Life After Hijrah [Tamat]

satu

Assalamualaikum.
Maaf banget ya baru update lagi.
Btw, makasih ya buat kalian yang udh nyempetin waktu buat baca cerita aku ini. Ya walaupun kalian ga vote dan coment. Tapi ya gppa aku masih bersyukur masih ada yang mau baca cerita aku hehe.

…

Pagi ini entah mengapa suasana hati Annisa sedang baik. Selama diperjalanan menuju sekolahnya senyuman di wajahnya selalu dipamerkan.

Saat di sekolah pun ia tersenyum dan menyapa semua orang yang ia temui. Ia berjalan menyusuri kolidor kelas 10 dan menyapa setiap adik kelas yang ia temui. Saat di kolidor kelas 11 pun annisa terus melakukan kegiatan tersebut.

Semua orang yang ia sapa merasa aneh akan sikap annisa pada pagi ini. Tidak biasanya annisa tersenyum ramah kepada adik kelasnya di sekolah tersebut.

Biasanya annisa paling anti menyapa seseorang yang sama sekali tidak dikenalnya. Karena sifat cueknya itu annisa dijuluki dengan sebutan "miss jutek" . Bukan karena sifat cueknya saja yang membuatnya dikenal banyak orang. Annisa juga memiliki paras yang cantik sehingga laki-laki mana yang tidak tertarik kepadanya.

Semua orang di sekolahnya tau bahwa annisa merupakan salah satu model yang cukup terkenal di khalayak umum. Bahkan guru-guru disekolahnya pun sudah mengetahui akan hal itu.

Wajah annisa sudah banyak terpampang di majalah-majalah dan sudah banyak menyita perhatian publik karena dia selalu berpose dengan tubuh yang dibalut dengan pakaian-pakaian yang minim.

Oleh karena itu tak jarang annisa selalu digodai oleh lelaki hidung belang diluaran sana. Sebenarnya annisa juga tidak mau tubuhnya dipampang dan diekspos di depan publik.

Ia harus membantu mencari uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya bersama mamanya. Karena sejak umur annisa 5 tahun ia sudah ditinggal oleh ayahnya dikarenakan sakit yang menimpa ayahnya sehingga ia harus kehilangan sosok ayah disaat usianya yang masih sangat kecil.

Okay, back to topic

Akhirnya sekarang annisa sudah berada di depan kelasnya, dan ia sudah menemukan sosok manusia yang sedang berumpi ria di pojokan kelas. Siapa lagi kalau bukan sahabat-sahabatnya itu.

"Assalamualaikum" sambut annisa

Seisi kelas langsung dibuat kaget oleh ucapan yang dilontarkan annisa barusan.

"Anjirlah kesambet setan apaan lo pagi-pagi gini? " tanya zahra seakan tak percaya.

"Lo sehat kan nis? " ucap dinda dengan nada ngeledek.

"Tuh kan orang ngasih salam bukanya dijawabin malah pada ngeledek" sahut annisa kesal.

"Bukannya gitu nis, tapi tumben banget ye kan? " ujar dinda jujur.

"Yaudah iya. Waalaikumsalam ustazah annisa" lanjut zahra.

"Lo mah pada ngeledek, kesel gw " jawab annisa.

"Iya iya. Lo juga sih zar orang ngucap salam bukannya dijawab malah dibully anak orang" sergah dinda

"Lah lagian kan gw cuman mastiin aja nih anak kesambet setan apaan pagi-pagi gini" jawab zahra dengan tawanya.

Baru saja annisa ingin membalas perkataan zahra itu, namun segera dia urungkan niatnya karena bel masuk sudah berbunyi. Para murid yang tadinya berada di luar kelas segera masuk ke kelas dan menduduki bangkunya masing-masing karena jam pelajaran pertama akan segera dimulai.