Aku terbangun karena mendengar suara berisik dari arah dapur. Dengan malas, kulangkahkan kakiku mendekati sumber suara yang membangunkanku.
Seketika aku berdecak karena menyesal bangun dan menghentikan mimpi indahku. Karena ternyata suara berisik itu timbul karena ulah Kim Tae. Entah apa yang dilakukannya, tapi dia terlihat cukup sibuk.
"Kim Tae, kau sedang apa?"-Hyunrim
"Tentu saja mencuci bajuku."-Taehyung
"Kau hanya mencuci baju tapi suara yang kau timbulkan sampai membangunkanku. Apa kau tahu cara melakukannya?"-Hyunrim
"Kau pikir aku sebodoh itu?"-Taehyung
"Bolehkah aku berpikir seperti itu?"-Hyunrim
"Jangan memulai perdebatan denganku di pagi hari."-Taehyung
"Cih.. Seharusnya aku yang bilang itu padamu."-Hyunrim
Aku meninggalkannya yang sedang mencuci baju, yah setidaknya itu yang dikatakan olehnya. Kakiku berjalan menuju kamar untuk mengambil beberapa pakaian. Aku memutuskan untuk mandi sore ini.
Selesai mandi, aku duduk di sofa dan memperhatikan Kim Tae yang lagi-lagi sibuk dengan kegiatannya sendiri. Kali ini tangannya sibuk mengeluarkan telur dan sayuran dari kulkas. Tunggu.. Apa dia akan memasak lagi? Ah.. Aku bahkan masih trauma pada masakannya.
Karena takut dengan kondisi dapurku, aku menghampirinya. Dan benar saja, cangkang telur yang sudah tak terpakai dibiarkannya menghiasi lantai. Seketika aku malas mengakui jika ini adalah apartemenku. Dengan cekatan tanganku menghentikan pergerakan tangannya yang sedang memotong sayuran dengan ukuran yang akan membuat seseorang tersedak karenanya.
"Lepaskan, aku akan memasak makanan untukmu. Kau duduklah dengan tenang di sofa."-Taehyung
"Bagaimana bisa aku tenang jika kau melakukan hal seperti ini pada dapurku? Lihatlah baik-baik, ini sangat menjijikan Kim Tae."-Hyunrim
Kim Tae memandang sekeliling dapur dan tersenyum bodoh kepadaku. Aku hanya mentapnya tanpa ekpsresi, aku tidak tahu jika efek membawanya kesini akan sangat besar kepada dapurku.
Aku mengambil pisau dari tangannya dan mulai mengambil alih dapur. Kim Tae? Dia sedang membersihkan cangkang telur dan sisa telur yang menempel di lantai. Aku hanya akan memasak telur gulung dan memasak sayur yang Kim Tae siapkan sebelumnya, tentu saja aku sudah mengurangi ukurannya.
Kim Tae yang telah selesai dengan pekerjaannya kini mendaratkan pantatnya di sofa sembari mendengarkan musik yang diputar di televisi.
Tak lama, aku menghidangkan masakanku di meja. Kim Tae dengan cepat duduk di kursi dan mulai mengambil apa yang ada di meja makan. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku, selapar itukah dia?
"Cepatlah duduk, aku sangat lapar."-Taehyung
"Bersabarlah sedikit Tuan Kim."-Hyunrim
Aku duduk di hadapannya. Dia memandangiku dengan tatapan tidak sabar. Akhirnya tangannya ikut mengambilkan makanan dan menaruhnya di piringku. Setelah piringku penuh barulah dia memakan makanannya.
"Wah..ini sangat enak. Darimana kau mempelajari resep masakan seperti ini?"-Taehyung
"Dari ibuku."-Hyunrim
"Ibumu pasti sangat baik."-Taehyung
"Mana ada ibu yang tidak baik di dunia ini?"-Hyunrim
"Tentu saja ada, dan sosok ibu itu adalah ibuku."-Taehyung
"Tidak baik berkata seperti itu Tuan Kim."-Hyunrim
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya."-Taehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Why; kth ✔
FanfictionSekarang aku tahu jawaban dari semua teka-teki yang ada pada dirimu. Walaupun akhirnya, aku sedikit menyesal saat mengetahuinya. Kumohon, tetaplah bersamaku.-Hyunrim Ayo melakukan segalanya bersama. Aku hanya memilikimu saat ini.-Taehyung #2~lengkap...