SEPULUH

5.3K 217 1
                                    

Istiqomah itu berat, kalo ringan namanya istirahat -Arya Saputra

^^^

Pagi ini adalah hari senin dimana hari yang paling di keluhkan oleh para murid. Karena harus panas-panasan mengikuti upacara bendera dan juga harus sabar mendengarkan pidato dari guru yang bertugas menjadi pembina upacara.

Keringat mengucur di dahi annisa, karena pagi ini matahari cukup menyorot. Annisa terus saja mengelap keringatnya dengan telapak tangannya.

Lain halnya dengan teman-temannya, yang daritadi tidak henti-hentinya ngedumel dan mengeluh karena terlalu lama berdiri.

Melihat tingkah temannya itu, ia hanya menggelengkan kepala. Annisa hanya diam saja karna buat apa mengeluh toh itu malah membuatnya semakin kecapean sendiri.

Akhirnya upacara pun telah selesai, annisa dan kedua temannya segera pergi ke kantin untuk membeli air mineral.

"Gila tuh guru ga haus apa ngomong panjang lebar begitu" kata zahra kesal.

"Emak lo tuh bawa pulang" ucap dinda.

"Ih amit-amit, buat lo dah sono ikhlas gw" jawab zahra.

Annisa dan sarah hanya tertawa menonton kejadian seru ini.

"Udah ah jangan berantem, ayo kekelas" ajak annisa.

Mereka pun meng-iyakan ajakan annisa, dan segera memasuki kelas.

Saat di perjalanan menuju kekelas mereka bertemu arya dan rayhan.

Tatapan annisa dan arya bertemu, tapi kejadian itu tak berlangsung lama karna annisa segera masuk kedalam kelas dan mengalihkan pandangannya.

"Eh lo tadi liat ga sih kalo si arya tadi ngeliatin ke arah kita" ucap dinda.

"Iya iya gw liat, ah paling juga dia liatin gw" kata sarah dengan pede nya.

"Yee pede banget lo" ujar zahra.

"Dia tuh liatin nisa bukan lo" lanjutnya.

"Dih apaan dah, ga jelas lo" elak annisa

"Oohh jadi ada yang udah jadi nih" ledek dinda sambil menyenggol bahu annisa.

"Waah pj nya bisa kali nis, diem-diem aja yang udah jadian" kata sarah.

"Aah apaan sih kalian, jadian juga belum" sela annisa.

"Tapi dikit lagi juga jadi ko nis, tenang aja kita dukung lo kok" ucap zahra.

Bel pun berbunyi tanda pelajaran pertama dimulai. Mereka pun langsung duduk di tempatnya masing-masing.

°°°

Waktu menunjukan pukul 4 sore dimana Annisa sudah berada di cafe tempat biasa ia datangi setelah pulang sekolah.


"Demen banget dateng kesini perasaan" ucap seseorang dan langsung membuat annisa menengok kearah orang tersebut.

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang