Bab 25 - Titik Temu

6.7K 1K 116
                                    

"Kamu tau jelas Tae, Mama bukan orang yang semurah itu, kan? Mama nggak mungkin ngelakuin hal sepicik itu disaat Mama udah punya keluarga yang sempurna. Mama... dijebak, Nak."

Taehyung menunduk, air matanya jatuh lagi. Namun masih berdiam tanpa merespon lebih lanjut soal cerita Sohye.

"Tan, maaf... bukannya Jimin ikut campur terlalu jauh, tapi siapa yang jebak Tante?" tanya Jimin angkat suara. Sekali lirik saja, Jimin langsung paham bahwa Taehyung masih belum sanggup membuka mulutnya.

Sohye tersenyum getir. "Kim Daewoo. Paman Taehyung, yang sekarang menjadi CEO perusahaan Kim diatas Papa Taehyung."

Mata Jimin membola. Mengapa jadi seserius ini?

"Daewoo selalu cemburu sama Papa Taehyung, dia licik dan pengecut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daewoo selalu cemburu sama Papa Taehyung, dia licik dan pengecut. Dia jebak Tante untuk datang ke acara bisnis yang bodohnya Tante nggak sadar kalau itu adalah club malam. Tante dikasih minuman, dan ya, semuanya terjadi secara apik. Rencana dia, jebakan, sampe bikin Papa Taehyung putus asa karena Tante terbukti bersalah disana."

"Tante nggak akan masalah kalau hanya Tante yang terlibat dalam masalah ini. Tapi, Daewoo kembali sama tujuan awalnya. Setelah Papa Taehyung kehilangan fokus atas perusahaan, Daewoo menghasut Kakek Kim, untuk menyerahkan saham terbesar perusahaan kepadanya. Ya, Daewoo berhasil."

Seperti terbentur beton tepat di hulu hati, Taehyung mengigit bibirnya kelu. Setelah seluruh luka yang dia terima, rasanya sulit untuk mempercayai Sohye. Cowok itu mengambil satu senyum miring dengan mata yang sembab.

Mengangkat suaranya seraya menilik dalam kearah manik milik Mamanya.

"Kalau Paman Daewoo ngelakuin itu semua dan Mama tahu, kenapa Mama nggak bela diri di pengadilan? Justru nerima aja pas Mama dipenjara, dan hilang setelah satu tahun pertama."

Sohye menatap sayu kearah anak sulungnya itu. Perpisahan memang menyesakkan. Dan seperti tertampar lagi, Taehyung yang dulu sangat-amat mempercayainya, kini meragukannya?

"Taehyung, Daewoo mengancam Mama, dia mengancam kalau sampai Mama buka suara, kamu akan diajadikan incaran keduanya. Kamu yang akan dijebak. Selama ini, Mama masih disekitar kamu, entah kamu sadar atau nggak. Terakhir kali, Mama lihat kamu menyekar di makam Taeri. Mama disana, Nak, dan Mama lihat kamu bareng teman perempuan kamu."

"Ma," Taehyung menghela napas pelan.

"Taehyung, Mama minta maaf. Mama nggak bisa berbuat apa-apa, terlebih disaat Papamu nggak mengharapkan Mama lagi. Semuanya berubah dengan cepat, Nak."

Taehyung menutup wajahnya dengan telapak tangan. Dia menyesal. Menyesal karena tidak dapat menjadi putra yang baik untuk Sohye. Dia merasa bahwa dirinya telah menjadi seorang pengecut besar karena membenci orang yang jelas-jelas melindunginya.

Mengapa Tuhan baru menjelaskan masalah ini sekarang?

Mengapa Tuhan memberi begitu banyak jalan untuk Taehyung agar menemukan jawabannya?

SARCASM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang