Dua

7.8K 353 0
                                    

Entah mengapa hati ini sangat tenang saat bersama dengannya
-annisa larasati

Jangan terlalu benci sama orang nanti bisa jadi suka
-arya saputra

***

"Fyuh, akhirnya selesai juga hukuman gw" ucap annisa sambil mengelap keringatnya ia merasa sangat kelelahan.

Setelah selesai mengerjakan hukumannya annisa segera pergi ke kantin untuk beristirahat. Walaupun ini belum waktunya jam istirahat.

Annisa menenggak habis minuman yang ia beli dengan sekali tenggakan.

"Gila ya tuh guru kalo ngasih hukuman ga pernah kira-kira. Sadis banget sih"
annisa ngedumel sendiri karena ia sangat kecapean akibat hukuman yang di berikan kepadanya.

Selang beberapa menit bel istirahat pertama pun berbunyi. Tidak banyak murid yang pergi ke kantin karena baru istirahat pertama.

Saat itu pun annisa bergegas jalan ke kelas nya karena kantin mulai ramai. Namun saat annisa ingin memasuki kelasnya ia melihat Arya dan rombongan anak rohis sedang berdiri dan menyampaikan sesuatu di depan kelasnya.

Akhirnya annisa mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kelas. Dia menunggu di depan kelas dan memilih untuk duduk sampai arya dan anak rohis keluar dari kelasnya.

Saat arya dan anak rohis sudah keluar dari kelasnya annisa pun langsung berdiri dari duduknya dan segera masuk ke dalam kelasnya untuk menemukan para sahabatnya itu.
Baru saja annisa masuk kedalam kelas langsung disambut dengan ledekan zahra.

"Woi, ngapa tuh muka lecek amat kaya dompet akhir bulan"

"Diem lo, gara-gara emak lo tuh ngasih hukuman ga kira-kira. Capek nih gw " jawab annisa sewot.

"Dih lagian siapa suruh lo ga ngerjain pr. Salah sendiri lah" ucap zahra tak kalah sewot.

"Ngapain tuh tadi anak rohis kesini? " tanya annisa

"Pengen tau banget apa tau aja? " ledek zahra

"Serius udin" celetuk annisa

"Serius-serius amat nanti baper" tawa zahra meledak saat melihat wajah kesal annisa atas tingkahnya.

"Itu tadi si ketua rohis -Arya mau ngadain seminar tentang keagamaan gitu terus dia ngedata kelas kita siapa aja yang mau ikut" jawab sarah

Annisa tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Lo pada setuju ga kalau gw berhijab? " tanya annisa kepada para sahabatnya itu.
Sontak membuat sahabat-sahabatnya kaget bukan main atas pertanyaan yang dilontarkan oleh annisa barusan.

"WHAT?!!!  gila gw ga salah denger nih. Sumpah ya nis hari ini tuh lo aneh banget sih. Pertama ada gosip yang menyebar kalau tadi pagi tuh lo nyapa adik kelas, terus kedua pas masuk tumben-tumbenan lo ngucapin salam. Nah terus sekarang lo bilang lo mau berhijab? Kesambet setan apaan lo? " ucap zahra heboh

"Lo apaan sih zar, bagus dong kalau annisa mau berubah. Lagian juga kan berubahnya kejalan yang lebih baik. " balas sarah

"Nah bener tuh kata sarah gw setuju" jawab dinda

"Tau lo zar, lo temen gw apa bukan sih. Kalau temen tuh seharusnya ngedukung dong. Kaya sarah sama dinda tuh" ujar annisa

"Bukanya begitu nis, gw aneh aja sama lo kenapa tiba-tiba aja lo jadi begini. Ok gw dukung lo buat berhijab, tapi gw mau tau apa alasan lo buat berhijab? " tanya zahra serius

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang