"Lupa print tugas, kampret!" umpat Jonny, menyadari kalau tugas yang diberikan dosen mereka belum sempat dia selesaikan.
Matanya melirik acak keseluruh penghuni kelas. "Coy! Minta tugas yang kemaren dong! Ada yang bawa flashdisk nggak? Gue mau copy terus ngeprint dibawah."
Aland menoleh, "Tugas gue udah ada namanya. Kalo sama persis bisa dicurigain, bego."
Jonny mendesis halus. Berjalan kearah meja Aland. "Ya gue beda-bedain dikit. Soal nama nanti gue ganti dibawah. Udah, sini, cepet. Jam ketiga Pak Hitman udah dateng." ucap Jonny seenaknya menimbulkan lirikan tak suka dari semua penghuni kelas.
Jonny memang salah satu anak yang cukup terkenal karena kenakalannya. Sering bertindak sewenang-wenang, tanpa memperdulikan apapun. Soal tugas, Jonny sering kali menjiplak hasil teman karena terlampau malas mengerjakan.
Lebih-lebih tidak banyak mahasiswa yang berani menentang Jonny. Terpaksa, karena tidak mau berdebat apalagi dia sudah mendapat tatapan intimidasi dari Jonny, Aland mengambil flashdisk dari kantongnya. "Nih, jangan lupa ubah namanya!"
"Iya, bawel lo jir."
Namun, tepat ketika jemari Jonny ingin mengambil benda kecil itu, ada sebilah tangan yang lebih dulu mengambil benda itu. "Lo kira gampang kerjain makalah segitu banyaknya? Kalo mau, ya usaha!"
"Bacot lo, Taehyung!"
Taehyung berdecih halus, melirik Jimin yang sudah menggeleng pelan. Mungkin, Jimin ingin Taehyung menghiraukan saja perbuatan Jonny. Namun tidak. Taehyung sudah cukup muak karena sedari dulu, tidak ada yang angkat bicara soal sikap Jonny. Bagi Taehyung hari ini Jonny sungguh kerterlaluan.
"Apa? Lo kira gue takut sama lo? Cih." decih Taehyung.
"Oh? Jadi lo mau sok pahlawan disini, huh?"
Taehyung terkekeh sinis. Melempar flashdisk kearah Aland yang sudah melirik cemas. "Kalo iya, lo bisa apa, jing?!"
Bugh!
Jonny melepaskan satu pukulan telak kearah pipi Taehyung hingga cowok itu tersungkur. Jimin melotot, mendorong bahu Jonny bengis lalu membantu Taehyung untuk berdiri. "Lo nggak papa?"
Jonny tertawa lepas, mengangkat satu alisnya. "Well, gue curiga kalian itu gay. Bukannya terlalu deket kalo cowok sama cowok sampe pegangan kayak gitu?"
Kali ini, bukan Taehyung saja yang tersulut emosi. Namun juga Jimin. "Jaga mulut lo!" tukas Jimin.
Taehyung berdiri dari tempatnya. Menyalangkan tatapan remeh kearah Jonny dengan tangan yang melipat di depan dada. "Gini nih kalo sampah masyarakat dikasih nyawa. Begonya nggak tanggung-tanggung."
"Gue sebenernya miris Jonn, liat lo kayak gini. Mungkin lo nggak pernah punya sahabat makanya nggak bisa bedain, gimana khawatir sebagai sahabat atau pasangan. Miris banget, ckckck." sambung Taehyung.
Dada Jonny sudah kembang-kempis. Marah. Ingin melempar Taehyung sampai nyawa cowok itu terlepas dari raganya. "Tutup mulut, lo, anak haram!"
Bugh!
Tidak, kali ini bukan Jonny yang melesatkan pukulan. Namun Taehyung yang sontak dipuncak amarah kala Jonny berkata tidak pantas. "BRENGSEK! MAU LO APA, JING?!"
Jonny mengusap sudut bibirnya yang berdarah, terkekeh kemenangan. "Takdir nggak bisa diubah, man. Kalo ada anak yang lahir sebelum pernikahan, itu namanya anak haram!"
Taehyung berkilat amarah, meraih kemeja Jonny lalu melesatkan pukulan bertubi-tubi. Wajah Taehyung pun sudah kacau sekali karena Jonny dibeberapa kesempatan memukul rahang Taehyung.
Bugh!
Bugh!
"Mati lo, keparat!" umpat Taehyung.
Jimin ikut panik, cowok itu menarik bahu Taehyung diikuti beberapa mahasiswa lainnya yang melerai aksi tubir antara Taehyung dan Jonny. Sedangkan beberapa mahasiswi menatap horor serta ketakutan saat melihat dua jagoan kampus adu fisik.
"Berenti, Tae! Lo bisa bener-bener bunuh dia!" ucap Jimin.
Taehyung menggeleng, tangannya tidak akan berhenti sampai Jonny si brengsek itu mati ditangannya. "Biarin, Jim. Dia emang pantes mati!"
"Taehyung, inget Tuhan, inget Ibu lo!"
Dan, didetik berikutnya, pukulan Taehyung melemah. Pemuda itu berjalan menjauhi Jonny yang menatap benci kearahnya. Sekali lagi, Taehyung meludahi Jonny dengan tidak sopan. Namun memang hanya itu yang bisa dia lakukan. Jika dia maju menantang Jonny lagi, maka Taehyung bisa benar-benar masuk penjara.
Benar kata Jimin. Dia harus mengingat Tuhan dan juga Mama.
Tahan, Mama nggak akan bangga liat anaknya arogan kayak gini, batin Taehyung.
Taehyung mengatur nafasnya. "Sekali lagi lo asal jiplak tugas orang lain, abis lo!" geram Taehyung pada akhirnya.
Cowok itu keluar kelas, membanting pintu dengan begitu keras. Sedangkan Jimin menatap Jonny penuh amarah. Jonny keterlaluan sekali hari ini.
"Cuma pengecut yang berani bawa-bawa status."
Jimin melangkah keluar, berlajan menyusuri koridor dengan mata yang mencari. Jimin yakin Taehyung tidak akan berbuat gegabah, namun tetap Jimin tidak bisa menenangkan pikirannya.
"Tae! Gue kira lo kemana, huh!" ucap Jimin mendapati Taehyung sedang duduk di kantin dengan segelas es teh.
"Apasih Jim, lebay amat."
"Ya lagi, gue kira lo nekat terjun dari rooftop kampus gara-gara omongan Jonny tadi. Panik lah gue,"
Taehyung terkekeh, mengaduk isi minumannya. "Percuma, Jim. Yang dibilang Jonny itu kan fakta."
※※※
A/N
kemarin lagi minggu-minggu ujian, jadi absen buat update. tapi ya gue kembali lagi dengan dunia orange ini hehehe:)
btw, chapter ini pendek ya kawand
salam, taecax💜
KAMU SEDANG MEMBACA
SARCASM
Fanfiction[ Completed ] Kisah seorang mahasiswa semester tiga bernama Kim Taehyung yang anti cewek. Dia bukan gay, percayalah. Dia seorang cowok normal. ❝Bangsat. Otak tuh dipake! Bukan cuma dijadiin tempelan kepala! Wujud lo manusia, tapi pikiran lo kayak h...