Prolog

20.7K 564 11
                                    

Bel istirahat kedua telah berbunyi, banyak siswa yang tak menyiayiakan waktu untuk pergi ke kantin mengisi perut mereka yang sudah berontak meminta untuk segera diisi. Beberapa siswa juga langsung pergi ke musholah sekola untuk melaksanakan sholat zuhur.

Disinilah annisa dan teman-temannya, dimana lagi kalau bukan mengisi perutnya di kantin. Mereka sedang menikmati makanan yang sudah dipesannya masing-masing dan segera menghabiskannya.

Kebetulan letak kantin dan mushola di sekolah ini berhadapan jadi dengan mudah para murid setelah selesai sholat langsung makan dikantin ataupun sebaliknya.

" eh nis, liat deh itu si arya jadi imam solat zuhur. Gila udah ganteng, pinter, soleh lagi, beehh sempurna banget sih tuh cowok". Ucap zahra histeris.

"Apaan sih lebay banget lo. Siapa tau aja itu cuman pencitraan dia doang biar banyak cewek yang terpesona sama dia"Jawab nisa cuek.

"Elo mah ya ga boleh gitu, siapa tau aja emang dia beneran alim. Dan lo juga kapan noh tobat jangan maksiat mulu kerjaannya" ucap sarah terkekeh

"Yeee ga ngaca mbanya?? Lagian juga gw belum siap, jadi nanti ajalah nikmatin dulu masa-masa muda kita" jawab nisa dengan tawanya.

"Maut ga ada yang tau nis, ntar kalo tiba-tiba nanti lo pulang sekolah meninggal gimana, kapan tobatnya?" celetuk zahra.

"Anjir lo, nyumpain gw meninggal? Iya iya ntar gw tobat"

Semua tertawa mendengar jawaban dari annisa, dan melanjutkan menyantap makanan mereka segera karena 15 menit lagi bel masuk.

***

Saat pulang sekolah annisa tidak langsung pulang ke rumah, ia lebih memilih nongkrong dulu di cafe yang sudah menjadi langganannya.

Ia merasa kalau sedari tadi ada yang sedang meliriknya, bukannya dia terlalu percaya diri tapi memang dia merasa sangat risih apabila ketenangannya diganggu oleh orang lain.

Lalu annisa memutuskan untuk segera meninggalkan cafe tersebut dan pulang kerumahnya.

Namun saat dijalan pun ia merasa ada yang mengikutinya dari belakang, dan saat annisa menoleh ke belakang dan yap!

Ada 3 orang laki-laki sedang mengikutinya dari tadi. "Sedirian aja neng, sini sama abang aja biar abang anter", ucap salah seorang diantaranya.

"Jangan mau neng mending sama abang aja sini kita happy bareng", ujar seorang lainya sambil memegang tangan annisa.

Tentu saja annisa tidak terima dan langsung menghempaskan tangan yang dipegang laki-laki tersebut. "Lepasin!", teriak annisa.

"Duh neng galak amat sih jadi cewek"

"Tolong!! Tolong!! " teriak annisa.

"Percuma neng ga bakalan ada yang denger juga, udah ayo ikut kita aja"

"Ga mau!! Lepasin!!"

Air mata annisa sudah mengalir membasahi pipinya, tangan nya gemetar ketakutan.

"Ya tuhan tolong saya, siapapun yang menolong saya, saya akan sangat-sangat berterima kasih kepadanya. Tolong kirimkam malaikat pelindumgmu" ucap batin annisa.

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang