Bab 12 - Ice Cream

7.3K 1K 11
                                    

Matanya melirik jengah kearah pintu berwarna kuning muda, pintu masuk gedung Fakultas Sastra Inggris. Cowok itu mengacak rambutnya kasar. Sudah dua puluh menit mobilnya terparkir disana.

"Bangsat. Lama banget." keluhnya.

Hingga di lima menit setelahnya, mata cowok itu sedikit menyipit. Menurunkan kaca mobil di sampingnya.

Dapat.

"Tunggu!" panggilnya keluar dari dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu!" panggilnya keluar dari dalam mobil.

Jennie menoleh, mengerutkan alis. Dia bingung, tentu saja. Apa cowok itu punya kepribadian ganda? Kemarin enggan bahkan menolak bertemu, tapi sekarang? Cowok itu justru datang lagi.

"Lo manggil gue?" tanya Jennie menunjuk dirinya sendiri. Jennie juga tidak mau terlalu percaya diri padahal Taehyung memanggil orang lain nantinya.

Cowok itu; Kim Taehyung. Cowok aneh yang dengan sengaja selalu membentak Jennie.

"Iya. Siapa lagi emangnya, huh?"

Nah kan nyolot lagi, batin Jennie.

"Apa?" tanya Jennie saat mereka berhadapan. Bagus. Bahkan Taehyung memarkir mobil tepat di samping mobil Jennie.

Taehyung melirik ke samping, asal tidak ke arah Jennie. Dia harus bisa menerima bahwa beberapa menit atau detik lagi harga dirinya pasti akan jatuh. Meminta maaf? Ah iya, Taehyung akan melakukan itu.

Kim Seokjin sialan.

Cowok itu lah yang memaksa Taehyung.

"Jangan percaya diri dulu, oke? Ini bukan mau gue, ini mau abang lo."

Ketika iris cokelat milik Taehyung menatap matanya, Jennie spontan mengangkat sebelah alisnya. "Hah?" tanyanya bingung.

"Ck. Gue minta maaf soal kemaren."

Terlihat hembusan nafas kasar dari mulut cowok itu. Semacam tidak rela dan terlalu malas mengucapkan kata-kata selanjutnya.

"Gue disuruh-- oh enggak, tapi dipaksa minta maaf sama lo." jelas Taehyung dengan tatapan datar.

Jennie melebarkan mata. "Lo minta maaf? Sama gue?" tanya Jennie yang tidak di jawab oleh Taehyung. Cowok itu diam menahan emosi yang mulai tersulut.

Jennie tersenyum dalam hati. Ini rencana Seokjin? Bagus juga. Hingga cewek itu berdeham sebentar, lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ekhem... Tapi, kalo gue nggak mau maafin lo gimana?"

"Tunggu, apa?"

"Gue nggak mau maafin lo, Kim Taehyung." jawab Jennie.

Cewek itu mengeratkan tali ranselnya dan bersiap berbalik meraih pintu kemudi. Namun saat pintu sudah terbuka setengah, suara bariton milik Taehyung membuatnya menoleh.

SARCASM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang