Bagian 3 - Dimas & Naina

10K 390 5
                                    

      Cukup lama naina berkutat dengan wajan dan alat-alat memasak lainnya. Hingga akhirnya beberapa hidangan untuk sarapan pagi ini selesai ia siapkan,sendirian. Baginya memasak itu sudah masuk kedalam list hobbynya. Ia senang bisa memasak sarapan pertamanya untuk keluarga dimas disini. Iya disini hanya ada keluarga dimas dan naina,keluarga naina sudah pergi setelah resepsi berakhir semalam,kerumah kerabat mereka yang kebetulan juga ada diJakarta. Setelah menata makanan dimeja,naina kembali kekamar untuk membersihkan dirinya,menaikki satu persatu anak tangga,menuju kamarnya,atau kamar dimas tepatnya. Saat baru saja sampai dikamar,hal pertama yang ia lihat adalah kamar dan tempat tidur yang rapi ,naina melihat dimas yang sepertinya baru juga selesai mandi,ia menuju ke arah walk in closet ,naina tak menghiraukan,ia melanjutkan niat awalnya kembali kesini,mandi.
                    Setelah selesai dengan kegiatannya,naina keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya. Melihat dimas yang rapi dengan jeans  dan kemeja maroon kotak-kotaknya. Lagi dan lagi tak ada yang saling mengeluarkan suara bahkan hanya untuk mengucapkan selamat pagi. Hingga dimas akhirnya meninggalkan kamar setelah memasang sepatu nike hitam kesayangannya. Sedangkan naina ia berencana akan kembali mengerjakan tugasnya yang tertunda ia selesaikan semalam.
          Lalu ia teringat semalam pentelnya direbut oleh dimas. Naina pun segera mencari diranjang yang semalam dimas tempati,siapa tau ada disana.
Setelah puas mencari,namun naina tak menemui hasil. Kenapa ia tak bertanya saja pada dimas? Detik berikutnya,naina berlari keluar dari kamar,ia melihat dari lantai atas dimas tengah berjalan menuju pintu utama. Dengan cekatan naina mengejar dimas,tanpa menghiraukan ia bisa saja terpeleset dan jatuh dari tangga.

" Bang dimas " Naina memanggil dimas dengan dengan nafas yang masih saja tercekat karena sesak nafas,setelah berlari. Dimas mengangkat sebelah alisnya,heran. Sebelum berkata.

" Paan "
" Pentel semalem mana?"  Naina memandang naina dengan kerutan didahinya,tertanda ia bingung. Pentel apa yang gadis ini tanyakan. Setelah sedikit lama berfikir,akhirnya ia baru teringat kembali.

" Oh,gak tau,beli aja lagi " setelah itu dimas langsung mengenakan Helm sebelum akhirnya menaikki Mega pro miliknya.

" Duit (?)" Dimas hampir dibuat cengo oleh ucapan naina. Junior mana yang sanggup seperti naina ini. Seberani-berani junior gak bakalan ada yang berani malak seniornya. Setelah tersadar dari keterkejutan yang dapat ia sembunyikan itu,dimas berkata.

" Nanti deh gue beliin " baru saja dimas akan menstarter motornya,naina kembali bersuara.

" Bang dimas mau kemana?,ikut boleh ya ?(!)" pinta naina dengan puppy eyesnya. Dimas memandang naina jengah.

" Gak,lo dirumah aja,jangan manja " jawab dimas sarkas,spontan,dan mungkin saja tak memikirkan naina tersinghung atau tidak .

" Ok " balas naina menundukkan kepalanya,dan kembali kedalam rumah,meninggalkan dimas yang juga sudah meninggalkan pekarangan rumah.

------------------------------------------------------
Padang,16th,2018.
Nurul Fazira❤
~My Senior ~

My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang