TigaPuluhEnam

3.4K 161 6
                                    

"Itu dinda bukan sih?" Tanya sarah yang melihat dinda yang berjalan ke arahnya.

"Itu jga bukannya ardan ya?" Ucap zahra.

"Kok mereka bisa barengan?" Ucap sarah dan zahra barengan.

"Hai sori kita telat" ucap dinda yang sudah sampai di hadapan teman-temannya.

"Kalian pacaran ya?" Ucap rayhan.

💐💐💐

Dinda refleks melihat kebawah dimana tangan nya masih di genggam oleh ardan. Sontak ia pun langsung melepaskan tangannya.

"ga kita ga pac-" ucapan dinda terpotong karena ardan.

"Doain aja" ucap ardan sambil menampilkan seulas senyum nya.

Rasanya dinda ingin menonjok wajah ardan saat ini. Yang benar saja masa iya dia bicara seperti itu dihadapan teman-temannya.

Dinda pun duduk disebelah zahra. Dan ardan duduk dihadapannya.

Saat itu tatapan mata mereka bertemu dan dinda langsung melotot ke arah ardan. Namun ardan malah tertawa pelan.

Menurutnya itu menggemaskan.

Entah dorongan dari mana saat mendapat pesan singkat dari arya tadi pagi kalau dia harus mengantar kepergian arya ke jogja, ia langsung berpikiran untuk ke rumah dinda terlebih dahulu.

Ia tahu pasti gadis itu berangkat sendiri. saat sampai di rumah dinda ia langsung bertemu dengan mama nya dinda.

Ardan tau dinda pasti akan kesal saat mengetahui kalau ardan sudah ada di rumahnya dan mengajak nya berangkat bareng ke stasiun. Tapi entah dorongan dari mana ia memberanikan diri.

"Ciee lo hutang penjelasan sama gw" bisik zahra kepada dinda.

Dinda hanya memutar bola matanya malas.

"Gw ga ada hubungan apa-apa sama dia" elak dinda.

"Bodo ga mau tau gw, lo harus ceritain semuanya" ucap zahra.

"Arya mana?" Tanya ardan.

"Dia lagi menghabiskan saat-saat terakhirnya bersama tunangannya" jawab rayhan.

Ia meras nyeri di belakang kepala nya saat zahra melayang kan tangan nya ke belakang kepala rayhan.

"Arya ga mau mati ray" ucap zahra.

Rayhan hanya meringis kesakitan sambil mengelus leher belakang nya yang masih terasa perih.

Semua memperhatikan pasangan aneh ini. Dan tertawa karena tingkah mereka berdua.

Namun ardan sama sekali tidak tertarik dengan mereka, dia hanya tertarik dengan pemandangan yang ada dihadapannya saat ini.

Seorang gadis yang sedang tertawa lepas, baru kali ini ia melihat dinda tertawa. Biasanya dia selalu memasang wajah juteknya namun saat ini tawa nya seakan menghipnotis.

Cantik, batin ardan.

🚅🚅🚅

"Kamu tahu ga? Stasiun, bandara, terminal adalah tempat-tempat yang banyak memuat kenangan bagi semua orang" ucap arya.

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang