah mereka adalah Park Jimin, Kim Namjoon, dan Jung Hoseok. Di foto ini, mereka dengan semangat menyunggingkan senyum terbaik mereka. Aku tersenyum miris menatap ketiga foto itu, mungkinkah mereka masih bahagia sekarang?

"Hyunrim."-Taehyung

Aku memutar kepalaku 90 derajat ke kiri. Walaupun suaranya sangat lirih, aku tahu jika dia memanggilku.

"Kau baik-baik saja?"-Taehyung

"Entahlah. Aku bahkan tak tahu ekspresi mana yang harus kutunjukkan terlebih dahulu."-Hyunrim

"Aku tahu ini berat bagimu, tapi-"-Taehyung

"Tidak Tae, ini berat bagi semua orang. Bahkan mungkin ini sangat berat bagi Jungkook sendiri."-Hyunrim

"Apa kau sangat mencintainya?"-Taehyung

"Sudah kubilang jika aku ragu akan banyak hal akhir-akhir ini. Tentangmu, tentang perasaanku. Aku tak tahu mana yang harus kupikirkan terlebih dahulu."-Hyunrim

"Baiklah.. Lebih baik kau sekarang tidur saja dulu. Kau belum tidur daritadi bukan?"-Taehyung

"Aku tidak mengantuk, lagipula kau juga belum tidur tadi."-Hyunrim

Aku tersenyum simpul melihat Kim Tae yang tidak bisa menjawab perkataanku lagi.

Kini tanganku sibuk menekan password apartemenku. Setelah terbuka, aku dengan segera pergi ke kamarku dan mengganti bajuku.

Setelah keluar dari kamar, kakiku melangkah ke dapur. Memasak dua bungkus ramen yang akan kumakan bersama Kim Tae.

"Kim Tae, kemarilah. Aku tahu kau kelaparan."-Hyunrim

Dengan senyumannya dia berjalan menghampiriku. Ah tidak maksudku menghampiri meja makan.

Aku menyantap ramen di hadapanku dalam diam begitu juga Kim Tae.

"Aku akan mencuci piringnya, kau istirahatlah."-Taehyung

"Emmhh baiklah. Terimakasih Kim Tae."-Hyunrim

Kim Tae hanya menganggukan kepalanya sembari menarik mangkuk di depanku yang telah kosong. Kakiku berjalan ke arah sofa. Kepalaku bersandar pada sofa, mataku sangat lelah akhir-akhir ini. Tapi.. Aku tidak bisa tertidur sekarang. Aku ingin segera mendengar tentang Jungkook.

Setelah selesai mencuci piring, Kim Tae mendaratkan tubuhnya di sampingku.

"Ceritakan padaku sekarang, apa yang terjadi dengan Jungkook?"-Hyunrim

"Jungkook.. Dia mengidap kelainan."-Taehyung

That's Why; kth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang