Chapter 32 ( Bad Truth )

1.2K 67 3
                                    

"Hahahaha akhirnya kudapat juga. Maafkan aku nyonya karena harus melampiaskan nya padamu tapi inilah balas dendam." Ucap pria itu sambil tertawa melirik Quinziiy yang sangat lemah tengah tersungkur dengan tangan terikat dan mulut yang tertutup.

Dia melirik kearah Elsa dan tersenyum. "Bagus sekali Elsa, pekerjaanmu sangat sempurna. Bagaimana kau dengan mudah bisa membawa nyonya besar ini kepadaku?" Sambil berjalan mendekati Elsa.

"Yaa semua yang ku rencanakan berjalan sangat lancar bukan? Itu semua karena kemauan ku yang besar  untuk mendapatkan tuan muda Daverell. Apapun akan ku lakukan untuk bisa memilikinya lagi."

-*-*-*-*-

Dave memasuki sebuah mobil merah yang baru saja dia beli untuk Quinziiy. Dengan wajah paniknya dia mencoba membuka telfon genggamnya dan melacak GPS milik Quinziiy. "Semoga GPS nya masih terlacak."

Dengan wajah yang sangat khawatir Dave duduk di dalam mobil sambil menunggu pemberitahuan GPS dari handphone Quinziiy. "Dapat!"

"Seth, Quinziiy di bawa ke daerah perumahan kosong, sebaiknya injak gas mu dan telfon bantuan sekarang juga. Mereka tidak akan selamat!" Ucap Dave dengan wajah paniknya.

Handphone Dave berdering, begitu di cek ternyata nomor asing yang menelfon. "Halo, ini dengan siapa?"

"Dimana Quinziiy?!" Suara itu terlihat berat.

"Aku tau kau siapa, kita sama sama sedang mencari Quinziiy, jika kau ingin segera melihatnya datanglah ke tempat dia di tahan sekarang. Aku akan mengirim lokasi GPSnya."

"Semoga saja kau tidak berbohong Daverell."

"Kalau soal masalah Quinziiy, aku tidak akan bercanda Fabion."

"Semua unit akan di kerahkan ke bagian jalan rumah kosong. Mobil akan sampai dengan waktu tempuh 2 menit."

-*-*-*-*-

Pria itu membuka dekapan mulut Quinziiy yang masih terlihat sangat lemas. "Hey bangun pelacur."

Dengan perlahan Quinziiy membuka matanya dan melihat Elsa dengan pandangan samar samar. "Elsa? Kenapa kau bisa melakukan ini?"

Elsa membungkuk dan melihat Quinziiy dengan tatapan sinis. "Uuu nonaku sayang, maafkan saya karena sudah memperlakukanmu seperti ini, tapi kau sudah mengambil tuan muda milik ku jalang. Jadi inilah bayaranmu."

Pria itu menarik rambut Quinziiy sampai sampai suara kesakitan itu keluar dari mulutnya. "Aaaaarrhhhhgg! Berhenti ku mohon berhenti." Ucap Quinziiy sambil menahan tangis.

"Terimakasih karena sudah merusak rencanaku jalang murahan. Kau akan ku bunuh dengan bayi yang sedang kau kandung." Ucap pria itu

"Hey Andrew, kau harus coba menahan emosimu yang meluap luap itu kepadanya." Ucap Elsa dengan ikut menarik rambut Quinziiy.

Plaakkkk!

Andrew menampar Quinziiy dengan sangat keras sampai sampai membuat pinggiran bibir Quinziiy berdarah. "Dasar pelacur murahan."

Quinziiy terdiam dan terus saja coba menahan air matanya. "Pukul aku saja, tapi aku mohon jangan sampai kalian melukai anak ku."

Plaakkkkk!

"Banyak omong! Terserah kita akan melakukan apa padamu, terima saja Quinziiy." Ucap Elsa sambil menampar sisi lain dari pipi Quinziiy.

Handphone Quinziiy berdering dari saku blazernya. "Oh my god Elsa, kau tidak membuang hpnya. Kau ingin kita terbunuh?!! Dasar keparat!" Ucap Andrew sambil melotot melirik ke arah Elsa.

A Beautiful Revenge For QuinziiyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang