Bab 34 - Jalan Keluar

6.9K 920 43
                                    

Arloji jam masih menunjukan pukul setengah tujuh pagi dan gadis itu sudah berada di kemudi mobilnya. Membelah jalanan kosong Ibukota dengan harap-harap cemas. Menurut info dari Jimin--sahabat karib Taehyung, ayah Taehyung akan menikah di pukul dua belas siang nanti. Tak lain tak bukan, Jimin mengetahuinya dari ayahnya sendiri yang ternyata memang diundang ke pernikahan Taewoo.

Pun Jimin mengatakan bahwa semalaman dirinya menemani Taehyung di apartemen. Langsung menelepon pemuda itu tepat ketika sang ayah memberitahu kabar pernikahan Taewoo. Jimin sebagai salah satu orang yang paling mengerti Taehyung itu mengambil keputusan untuk bermalam disana.

Memberi dukungan sedikit-banyak agar sahabatnya itu dapat kuat. Lalu soal hubungan Taehyung dengan Jennie, hanya Jimin pula yang mengetahuinya sampai detik ini.

Jimin mengucap selamat sekaligus memberi semangat pada Jennie untuk mengubah Taehyung--karena selama ini usaha Jimin belum berhasil. Jimin ingin, Taehyung melihat bahwa Taewoo kali ini benar-benar mengharapkan kehadiran sang putera. Jimin memang sempat bertukar telepon dengan pria paruh baya itu, mencoba mengerti dari setiap titik temu yang ada. Dan Jimin kira, dia sangat membutuhkan bantuan Jennie untuk mempermudah segalanya.

"Ayo, Jen! Lo pasti bisa!" ucap Jennie menyemangati dirinya sendiri.

Menghembuskan napas pelan, menghabiskan dua puluh menit hingga gadis itu sampai di halaman apartemen. Melangkahkan tungkainya menuju salah satu kamar disana.

Memencet bel, mengeratkan genggaman pada ponsel miliknya.

"Ya? Siapa? Oh--akhirnya lo dateng, Jen! Tapi, bukannya ini masih pagi, ya?" pintu itu terbuka setelah dua kali Jennie mencoba. Memunculkan presensi seorang Park Jimin dengan wajah bantal yang ada.

"Ck. Baru bangun, ya, lo?"

"Hehehe, habis pacar lo tuh. Begadang semalaman, ya gue ikut lah. Sialan emang." tutur Jimin.

Jennie terkekeh, langsung masuk atas suruhan Jimin. Pemuda itu sedikit mengusap matanya lalu menyipit melihat jam dinding yang belum sempat dia lihat tadi. "Udah jam tujuh? Astaga, kesiangan dong gue bangunya." gumam Jimin.

Jennie melirik Jimin menyelidik. "Taehyung mana? Lo tidur sekamar sama Taehyung tadi malem? Satu ranjang?"

 "Taehyung mana? Lo tidur sekamar sama Taehyung tadi malem? Satu ranjang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin menghela napas. "Otak lo bersihin dulu, sana. Gue normal. Cowok lo juga normal. Lagian ya, gue masih napsu sama cewek! Tuh Seulgi pacar gue!" sungut Jimin seraya mengambil jaketnya di sofa.

Jennie tertawa, hanya bermaksud untuk bergurau sebenarnya. Menepuk pundak Jimin pelan, gadis itu mengulas senyum tipis.

"Bercanda elah, bang. Ya udah, sekarang Taehyung dimana? Belum bangun?" tanya Jennie.

SARCASM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang