Dave hari ini genap berumur 20 tahun tapi tidak ada tanda tanda kalau Evan akan menelfon dan mengajak nya untuk bertemu seraya menceritakan kejadian yang di alami oleh mamanya 20 tahun lalu.
"Hem, papa memang tidak ada niat buat menemuiku dan menceritakan semuanya. Orang tua keras kepala!" Dave tertawa sinis di kursi taman itu.
Saat masih mendengarkan musik sambil memejamkan mata di taman tiba tiba tengkuk Dave di pukul oleh seseorang. Dave berbalik dan yang ia dapati adalah Asgar. "Bangkek!" Dave memaki karena tengkuknya masih terasa sakit. "Hahaha siapa suru duduk ngak ngajak ngajak" Asgar sambil mengambil posisi untuk duduk di samping Dave. "Ngapain. Najis aku duduk berduan sama kau Asgar" Dave yang kembali memejamkan matanya
Asgar menatap Dave kemudian memegang pundah Dave dengan tangan kiri. "Dave malam ini kau akan balapan melawan orang jerman itu"
Dave membuka matanya lalu menatap Asgar dengan semangat. "Kau serius kan gar? Malam ini?"
Asgar melepaskan tangannya lalu mengangkat kedua alisnya. "Yaa tentu saja. Persiapkan dirimu dan kekasi mu 'motor' ini akan menjadi balapan yang seru"
Dave tersenyum sambil melepaskan airphone yang masih melekat di telinganya. Akhirnya balapan juga, sekian lama di tunggu dan aku mendapatkan lawan yang setimpal. Kado yang menarik. Batin Dave sambil tersenyum kegirangan.
-*-*-*-*-
Dave berjalan di koridoor seraya mencari loker miliknnya. Dia ingin mengambil lolipop dari dari dalam lemari besi itu dan kemudian menambah pesonanya lagi dengan memberikan itu pada gadis gadis di kampus.
Dave mengambil 1 buah lolipop berwarna coklat, menutup lokernya kembali dan langsung meninggalkan loker besi berwarna biru itu.
Bbbrrraakkk!
Dave menabrak seorang gadis dengan rambut coklat. Dave merasa tidak familiar dengan rambut itu. Bukankah ini gadis yang kemarin? Batin Dave menyerit heran.
Gadis itu menatap Dave yang masih berdiri sambil memegang lolipop. Dia melirik Dave dengan tatap penuh dendam karena selalu saja bertabrakan dengannya.
"Memangnya mata kamu memang ngak ada gunanya ya?!" Gadis itu sambil mengangkat kunci motornya yang jatuh
"Lohh kamu yang kemarin kan? Ketemu lagi kita" Dave tersenyum dengan lebar meladeni takdir yang indah ini.
"Mata di pake, bukan di buat liat yang ngak ngak" sambil merapikan rambutnya yang berantakan.
"Ngak usa di benerin. Kekasihku tetap terlihat cantik bagaimana pun wujud dan penampilannya." Dave menghentikan tangan gadis itu yang ingin merepikan rambutnya.
"Kekasih dalam mimpimu sweet heart"gadis itu menangkis jawaban Dave dengan menaikan sebelah alisnya.
"Tapi liat saja. Kamu akan tetap menjadi milik ku, bertekuk lutut di depanku, menjadi kekasih ku dan menjadi pasangan ranjang dengan ku" Dave memasuka lolipop itu ke dalam mulutnya sambil mengeluarkan senyum nakalnya.
"Hah, lebih baik kau berlatih. Kau akan balapan nanti malam kan?" Tanya gadis itu yang seakan akan mengetahui semua agenda harian Dave.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Beautiful Revenge For Quinziiy
RomanceHidup Dave hancur karena keluarga Geraldy yang ingin menjadikan ia sebagai penerus perusahaan Geraldy NY Company. Tapi bagaimana kalau saat itu ia masih berada di dalam kandungan? Lucia Geraldy yang ingin sekali memiliki keturunan ternyata mempunyai...