Di dalam ruangan terdapat sepasang insan yang masih bergelung di dalam tidur nya.
Annisa menerjapkan matanya, rasa mual yang tiba-tiba menyerangnya. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perut nya. Lalu ia menyalakan keran dan mencuci mukanya.
Ia melirik jam baru jam tiga dini hari lalu melanjutkan tidurnya.
Alarm berbunyi pukul lima pagi, annisa segera bangun dan membasuh muka setelah itu ia membangun kan suaminya seperti biasa mereka melaksanakan solat subuh berjamaah.
Sudah hampir sebulan lebih mereka menempati rumah mereka di bandung. Arya memilih melanjutkan perusahaan papanya di bandung dibandingkan meneruskan kuliah nya di jogja.
Annisa langsung menuju ke dapur dan membuatkan sarapan paginya bersama arya.
Saat ia sedang menyiapkan makanan di atas meja makan, arya memeluknya dari belakang dan tersenyum.
Lagi-lagi rasa mual itu muncul, ia segera memuntahkan isi perutnya. Arya berada di belakangnya memijit tengkuk leher nya.
"Kamu sakit? kita ke dokter ya" ucap arya.
"Ga tau mas tadi jam tiga aku udah muntah sekarang lagi, mungkin masuk angin mas. Ga usah ke dokter lah lagian nanti kan kamu ada meeting " ucap annisa.
"Ya apa salahnya periksa ke dokter sayang, aku takut kamu kenapa-kenapa" balas arya.
"Yaudah iya nanti aku ke dokter mungkin minta temenin dinda" ucap annisa.
"Yaudah sekarang kita sarapan ya, kasian kamu pasti kosong perutnya" arya membawa annisa ke meja makan dan mereka pun melaksanakan sarapan pagi.
Setelah sarapan annisa membawa piring kotor mereka untuk dicuci.
"Mas berangkat dulu ya, nanti kalau sudah kedokter kabarin mas biar mas ga khawatir " ucap arya sambil mencium kening annisa.
"iya nanti aku kabarin mas" jawab annisa.
"Assalamualikum"
"Waalaikumsalam"
Selepas kepergian arya annisa menutup pintu dan segera menghubungi dinda.
-
-
-"Jadi gimana dok? Temen saya baik-baik aja kan?" Tanya dinda khawatir.
"Temen mbak ga kenapa-kenapa kok, wajar kalau mbak annisa muntah-muntah karena mbak annisa mengalami morning sickness yang biasa dialami oleh ibu yang sedang mengandung" ucap dokter memberikan penjelasan.
"Jadi saya? Hamil dok?" Tanya annisa tak percaya, mata nya sudah berkaca-kaca.
"Iya, mbak hamil usia kandungan nya masih tiga minggu. Banyakin istirahat ya mbak jangan terlalu capek takutnya membahayakan janin nya"
"Iya makasih ya dok" ucap annisa.
Setelah ke dokter annisa dan dinda sudah berada di cafe tempat biasa mereka nongkrong sebelumnya mereka sudah menghubungi zahra dan juga sarah untuk menyusul.
Zahra sudah menikah dengan rayhan seminggu yang lalu, sedangkan sarah sudah dilamar oleh kevin dua minggu setelah pernikahan annisa dan arya.
Lain halnya dengan dinda yang masih senang dengan kesendiriannya. Pahadal sudah berkali-kali ardan memintanya untuk menjadi kekasihnya namun dinda masih saja tidak memberikan jawaban sampai sekarang. Katanya sih ia masih mau melihat seberapa besar rasa yang ardan punya untuk dirinya.
"Lo udah kabarin suami lo belom?" Tanya dinda.
"Belum nanti aja biar jadi kejutan" jawab annisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life After Hijrah [Tamat]
Romance[Private acak] follow me first!! Perempuan yang ingin berhijrah menjadi lebih baik karena telah menemukan cintanya. Akankan cinta mereka di ridhoi oleh Allah.swt?