"Emang ya, anak muda zaman sekarang, izin jam berapa, pulangnya jam berapa!"
Taehyung terkekeh pelan, menepuk bahu Seokjin sebentar. "Ya elah, Bang. Yang penting adek lo selamat, kan?"
Mereka masih di depan pintu rumah Seokjin. Setelah menyuruh Jennie masuk, barulah Seokjin mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Taehyung.
"Bacot. Tetep aja lo telat bawa Jennie balik. Bilang ke gue sebelum jam sembilan, sekarang jam berapa, bocah? Sembilan lewat."
"Beda dikit doang, si. Ribet amat, lo." ujar Taehyung. "Ah, yaudah, gue balik dulu ya. Gue mau--"
"Ck. Tunggu dulu!" cegah Seokjin menarik kerah jaket Taehyung hingga membuat si empunya yang tadinya berniat pergi kini mengangkat alis. "Apaan lagi?"
"Tae, gue tahu lo emang mau mulai semuanya. Gue ikut seneng, jujur."
"Nggak usah melankolis gitu. Muka lo cocoknya buat ngelawak." jawab Taehyung tertawa.
Seokjin memutar bola mata malas. Menarik telinga Taehyung hingga cowok itu meringis sakit. "Akh--sakit Bang! Astaga, le-lepas!"
Melepaskannya dengan kasar, Seokjin mendengus. "Makanya, orang lagi serius malah lo bercandain. Taehyung, tolong ya, denger kata-kata gue yang satu ini."
"Apa, huh?" tanya Taehyung sekedar basa-basi.
Menghembuskan napas tipis, memegang bahu milik pemuda yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri, Seokjin membasahkan bibirnya.
Disinilah, posisinya sebagai seorang kakak bisa diakui. Meski percaya bahwa Taehyung tidak akan menyakiti Jennie, Seokjin harus tetap was-was. Taehyung itu pernah menjadi sosok manusia yang tidak dia kenal.
Seokjin hanya takut, Jennie terkena imbas jika sewaktu-waktu Taehyung berubah lagi.
Itu bisa saja terjadi, kan?
"Tae, gue percaya sama lo seratus persen, kalo lo memang nggak akan nyakitin adek gue." Ada jeda sebelum Seokjin melanjutkan.
"Tapi, tolong. Jangan buat adik gue jadi kelinci percobaan perubahan sikap lo ini. Kalo lo beneran suka--sayang sama adek gue, lo harus jadi cowok yang serius."
"Lo tahu, kalo sampe lo nyakitin dia barang sejengkal, gue nggak akan segan buat bikin muka lo babak belur. Kalo lo anggap ancaman gue berlebihan, terserah. For your information, kakak manapun nggak akan terima kalo adiknya cuma dibuat mainan semata."
KAMU SEDANG MEMBACA
SARCASM
Fanfic[ Completed ] Kisah seorang mahasiswa semester tiga bernama Kim Taehyung yang anti cewek. Dia bukan gay, percayalah. Dia seorang cowok normal. ❝Bangsat. Otak tuh dipake! Bukan cuma dijadiin tempelan kepala! Wujud lo manusia, tapi pikiran lo kayak h...