Bab 31 - Kebodohan

6.6K 910 64
                                    

"Astaga dek, lo baper sih baper. Tapi jangan gini juga, dong."

Cowok itu menghela napas jengah ke arah seorang gadis yang kini ada di sampingnya. Dia tahu jika perasaan seorang perempuan itu sangat sensitif, namun menangis hanya karena sebuah drama bukanlah pilihan yang bagus.

"Argh, abang, mah!"

"Asal lo tahu ya, kalo lo nggak maksa minta ditemenin, males banget gue nonton hal kayak gini. Mending horor aja. Menantang!" sungut Seokjin.

Jennie menoleh, melempar bantal yang ada di pangkuannya. Mereka memang berakhir diatas sofa dengan laptop sebagai pusat atensi--menampilkan drama 'Uncontrollably Found' yang berakhir menyedihkan.

Sial.

"Ah, yaudah sana! Pergi, lo! Lo memang nggak pernah ngerti perasaan cewek!" decak Jennie dengan mata yang sembab. Gadis itu memilih menutup laptopnya, lalu berjalan menaiki tangga ke arah kamarnya.

Seokjin mendengus. Mengikuti kemana adik bawelnya itu pergi. "Bukannya gue nggak ngerti. Tapi lo nggak perlu sampe begini juga. Kisah Kim Woo Bin oppa lo itu cuma skenario sutradara."

Jennie diam, kemudian duduk diatas ranjang dengan ekspresi datar.

Seokjin paham, bahwa wajah dingin itu bukan hanya akibat menonton drama tadi. Ada alasan lain, yang memperburuk raut gelisah milik Jennie.

"Ck. Lo itu baper sama drama, atau galau di kehidupan nyata, hah?" selidik Seokjin menyilangkan tangan di depan dada.

Jennie langsung menoleh, mendapati presensi sang kakak yang bersandar di ambang pintu. "Apa, sih. Dasar nggak jelas!"

"Duh, Jen, nggak usah munafik sama gue. Tiga hari tanpa Taehyung bikin hari lo berantakan, kan?"

Rasanya, Jennie ingin menyumpal mulut sialan Seokjin sekarang juga. Namun, gadis itu justru menunduk dalam. Ya Tuhan, jangan lagi. Jangan menangis lagi.

"Ish, sebel gue sama lo!" sungut Jennie lirih.

"Well, gue bener kan? Taehyung udah terlanjur ambil dunia lo, dek." ujar Seokjin lalu mendekati Jennie. Ikut duduk di samping adiknya, lalu merengkuh menenangkan.

Meski mereka sering bertengkar, dua anak manusia itu tetaplah sepasang saudara yang terikat. Seokjin tidak suka jika adiknya menangis. Dan Jennie butuh sang kakak sebagai penenangnya.

"Bang... Ta-Taehyung--gue benci sama dia! Co-cowok nggak peka!"

Membalas rengkuhan itu, Jennie terisak disana.

"Kalo dia nggak peka, kenapa nggak lo coba buat bikin dia peka?"

Mendengar hal itu, Jennie langsung melepaskan pelukannya. Memincingkan mata tidak suka. "Lo lupa kalo gue cewek?! Masa nyatain perasaan duluan!" ucap Jennie.

 "Lo lupa kalo gue cewek?! Masa nyatain perasaan duluan!" ucap Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SARCASM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang