Life After Hijrah [Tamat]

DuaPuluhSembilan

"tidak  ada orang yang baik-baik aja saat ditinggal seseorang tanpa pamit"  jawab annisa.

Arya langsung tersenyum kecut. Ucapan annisa sangat mengena untuk arya. Iya mengerti apa yang annisa rasakan, namun ia juga harus menyelesaikan urusannya.

" maaf " ucap arya lirih.

" buat apa? " tanya annisa.

" udah pergi dan menghindar dari lo beberapa hari ini, ada urusan yang harus gw selesaikan. Gw harap lo bisa ngerti" ucap arya.

"santai kali, gw kan bukan siapa-siapa lo kan? " ucap annisa sambil tersenyum hambar.

" bukan nya gitu nis" sahut arya memberikan penjelasan.

"yaudah lah udah berlalu juga kan" jawab annisa.

Arya diam tak mau menjawab ucapan annisa. Ia tahu bahwa dirinya salah.

Hening...

Mereka kembali terdiam.

"lo ga rindu sama gw? " ucap annisa mencairkan suasana.

" dilan kali ah rindu" jawab arya.

"ish nyebelin lo" ucap annisa sambil memuluk bahu arya pelan.

Arya pun terkekeh melihat tingkat annisa.

"kangen kok kangen" ucap arya.

"kangen sama siapa? " goda annisa.

" kangen sama abang ketoprak di kantin " jawab arya.

" dih, ga lucu" sahut annisa.

"iya deh iya. Emang mau nya gw kangen sama siapa? " goda arya.

" audah " jawab annisa cuek.

Arya pun bangun dari duduknya. Annisa enggan melihat ke arah arya, iya masih marah dengan arya.

Arya terdiam sejenak lalu ia membungkuk dan membisikan sesuatu ke arah annisa.

" gw kangen banget sama lo" bisik arya lalu berlalu meninggalkan annisa dan masih terdiam mencermati ucapan arya.

Dan, blush.

Pipi annisa pun merah seperti kepiting rebus. Lalu annisa bangkit dari duduknya dan berlari menghampiri arya.

"iih arya, awas lo ya" teriak annisa dan berlari mengejar arya.

Teman-temannya yang melihat kejadian itu pun tertawa.

Dan jadilah adegan kejar-kejaran di pinggir pantai.

Mereka semua bersenang - senang bermain air dan menghabiskan waktunya bersama dan tertawa.

🌊🌊🌊

Kini mereka semua sedang duduk di tepi pantai sambil menunggu sunset di pantai.

Tidak ada yang membuka suara, hanya ada suara deburan ombak. Mereka semua hanyut dalam pikirannya masing-masing.

"kira-kira kita masih bisa bareng-bareng terus kaya gini ga ya? " ucap Zahra memecah keheningan.