Setelah perlombaan tutup mata dengan kekompakan teman satu team tadi usai yang dimenang kan oleh teamnya Walski. Kini berlanjut kepala perlombaan membuat garis sepanjang mungkin,bisa dikatakan juga bukan garis karena perlombaan ini yang diminta adalah membuat benda menjadi sepanjang mungkin. Seperti halnya yang tengah dilakukan oleh team Yoga dan yang lainnya juga,mengeluarkan apa saja yang melekat pada dirinya untuk membuat barisan sepanjang mungkin. Dari SIM hingga uang telah dikeluarkan oleh Farhan Nefaldy dari dompetnya,tak lupa pula hp Aiponnya. Akan tetapi itu masih saja tak cukup,walau sudah disampung dengan sedotan dan kertas koran. Koran itu sendiri saat berada diluar Auditorium harus dihimpit oleh sedotan agar tidak berterbangan. Disinilah team diminta untuk memutar otak. Yoga sebagai ketua team pertama kali melepaskan bajunya agar menjadi penyambung selanjutnya,diikuti anggota team laki-laki lainnya. Melihat apa yang dilakukan oleh Yoga juga dicontoh oleh team lainnya,seperti halnya team Dimas,yang telah melucuti seluruh pakaiannya,yang tersisa kini hanyalah singlet dan celana boxer mereka saja,sementara yang perempuannya telah membuka jilbab sebagai penyambung selanjutnya.
" Bg Farhan,itu terbang-terbang " Nia yang satu team dengan Yoga juga Naina dan Farhan Nefaldy beserta beberapa orang lainnya bersuara pada Farhan ketika kertas koran yang telah mereka robek-robek menjadi kecil itu diterbangkan angin.
" Jagain Nia,abang jagain yang disini " Nia dan Farhan menjaga garisan yang berada diteras auditorium agar tidak terputus,jika terputus usaha teman-temannya yang sudah hampir sampai diseberang sana akan sia-sia saja. Nia dan Farhan,membuat sobekan kertas tadi tidak dapat diterbangkan oleh angin lagi. Sebelum akhirnya menyusul teman-temannya yang sudah sampai diseberang sana,hampir mencapai kolam lumpur di seberang jalan. Anggi sudah membuka jilbabnya,begitu juga dengan Naina,sementara Raisa hanya berteriak-teriak disudut kolam sana. Masih belum cukup juga mereka rasa, Walski yang juga telah bergabung menjadi team yoga setelah menang lomba tutup mata dan kepekaan telinga tadi. Ia sudah masuk kedalam kolam tersebut merentangkan tangannya.
" Farhan,buka celana,sambungin diujung kolam sana " Walski berteriak pada Farhan Nefaldy
" Gue gak pake boxer yakali gue buka sisa kolor doang dong " Ucapan nan sedikit vulgar itu mengundang gelak tawa dipenghujung senja ini. Entah itu Farhan sengaja atau memang karena kepolosannya.
" Yaudah masuk sini,ngapain lu berdiri aja disana " Walski kembali bersuara dengan tidak santainya. Setelah Farhan,Fauzan,Yoga dan Walski masuk kedalam kolam itu,garisan memang telah panjang,tapi belum cukup untuk menang.
" Woi,yang perempuan mau berdiri aja,gak kasian liat temen-temen kalian udah nyebur,nyebur bareng-bareng " Puja -senior yang tengah berdiri di atas jalan sana bersuara memerintahkan agar yang perempuan juga ikut nyebur kekolam sana. Naina ingin masuk,tapi ia juga harus berpikir dua kali,nafasnya akan sesak jika berada diair yang lumayan dalam seperti sekarang ini. Setelah Anggi dan Nia masuk kedalam kolam itu,Raisa tidak ingin bergabung,alhasil Naina tak ingin mengecewakan kelompoknya ia masuk,ia kira teman-temannya akan menempatkan ia di tepi kolam saja. Akan tetapi ia digiring ke sebelah Walski yang tepat berada ditengah kolam ini. Raisa yang berada ditepian kolam sana. Awalnya Naina tak mengapa,lama-kelamaan sesak nafas menderanya, akan tetapi ia tetap mencoba bertahan walau hanya sebentar lagi,ia memegang tangan Walski dan Anggi dengan erat,hanya mereka berdualah tempat Naina bertahan kali ini. Farhan dan Fauzan sudah keluar dari kolam,merentangkan diri dan menjadi paling panjang,team Yoga menkadi pemenang,pengorbanan Naina tak terbuang. Setelah itu Naina memang benar-benar tidak bisa lagi,ia tenggelam,dan untung saja masing berpegangan,Walski menariknya ketepian,setelah itu diberikan kepada Anggi yang membantunya kembali bernafas dengan benar.
" Atur nafas kamu yang bener dek,nafas kamu cuma kamu sendiri yang tau " itu suara Kak Cica begitulah Naina memanggilnya,Senior yang tampak tidak peduli akan tetapi sebenarnya sangat menyayangi adek-adeknya ini. Anggi terus membantu Naina,hampir saja Naina kehilangan kesadarannya,tapi Dimas datang membawa minyak kayu putih dan menggosok-gosokkannya pada tangan Naina. Mata Naina kembali terbuka,melihat Dimas dihadapannya.
🐣🐣🐣🐣🐣
Setelah asmanya hilang Naina berencana akan ikut kembali berkumpul di auditorium untuk mengikuti acara selanjutnya dimalam terakhirnya di sini.
" Nai,gak usah ikut,istirahat aja di asrama " saat melewati asrama putra Yoga bersuara,meminta agar Naina tetap di asrama saja,sungguh Yoga memang sosok kakak yang peduli.
" Gakpapa kok bang,udah sembuh juga " tak ada balasan lagi dari Yoga,Naina memilih mendahuluinya,karena tampaknya Yoga masih menunggu yang lain.
Malam ini tidak dilalui seperti malam sebelumnya,tidak ada suara-suara bising ocehan tak jelas seperti malam sebelumnya,malam ini mereka semua memang beristirahat total. Hanya ada sedikit kegiatan malam itu,setelah acara di auditorium,mereka pergi untuk mencuci pakaian yang tadinya kotor karena harus masuk kolam lumpur.
🐥🐥🐥🐥🐥
Pagi sebelum kembali ke Padang dilaksanakan outbound,dengan acara sebelumnya setelah sholat subuh yang dilakukan dengan cara seperti hari-hari sebelumnya,setelah itu sedikit acara yang dipimpin oleh salah satu pihak kepolisian. Saat outbound Naina kembali masuk kelompok Yoga,tapi kali ini tanpa Farhan Nefaldy,Anggi dan Walski,digantikan dengan Irfan Abbiyu,Abelita,Sania Lanen dan ditambah beberapa yang lainnya. Setelah dipilih dengan cara awal mencari teman sesuai dengan hitungan Khairul. Acara awalnya yaitu mencari sesuatu yang telah Khairul sembunyikan sebelumnya. Lalu tiarap di tanah tanpa menyentuh tali yang ada di atas punggung. Saat lomba ini banyak sekali kekonyolan terjadi,dari mulai Rama yang menyosor habis rumput-rumput yang menghalanginya,Walski yang memakan rumput karena mulutnya yang terbuka saat tiarap,Irfan yang tiarap bak siput yang bergerak begitu lamban dan Raisa yang yang ingin sampai di ujung dengan cara mengayuh. Sedangkan Naina ia tak kebagian karena teman-temannya telah mengambil 3 nyawa yang tidak boleh terkenal tali yang berada di atas masing-masing punggung mereka. Selanjutnya,yaitu masuk dari lubang-lubang tali yang telah dipersiapkan dan diikat pada dua buah pohon besar itu. Disinilah perdebatan antara Naina dan Raisa dimulai,Naina yang telah muak dengan segala sikap Raisa mengeluarkan taringnya. Sania lanen dan Abelita adalah senior yang menjadi pelerai dan penegah diantara mereka berdua. Untung saja pertengkaran itu tak sampai pada telinga yang lainnya,sedangkan Dimas entah sejak kapan ia menatap tajam pada Naina.🐓🐓🐓🐓🐓
Setalah lomba tali dan pertengkaran kecil tadi,kini mereka tengah berlari-lari mencari keberadaan Beni dan yang lainnya. Yoga dan teamnya sampai pada urutan ketiga,di hadapan sana,team kedua tengah memakan petai yang sebelumnya telah mereka bawa sebelum berangkat LDK. Katanya 3 buah biji petai itu setara dengan segelas susu,bukan hanya 3 tangkai milkita yang setara dengan segelas susu,petai juga. Jadi kalau ada alasan gak minum susu karena kemahalan,dan kalo makan 3 tangkai milkita takut bikin sakit gigi,lebih baik makan 3 buah biji petai yang selalu ada stay di dapur si mama." Abang bener-bener gak bisa makan pete,gakpapa disuruh makan jengkol dari pada pete " Yoga menceritakan isi hatinya menghadap kearah Naina yang duduk di tangga atasnya.
" Nai juga gak bisa bang " merasa memang benar Yoga bicara padanya Naina juga ikut mencurahkan isi hatinya.
Tibalah giliran kelompok mereka yang maju kehadapan senior di depan sana,disana ada Puja,Beni,Cica dan Fitra,sementara Arif ada diseberang kolam sana berdiri sorang diri,menyendiri atau entah memang ingin menghayati alam Kayu tanam ini yang jelas ia berdiri di sana seorang diri. Sementara Ayu tengah duduk bersama guru-guru ditepian kolam itu.
Setelah memakan 3 buah petai untuk masing-masing orang lalu memakan satu wortel untuk bersama,mereka membentuk sebuah lingkaran dan berteriak 'hah huh hah' disana,kebayangkan betapa bau udara yang ada di dalam lingkaran itu.
Setelah semua kelompok kebagian memakan petai dan wortel itu. Kini saatnya lomba mengisi Air pada polongan yang telah dibolongkan,dan hanya diberi plastik sebagai penyangga bawahnya. Mereka semua harus berusah mengeluarkan bola yang ada di dalam polongan sana dengan mengisi air sepenuhnya. Redha adalah orang pertama yang mengambil air dari kolam dan kembali membawanya keatas mengisi polongan miliknya,atau team Yoga. Hingga cukup lama akhirnya plastik sebagai penadah air dibawah telah robek,mau tidak mau Naina harus mengorbankan pahanya untuk penyangga. Lubang-lubang kecil pada polongan itu yang awalnya hanya ditutup dengan jari-jari bahkan kini sudah berganti dengan bibir. Kelompok Naina yang awalnya sudah akan menang,karena Redha melepaskan ibu jari tangannya kembali harus gagal. Kali ini Shinta yang mengambil air dari kolam sana. Pada akhirnya setelah lama berjuang,hingga buku-buku tangan memutih karena siraman air dan bibir terasa kelu setelah mencium polongan air itu,team yang dipimpim oleh Yoga keluar sebagai juara pertama.
------------------------------------------------------
Padang,15 April 2018.
With Love
|| Nurul Fazira||
||My Senior||
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Teen Fiction" Aku bersyukur, bahwa ketidak sengajaan takdirku adalah kamu. "