TigaPuluhSatu

3.5K 186 8
                                    

Satu tahun kemudian

Annisa sedang duduk di sebuah Cafe dekat dengan kampusnya .
Sesuai harapannya ia dapat memasuki universitas di daerah bandung.

Teman-temannya pun memasuki kampus yang sama dengannya hanya berbeda fakultas saja.

Saat ia sedang membaca sebuah novel, tiba-tiba ia dikagetkan dengan kedatangan teman-temannya.

"woi" ucap Zahra.

"ah lo pada ngagetin aja" ucap annisa.

"udah lama? " tanya sarah.

" lumayan sih. Lo pada lama banget" jawab annisa.

"maap nis, lo kaya ga tau aja yang paling lama dandannya itu siapa" ucap dinda.

"siapa maksud lo? " tanya sarah.

" ya lo lah" ucap Zahra dan dinda barengan.

"enak aja lo" elak sarah.

Annisa hanya tertawa melihat kelakuan teman-temannya ini.

Tiba-tiba handphone annisa berbunyi. Ia pun menjauh dari teman-temannya.

"assalamualaikum ma" sapa annisa.

"... "

" loh kenapa emang nya ma, tumben"

"... "

"iya deh ma, insya allah besok aku pulang" 

"... "

" waalaikumsalam" ucap annisa dan mengakhiri sambungan.

Annisa segera kembali ketempat duduknya.

"siapa nis? " tanya Zahra.

" mama gw" ucap annisa.

"kenapa, tumben nelpon? " tanya sarah.

" ga tau, katanya gw suruh pulang" ucap annisa.

"kangen kali tuh sama anak tercinta nya" sahut dinda.

"sa ae lo" jawab annisa.

"lo pada mau nemenin gw ga? " tanya annisa.

" duh kayanya gw ga bisa deh banyak tugas" ucap Zahra.

"iya gw juga" sambung dinda.

"kalo gw ada kelas besok" sahut sarah.

"huft, yaudah deh berarti besok gw sendiri ke jakarta" ucap annisa.

"iya hati-hati ya nis" ucap dinda.

"iya din" balas annisa.

🌛🌛🌛

Sesampainya di kamar kos, annisa segera membersihkan diri dan mengganti pakaian nya dengan pakaian tidur.

Setelah selesai berganti pakaian, annisa duduk di atas kasurnya dan membaca kembali novel kesukaannya.

Suara denting handphone nya berbunyi ia pun mengalihkan pandangannya ke arah benda pipih tersebut.

Disana terdapat nomor yang tidak ia kenal.

Sampai ketemu besok. Terima kasih sudah mau menunggu.

Begitulah pesan singkat yang ia dapatkan, annisa pun mengerutkan dahinya. Ia tidak tahu ini nomor siapa.

Tidak mau terlalu memikirkan, annisa pun melanjutkan membaca novel nya.

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang