Bab 19 - Telfon

6.8K 1K 23
                                    

"Udah?"

Taehyung bertanya, masih dengan posisi memeluk Jennie. Nada bicara Taehyung belum berubah, datar, namun mungkin kedengaran lebih manusiawi dari hari-hari sebelumnya.

Hingga Jennie menarik kepalanya dari dada cowok itu, lalu menunduk dengan hidung yang memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga Jennie menarik kepalanya dari dada cowok itu, lalu menunduk dengan hidung yang memerah. "Gue kesel sama lo,"

Respon Taehyung hanya diam, menatap Jennie dengan sorot mata tak terbaca. Ada perasaan semacam bersalah karena membuat wajah tirus milik Jennie sembab.

"Kok lo diem aja, sih?! Gue kan jadi tambah kesel sama lo!" sungut Jennie.

Satu hembusan nafas kasar keluar dari mulut Taehyung, lalu beralih pada mata Jennie yang menyalang kearahnya. "Terus, gue harus apa? Kalo gue bentak, lo pasti nangis lagi, kan?"

"Ya tapi... ah! Lo emang selalu bikin gue kesel!"

Jennie bersungut untuk berdiri, mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru makam--mencari kakaknya. Sial. Jennie hampir lupa jika dia bersama Seokjin tadi. "Astaga, bang Jin mana sih?"

Taehyung mengerutkan alis bingung, ikut berdiri. "Lo kesini bareng bang Jin?"

Jennie mengangguk malas, lalu tak lama ponsel cewek itu berdering, menampilkan pesan dari sosok yang dicari-cari. Matanya membulat, bersamaan dengan bentuk bibir yang melebar perlahan. Istilahnya sih, Jennie kaget bukan main.

Jin bawel🙉

w plg duluan, lo brg taehyung aj, y.

"Gila!" umpat Jennie.

Kepalanya seperti diisi oleh emosi yang meletup-letup. Pokoknya, dia ingin memukul Seokjin jika sudah sampai rumah. Masa iya, seorang kakak meninggalkan adiknya sendiri di pemakaman. Itu tidak lucu sama sekali.

"Kenapa?" tanya Taehyung.

Jennie menoleh dengan ekspresi kesal yang tidak bisa disembunyikan. "Bang Jin pulang duluan karena liat kita tadi. Sumpah, ngeselin banget siiihh!" tutur Jennie.

Awalnya, Taehyung seolah biasa saja dengan perkataan Jennie. Namun otaknya bergerak otomatis mencermati tiap kata yang keluar dari mulut Jennie; karena liat kita tadi. Oh, itu bukan kabar yang baik.

Singkatnya, Seokjin pasti melihat dengan jelas bagaimana Taehyung memeluk Jennie, kan?

"Dia liat kita?"

"Iya, dia liat kalo kita--YA AMPUN! MAMPUS GUE!"

Dan barulah, Jennie sadar kenapa dan untuk apa Seokjin memilih pulang lebih dulu.

SARCASM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang