LimaBelas

5K 219 9
                                    

Malam pun tiba, annisa sedang asik membaca novel sambil mendengarkan lagu 'Hijrah Cinta' dari rosa yang sedang mengalun indah memenuhi ruangan kamarnya.

Salah satu kegiatan yang ia sukai saat waktu luang. Membaca novel yang belum selesai ia baca. Sambil berbaring diatas kasurnya.

handphone nya berbunyi. Annisa segera mengalihkan perhatiannya ke arah benda pipih yang tergeletak disebelah nya itu.

Nomornya tidak ia kenal, annisa mengurungkan niatnya untuk mengangkat telfon itu. Namun handphone nya kembali berbunyi.

Akhirnya annisa pun mengangkatnya.

Hening..

"Assalamualaikum, ini siapa? " tanya annisa.

"Waalaikumsalam, ini annisa? "

"Iya, ini siapa?"

"Arya"

Annisa langsung mengubah posisi yang semula berbaring menjadi duduk menyender. Sebegitu semangatnya saat mengetahui bahwa ternyata arya menelponnya.

"Eh.. Hmm.. Lo ternyata gw kira siapa soalnya nomornya ga gw kenal jadi gw ragu-ragu buat ngangkatnya" ucap annisa.

"Iya gapapa, lagi apa?" tanya arya.

"Lagi tidur-tiduran aja sambil baca novel"

"Lo sendiri lagi apa? " lanjut annisa.

"Lagi nelponan sama lo"

"Ooh, haha"

"Jangan ketawa! " ujar arya disebrang sana.

Annisa pun dengan reflex menutup rapat mulutnya.

"Kenapa? " tanyanya.

"Jangan ketawa, soalnya ketawa lo bagus nanti banyak yang suka" jawab arya.

Bisa dipastikan kali ini bagaimana perasaan annisa. Pipinya pun sudah berubah menjadi merah padam hanya karna ucapan dari arya.

"Caelah, dilan kali ah, haha" ucap annisa.

Arya pun tertawa renyah, mengapa ia bisa jadi sereceh ini bicara dengan Annisa.Padahal dari dulu dia paling malas saat berurusan dengan yang namanya cewek, tapi tidak dengan annisa ia merasa lebih terbuka dengan annisa.

Mereka berdua pun meneruskan kegiatan telponan mereka. Mereka membicarakan banyak hal, dari mulai membicarakan icha, rayhan, sampai satpam di depan komplek mereka yang mempunyai kumis tebal pun mereka bicarakan.

Sampai akhirnya sekitar 30 menit terlewatkan, sampai akhirnya arya mengakhiri sambungan telfonnya.

"Yaudah sana tidur udah malem, takutnya besok kesiangan lagi" ujar arya.

"Iya, lo juga tidur"

"Yaudah gw matiin ya, assalamualaikum "

"Waalaikumsalam"

Annisa senang, benar-benar senang. Mungkin malam ini ia akan mimpi indah.

•••

Setelah menutup telfon dari annisa, arya pun turu kebawah untuk menemui keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga.

Baru saja ia turun sudah diledeki oleh icha.

"Ciee, yang abis telfonan sama bebeb nya" ledek icha.

Arya hanya menaikan sebelah alisnya.

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang