SembilanBelas

4.2K 197 6
                                    

Yeay double update..

Selamat membaca..

***

Saat ini annisa sedang menunggu jemputan dari om herman, tadi mamanya sempat ngechat annisa kalau jadwal pemotretan dimulai hari ini.

Jadi ia harus menunggu jemputan dari om Herman untuk menuju ke tempat pemotretan.

Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan halte dimana annisa menunggu, Annisa memperhatikan mobil tersebut lalu turunlah seseorang dari dalam mobil itu.

"Nunggu jemputannya om herman? " ucap seseorang itu.

Annisa hanya mengerutkan dahinya tanpa mau menjawab pertanyaan dari orang tersebut, dan bagaimana orang itu bisa tahu kalau dia sedang menunggu jemputan dari om herman.

"Om herman itu adik dari papa gw, tadi gw disuruh jemput modelnya yang katanya satu sekolah sama gw. Gw ga nyangka kalau misalnya lo orangnya" ujar kevin.

"Gw juga ga nyangka kalau yang jemput gw itu lo, kalau tau gitu gw naik angkot aja" ucap annisa singit.

"Jadi lo ga mau bareng gw nih? "

Annisa masih memalingkan wajahnya dari kevin.
"Gw bisa naik angkot sendiri"

"Terserah sih lagian juga ga ada angkot yang lewat ke arah kantor om gw"

Annisa masih tidak mau melihat ke arah kevin, ia juga malas berdebat dengan orang aneh seperti kevin.

"Udah ayo" ucap kevin sambil menarik tangan annisa dan membawa nya ke dalam mobil.

Annisa sempat berontak namun apa daya tenaganya tidak sekuat kevin.

Alhasil annisa hanya pasrah menaiki mobil kevin, kalau ia menolak ajakan kevin annisa merasa tidak enak kepada om herman.

Di sepanjang jalan annisa hanya memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Jalanan sangat macet karna ini adalah jam pulang kerja, jadi mau tidak mau ia harus berlama-lama di dalam mobil bersama orang aneh ini.

Annisa merasa risih karna daritadi orang disebelahnya ini terus saja melihat ke arahnya.

"Ngapain sih lo liatin gw mulu" annisa mulai kesal karna kevin melirik ke arahnya secara terang-terangan.

Kevin tersenyum sangat manis, sampai memperlihatkan lesung di pipu nya.

"Lo cantik" jawab kevin asal.

"Emang"

"Tapi judes"

"Bodo"

"Tapi gw suka"

"Sayangnya gw ga suka" ucap annisa.

Kevin tertawa sangat keras sampai-sampai annisa dibuat heran karna nya.

"Dasar gila" ujar annisa sambil menggelengkan kepalanya.

Lampu sudah hijau kevin mulai fokus kepada jalanan. Annisa pun masih melihat le arah jendela.

Akhirnya selama setengah jam berada di jalan mereka sudah sampai di kantornya om herman.

"Sore om" sapa kevin.

"Sore vin, untung aja kamu satu sekolah sama annisa jadi kalian bisa bareng ke sini" ujar om herman.

Setelah satu jam membicarakan tentang project om Herman dan annisa yang menjadi modelnya, annisa pun menandatangi kontrak kerja mereka.

Life After Hijrah [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang