Life After Hijrah [Tamat]

ENAM

Memang susah mencintai seseorang
Yang dicintai banyak orang.
-Annisa Larasati

Tugasku hanya memantau mu dari kejauhan dan mendoakan mu didalam doa yang selalu kupanjatkan.
-Arya Saputra

***

matahari mulai menampakan dirinya. Sinarnya menyelinap masuk ke dalam kamar yang pemiliknya masih terlelap di alam mimpi.

Suara ketukan pintu membuatnya mau tidak mau membuka kedua matanya untuk segera bangun menuju alam nyata.

Tok! Tok! Tok!

"Woii, anak bagong bangun woii " terdengar suara teriakan dari balik pintu yang membuat annisa kesal dan langsung membukakan pintu tersebut.

"Apaan sih lo, pagi-pagi gini dateng kerumah orang teriak-teriak" ucap annisa kesal.

"Lo lupa kalo hari ini mau ke acara seminar terus kan mau ketemu sama arya. "

"Ga jadi" jawab annisa malas dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Zahra menyusul sahabatnya itu.

"Loh apaan sih lo, kemarin aja getol banget pengen dateng. Sekarang? Malah males malesan kek begini, lo sebenernya niat ikut ga sih apa lo cum- "

"Arya udah punya cewek" sela annisa saat zahra sedang nyerocos mengomelin nya.

"WHAT? " teriak zahra histeris.

Annisa menceritakan semua kejadian semalam saat dia sedang ke minimarket dan tidak sengaja bertemu dengan arya dan lebih parahnya lagi melihat perempuan berboncengan motor dengan arya.

"Ya tapi lo ga bisa gini dong nis, ya kali aja itu bukan cewek nya. Lagian juga lo hijrah ga harus karna dia kan, lo niat nya tuh karna allah nis. "

"Yaudah ah, cepetan lo siap-siap gw tunggu di bawah cepet ga pake lama" lanjut zahra

"Tapi zar- "

"Ga ada tapi-tapian udah cepetan" ucap zahra sambil mendorong tubuh annisa masuk kedalam kamar mandi.

Setelah lama menunggu akhirnya annisa pun sudah rapi dengan menggunakan baju coklat bergaris dilengkapi dengan kerudung hitam polos.

Akhirnya mereka pun segera pergi menuju sekolahan, menggunakan mobil zahra.

Hanya butuh waktu 15 menit saja mereka sudah sampai di sekolahan.