Bab 8 - Mimpi

7.3K 1.1K 31
                                    

Wajahnya berpaling dan matanya menatap ke luar jendela. Ingin sekali Jennie memecahkan suasana, tapi takut nanti di cap sebagai cewek ribet. Malas rasanya jika dia harus berurusan lagi dengan cowok seperti Taehyung. Menangis saja harus di suruh berhenti. Dan untuk meminta maaf pun, cewek itu harus menutup mulut.

Dasar menyebalkan.

"Lo kenapa tiba-tiba ada disana?" tanya Jennie. Dia bingung harus berkata apa lagi.

"Abis dari tempat Jimin." sahut Taehyung.

"Oh, oke."

"Eh tapi, makasih u-udah nolong gue. Sori ngerepontin mulu." sambung Jennie.

"Emang." ujar Taehyung acuh tanpa melirik Jennie sedikitpun.

Katakan Jennie harus sabar, cowok itu memang sangat menguji iman. Kalau tidak habis menangis, mungkin Jennie akan melempar mulut Taehyung dengan tas atau hal apapun yang berguna untuk memukul.

 Kalau tidak habis menangis, mungkin Jennie akan melempar mulut Taehyung dengan tas atau hal apapun yang berguna untuk memukul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Judes banget sih, pantes aja nggak punya cewek."

"Bukan urusan lo."

Jennie menghembuskan nafas lelah, lalu diam lagi. Tapi memang pada dasarnya cewek itu tidak bisa diam, maka Jennie kembali membuka topik.

"Lo kenapa mau nolongin gue?"

Taehyung terlihat melirik sebentar ke arah Jennie. "Jadi lo nggak mau gue tolong? Yaudah, sekalian turun aja dari mobil."

Jennie gelagapan, terkekeh pelan sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal. "Eng-enggak kok, hehehe. Masa tega sih biarin gue keluar malem-malem gini?"

"Kalo lo lupa, tanpa gue suruh, lo udah keluar malem-malem."

Anjir, batin Jennie.

"Lagian, kenapa sih lo bisa ada disana tadi? Mau jadi cewek malem, hah?"  sambung Taehyung langsung.

"DIH ENGGAK!" sanggah Jennie.

"Gue... gue abis dari rumah Lisa. Tadinya niat nginep, tapi pas jam sembilan maleman bang Jin bilang kalo papa sama mama balik dari Yogya."

Taehyung menghela nafas, tangannya memutar roda kemudi karena baru saja melewati simpang jalan. "Terus?"

"Gue pesen taksi online, karena emang nggak bawa mobil. Rumah Lisa ke rumah gue emang jauh sih, mungkin abis setengah jam, yaudah gue tidur. Lo tau sendiri gue nggak tau jalanan Jakarta, ya gue mana tau kalo dibawa kesana!" ujar Jennie sambil mengusap wajahnya. Mengingat tangan bejat para pengemudi taksi palsu sangat membuatnya jenggah.

"Lain kali, kalo udah malem, jangan pernah tidur di taksi, bahaya. Bego kok di pelihara." sahut Taehyung sambil memutar bola mata.

"Ck. Lo hobi ngehina orang pake kata-kata kasar ya?"

Taehyung diam, hanya kembali fokus pada jalan rata di depannya.

"Kalo boleh gue kasih saran, lo jangan jutek-jutek gitu sama cewek. Mau ngejomblo seumur hidup? Cewek tuh makhluk perasa tau." ungkap Jennie sambil melipat tangan di dada.

SARCASM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang