"But it's true,
It's you, it's you,
They add up to----I'm in love with you,
And all of these your things."Tepuk tangan, dan pekikan kagum mendominasi. Membuat malam bagi setiap insan yang melihat penampilan pemusik tadi berdecak puas. Ah, terlebih lagunya yang sampai hingga ke hulu hati.
Lalu di detik berikutnya, dua pasang mata diantara puluhan orang itu tersenyum, tak lama tertawa karena hati yang telah diaduk-aduk melalui lagu tersebut. "Hahahaha! Ngena banget, woy, artinya! Gila, sih." ucap Jennie.
Taehyung terkekeh, mengangguk. Sebenarnya, Taehyung merasa gerah karena harus menonton di tengah kepadatan orang. Bukan gerah kemudian berkeringat lesuh, cowok itu hanya gerah melihat beberapa dari penonton--yang tidak dia kenal, terlalu memaksakan diri menjadi paling depan. Membuatnya dan Jennie sedikit kehilangan keseimbangan.
Taehyung sih, tidak apa-apa jika dia yang terkena dorongan. Masalahnya ini Jennie. Gadis itu sempat mengaduh karena manusia di depannya menginjak ujung flat sepatunya. Taehyung kan jadi kesal sendiri melihatnya.
"A-aduh.."
Lagi dan lagi.
Ini sudah kali ketiga.
Sial.
"Mas, kalo mundur liat-liat dong! Tempat ini bukan cuma punya mas doang!" geram Taehyung.
Orang yang Taehyung bentak hanya mengerutkan alis bingung, bersikap tidak peduli lalu pergi untuk menjauh dari hadapan Taehyung.
Taehyung berdecih. "Hah. Pengecut, lo, bodoh!"
Jennie meringis pelan mendengar umpatan Taehyung. Gadis itu tahu Taehyung sedang membelanya. Tetapi, apakah volume suara bariton milik Taehyung bisa sedikit dikecilkan?
"Sst.. udah, udah. Malu diliatin orang, gue." pinta Jennie.
🎵Play mulmed, thank you!
Taehyung menghembuskan napas pelan. Berdesis tidak terima. "Tetep aja, Jen. Mereka itu harus tahu, kalo udah ngerugiin orang lain."
Jennie memilih untuk berdeham mengiyakan. Dari pada harus beradu mulut lagi, lebih baik Jennie diam dan kembali menikmati musiknya.
Namun, ketika keadaan mulai bergerak, karena beberapa dari penonton menari kecil, Jennie justru menahan napas. Matanya melirik kearah Taehyung yang sudah berpindah di belakangnya. Merengkuh tubuh Jennie dari belakang, lalu membungkus tubuh keduanya dengan jaket yang Taehyung pakai.
"Diem aja. Gue nggak mau kalo lo kena pukul ataupun resiko lainnya."
Tubuh Jennie yang memang jauh lebih pendek dari Taehyung tenggelam dalam dekapan itu.
"Sori kalo gue bikin lo nggak nyaman sama pelukan ini. Tapi gue udah ada janji sama Abang lo, supaya lo selamat sentosa selama jalan sama gue." gumam Taehyung kecil.
Jennie membentuk senyum tipis. Mencubit pelan tangan Taehyung yang di depan lehernya. "Ck. Aneh banget perjanjian lo."
"Aneh? Nggak lah. Dari sisi mananya yang aneh?"
"Dari sisi lo, Taehyung. Lo berubah cepet banget. Seratus delapan puluh derajat, dan itu--wow, bikin gue syok."
"Hahaha, tapi asal jangan syok jantung, ya? Kalo syok jantung kan lo bisa mati."
Jennie menolehkan kepalanya ke belakang, jengkel. "Lo ngeledek gue, ya?!"
Taehyung hanya tersenyum kotak, lalu menggeleng pelan. Ah, Jennie benar-benar manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARCASM
Fanfiction[ Completed ] Kisah seorang mahasiswa semester tiga bernama Kim Taehyung yang anti cewek. Dia bukan gay, percayalah. Dia seorang cowok normal. ❝Bangsat. Otak tuh dipake! Bukan cuma dijadiin tempelan kepala! Wujud lo manusia, tapi pikiran lo kayak h...