Setelah berkeliling cukup lama,dan mampir makan direstoran ternama,mereka - Oma pita dan naina- memutuskan untuk kembali kerumah. Menempuh perjalanan yang bisa dibilang cukup untuk membuat pantat kebas. Akhirnya mereka sampai dirumah,hal pertama yang naina saksikan adalah,dimas yang nongkrong depan rumah layaknya satpam kompleks sebelah.
" Oma darimana ?" yang ditanyain cuma neneknya doang gengs naina cuma jadi dayang-dayang tak berarti saja,disebelah oma pita.
" Abis jalan-jalan sama Naina " oma pita mengalihkan pandangannya,seraya tersenyum naina juga membalas senyuman oma pita,dan diikuti oleh dimas yang ikut-ikutan mengalihkan pandangannya pada naina,dan dibalas dengan senyum mengejek oleh naina.
" Kamu ngapain duduk diluar Dimas?"
" Dimas lupa bawa kunci oma " dimas hanya menampilkan cengiran khasnya saat menjawab pertanyaan dari sang oma.
' besok-besok sekalian aja kepala yang ditinggalin ' gerutu naina.
" Yasudah,ayuk masuk " ajak oma pita mendahului langkah dua sejoli tadi.
" Ngomong apaan tadi?" dimas menatap naina dengan mata elangnya,berbicara dengan gemerutuk giginya,agar tak didengar oleh sang oma.
" Budeg sih,besok kalo bang dimas kaya beli catoonbuds dulu baru beli motor baru " bisik naina sebelum akhirnya berlalu meninggalkan dimas dengan rasa kesal yang memburu. Jika bisa terlihat mungkin sudah ada tanduk merah diatas kepalanya,dan asap dikedua belah kupingnya. Sejak kapan naina berani sekurang ajar itu padanya(?). Lihat saja akan dimas beri pelajaran.
****
Siang berganti malam,ini malam kedua naina berada dikediaman oma pita,neneknya dimas. Besok orang tuanya akan kesini sebelum melanjutkan penerbangan kepadang,tanpa dirinya. Setelah makan malam tadi naina lebih dahulu pamit kekamar meninggalkan orang-orang yang masih bergelut dengan makanannya. Entahlah,ia merasa terintimidasi oleh tatapan zizah padanya,kakak iparnya itu lebih menyeramkan dari kak ros dan cukup menakutkan seperti singa haus.
Suara pintu dibuka mengalihkan pandangan naina,disana ada dimas yang tengah berdiri dengan gagahnya,malam ini dimas pake baju kaos putih kekecilan yang jelas mencetak bentuk tubuhnya,kan bikin naina salfok liatnya. Naina segera mengalihkan pandangannya,ia hanya mendengar pintu dikunci dan kuncinya dicabut,naina mengalihkan lagi pandangannya pada dimas,alisnya terangkat dahinya menimbulkan kerutan,dimas berjalan dengan gaya coolnya yang khas,dengan anak kunci yang ia putar-putar ditangannya. Setelah itu anak kunci yang tadi berada dalam putaran tangan dimas dibuang asal entah kemana. Dimas berjalan menghampiri naina,berdiri dihadapannya. Sementara naina perlu mendongkan kepala untuk dapat melihat dimas dari bawah sana.
" Bang dimas mau ngapain ? " ada sedikit nada ketakutan dalam suara naina. Akan tetapi ia mencoba untuk menutupi. Dimas mengeluarkan smirknya sebelum berkata.
" Gue mau minta hak gue yang tertunda "
......................................................
Yooo udah ada dipenghujung cerita nih,mau lanjut apa enggak?? Kalo iya,bakalan dilanjut kalau dipart ini dapat 10Vote dan 10 comment. Kenapa pake kek gituan sih ?? Aku merasa termotivasi saat ada notifikasi masuk tentang cerita ini 😉.
Sayonaraaa 😘------------------------------------------------------
Padang,18 Maret 2018.
Nurul Fazira ❤
~ My Senior ~
©2018
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior
Fiksi Remaja" Aku bersyukur, bahwa ketidak sengajaan takdirku adalah kamu. "