Bab 11 - Bersalah

7.6K 1K 42
                                    

Cewek itu kembali berdecak kesal. Kepalanya seperti meletup sejak pulang dari kafe. Tangannya membanting pintu kamar dengan kencang lalu mengucinya, cukup membuat orang rumah lainnya melirik.

Tas ranselnya pun sudah dia lempar entah kemana. Tubuhnya langsung tengkurap dengan tangan yang mencabik kesal guling pink miliknya.

"Ihh! Sebel banget gue sama tuh orang! Sebeeelll!!" racaunya.

Seokjin mengetuk pintu kamar Jennie, agak malas sebenarnya. Tapi apa boleh buat? Seokjin akan lebih malas jika mendengar ocehan ibunya.

"Dek? Lo kenapa sih?"

"IIIH! ABAAAANG! TEMEN LO NGESELIN BANGEEET!!" teriak Jennie.

Seokjin melebarkan matanya. Astaga, kenapa Jennie lebih berisik dari ibunya? "Heh bocah. Turun lo, mama ngomel tuh, nyuruh gue panggil lo biar ikut makan malem!" sahut Seokjin.

Jennie memutar bola mata malas, lalu kembali berteriak. "Nggak mau! Gue masih keseeel!!"

"Lo kesel kenapa sih? Gue paksa masuk juga nih!" ancam Seokjin menendang kencang pintu kamar Jennie.

Jelas Jennie langsung terduduk dari tidurnya, menatap malas dengan mulut yang siap berteriak. "Anjir gantiin kalo sampe rus-- KOK LO BISA MASUK SIIIH?!"

Klek.

"Kunci cadangan deket vas, kenapa?"

Seokjin menatap Jennie dengan tatapan membunuh. Siap melempar mulut Jennie dengan bantal atau semacamnya. Dan berhasil, Seokjin berhasil melempar sebuah bantal kearah pelipis Jennie.

"Nyusahin banget! Ngambek nggak jelas!" sungut Seokjin.

Cewek itu merengut malas dan ikut menatap Seokjin tajam. Mengambil bantal yang baru saja mengenai pelipisnya. "Lo mah sama aja ih! Ngeselin juga!"

Sampai Seokjin menghela nafas pelan, perlahan duduk di sisi ranjang, di samping Jennie. "Yaudah, maaf. Tapi lo kenapa? Cerita sama gue."

Jennie masih membuang tatapannya ke samping. "Temen lo, yang aneh itu, lagi-lagi bikin gue naik darah."

"Taehyung?"

"Ya iyalah! Emang siapa lagi selain dia, huh?!" sahut Jennie tidak santai sama sekali.

"Biasa aja dong!" keluh Seokjin.

"Temen lo... kenapa sih dia selalu benci sama gue?" tanya Jennie menatap Seokjin. Cewek itu memberi jeda sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya. "Gue udah coba buat nggak kesel lagi sama dia. Tapi, dia sendiri yang bikin gue benci sama sikapnya!" sambungnya.

Seokjin menghela nafas pelan sekali lagi, mencoba menjadi kakak yang baik, mungkin? Tangannya mengusap rambut cokelat milik Jennie. "Lo nggak bakal tau sikap dia yang asli, sebelum lo bener-bener ngenal Taehyung, Jen."

"Halah!"

"Pokoknya, kalo lo belom kenal dia lebih jauh, lo nggak bakal tau letak kebaikan dia. Lagian, lo kenapa sih ribet sendiri mikirin omongan dia? Lo naksir ya sama dia? Wah anjir gosip baru!" ucap Seokjin yang di hadiahi cubitan di daerah lengan.

Bahkan saat Seokjin sudah berdiri menghindari Jennie, cewek itu tetap membawa serta-merta gulingnya untuk memukul Seokjin lagi.

"Pergi lo anjir! Kesel gue sama lo, ih!"

"Pergi lo anjir! Kesel gue sama lo, ih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SARCASM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang