DuaPuluhSatu

4.3K 206 2
                                    

Proses pembelajaran berlangsung secara khitmad, karena guru pelajaran sejarah  sangat galak, jadi ngobrol sedikit saja bakalan kena hukuman.

Saat murid di kelas annisa sedang mencatat, ada suara ketukan pintu.

"Permisi bu" ucap salah satu murid dibalik pintu.

Padahal jam pelajaran sudah berlangsung selama 20 menit tetapi dia baru datang. Apalagi dia disini masih menjadi anak baru, tapi kelakuaan nya sudah seenaknya saja.

"Kenapa kamu telat, sekarang sudah jam berapa? " tanya bu Rosa -guru sejarah.

"Kesiangan" jawabnya cuek.

"Gampang banget kamu kalau jawab ya" bentak bu rosa.

"Sekarang kamu ibu hukum ga boleh ikut jam pelajaran ibu hari ini dan juga lari keliling lapangan jangan berhenti kalau belum ibu suruh berhenti. Kalau tidak ibu bakalan tambah hukuman buat kamu" ucap bu rosa.

"Ok" jawab kevin dengan santainya dan berjalan keluar kelas menuju ke lapangan.

Melihat reaksi dari kevin membuat bu rosa geleng-geleng kepala.

"Lihat itu padahal dia baru masuk kemarin tapi kelakuannya sudah keterlaluan seperti itu. Kalian jangan sampai seperti itu, jauhi orang seperti itu jangan dekat-dekat. Mengerti? " ujar bu rosa kepada seluruh murid.

"Ngerti bu" ucap semua murid serempak.

Di bangkunya annisa sama sekali tidak menyangka atas sifat Kevin yang kurang ajar kepada guru.

"Tampang sih boleh ganteng, tapi kelakuan nya minus" bisik dinda kepada annisa yang berada disebelahnya.

"Idih kaya begitu ganteng, ganteng darimana sih din?" jawab annisa sinis.

Padahal mereka berdua sudah memelankan suaranya namun masih saja ketahuan oleh bu rosa.

"Annisa, kenapa kamu ngobrol? " teriak bu rosa dari mejanya.

"Eh ga kok bu saya ga ngobrol cuman bisik-bisik doang" ucap annisa dengan polosnya.

Teman-teman dikelasnya pun tertawa mendengar jawaban dari annisa.

"Ooh kamu mau ngelak ya, sekarang kamu susul anak baru itu kamu ikut lari sama dia"

"Tapi bu- "

"Ga ada tapi-tapian, mau ibu tambah hukumannya? " belum annisa menyelesaikan omongannya sudah disela oleh bu rosa.

"Eh iya bu jangan, iya bu saya lari"

Tatapan annisa tearah ke dinda menyorot tajam. Sedangan Dinda hanya memamerkan tangan yang berbentuk huruf v yang berarti "damai"

*dilapangan

Kevin sedang berlari menerima hukuman nya, sebandel-bandel nya, dia tidak akan lari dari hukuman dia akan meneriman hukuman itu.

Walaupun ada rasa kesal karena sudah lelah berlari namun belum juga kelar hukumannya.

"Sialan tuh guru ngasih hukuman ga kira-kira" gerutu kevin.

Namun kekesalan kevin hilang sudah karena ia melihat sosok bidadari yang datang menghampiri nya.

Annisa berlari menyusul kevin.

Kevin pun memelankan larinya agar menyeimbangkan dengan annisa.

"Ciee baik banget sih lo mau nemenin gw lari" ucap kevin kepedean.

"Idih, siapa juga yang mau nemenin lo lari. Gw juga dihukum sama bu rosa gara-gara ngobrol di kelas." jawab annisa.

"Alah bilang aja kan lo sengaja nyari masalah biar dihukum bareng gw?, ye kan ngaku lo"

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang