* sick *

6.1K 447 47
                                    

Kau melempar sembarang sling bag mu ke sofa segera setelah kau memasuki apartemen mu. Setelah menyerahkan semua tugas mu yang telah selesai, kau benar - benar kelelahan hari ini.

Tak lama kemudian kau merasa pandanganmu menghitam, gelap. Kepalamu terasa berat. Kau berusaha keras untuk berjalan menuju kamarmu.

Setelah sampai, kau menjatuhkan tubuhmu ke kasur. Kepalamu benar - benar tak bisa diangkat lagi. Pandanganmu bahkan semakin gelap.

Seperti nya anemiamu kambuh, mengingat sejak kemarin kau mengacaukan jam tidurmu demi menyelesaikan tugas yang tertumpuk karena terlalu sering diabaikan.

Kau terbaring lemah, berusaha mengatur nafasmu yang tak teratur. Baru saja kau hendak tertidur, ketika ponselmu berbunyi dari saku mantel yang bahkan belum kau lepas.

Perlahan kau mengambil nya dan melihat siapa yang menelponmu.

Jeon Jungkook is calling..

Kau mengangkatnya.

"Yeobseyeo, Noona. Bisakah kau membantuku? Taehyung hyung menyuruhku untuk langsung menghubungimu-- eh? Kenapa nafasmu seperti itu, Noona? Kau sakit?" Jungkook menyadari keadaanmu sekarang.

"Aniya, Kook. Aku tak apa. Kau mau minta tolong apa?" Jawabmu mengelak, kau tak mau ia mengadu pada Taehyung.

"Tidak jadi. Lupakan tentangku. Aku mau mencari Taehyung hyung dulu."

"Eh tapi Jung--"

Telat. Jungkook telah mematikan telponnya. Ia pasti akan memberitahu Taehyung sekarang.

"Bersiaplah mendengar semua omelan dari Taehyung, Y/n-ah." Batinmu.

Dan benar saja, tak sampai setengah jam Taehyung datang. Ia tahu password apartemenmu, itu kenapa ia tak perlu menunggumu untuk membukakannya pintu. Langkahnya terdengar tergesa-gesa.

"Sudah kuduga! Sudah kuduga kau akan sakit Y/n-ah!" Taehyung masuk dengan tergesa - gesa dan menaruh tas kecil di atas meja disamping tempat tidur.

"Kau benar - benar menyiksa tubuhmu kemarin! Kau bahkan hanya sesekali menghubungiku! Aku masih bisa terima jika kau mengabaikanku seperti kemarin, tapi tidak dengan ini!" ujarnya kesal.

"Lihatlah! Kau bahkan tidak punya tenaga untuk melepas mantelmu dan apa - apaan ini? Mantelmu ini terlalu tipis untuk kau pakai saat udara sedingin ini" ia membantumu melepas mantel dan membenar posisi tidurmu.

"Apa kau akan tetap terus memarahiku seperti ini, Tae? Kepalaku semakin pusing." Selamu.

"Benarkah? Astaga, maafkan aku." nadanya melemah.

"Kau pasti belum makan. Kau harus makan, setelah itu kau bisa meminum obatmu. Ini sup ayam, kesukaanmu." Taehyung berkata sambil mengeluarkan sup dari termos kecil dan menuangnya ke mangkuk.

"Kau mau aku suapkan?" Tanyanya lembut.

"Tidak usah, Tae. Aku masih bisa makan sendiri." Saat kau hendak mengambil mangkuknya Taehyung menariknya lagi.

"Andwae. Aku akan menyuapkanmu. Jimin bilang kekasihnya akan sangat manja ketika sakit. Aku juga ingin memanjakan kekasihku saat dia sakit. Ini makanlah" Taehyung memberikan sesendok sup yang sudah ia dinginkan.

Kau membuka mulutmu dan menerima suapan sup itu.

"Jadi kau menungguku sakit dulu baru akan memanjakanku?" Kau menggodanya.

"Itu salahmu sendiri, kenapa tidak pernah manja padaku. Bahkan saat sakit seperti ini pun kau selalu saja mandiri" ia berhenti berujar lalu meniup sup dan memberikannya padamu.

"Aku sebenarnya marah padamu, Y/n-ah. Kenapa kau jarang sekali bergantung padaku? Apa kau tak percaya padaku? Bahkan aku tahu kau sakit dari Jungkook. Bayangkan jika Jungkook tidak menelponmu tadi, aku tidak akan tau kalau kau sedang sakit."

Oh Tuhan dia mengomel lagi.

"Baiklah, Tae. Aku minta maaf padamu. Aku takut kau--"

"Sesibuk apapun aku, aku pasti akan berusaha tetap ada untukmu." Ia berkata seolah bisa membaca pikiranmu.

"Permintaan maafmu akan aku terima jika kau berjanji satu hal pada ku" lanjutnya.

"Janji apa?" Tanyamu.

"Berjanjilah untuk selalu bergantung padaku" ucapnya lembut, menatap manikmu dalam.

Kau diam. Kau tak tau harus bagaimana. Inilah Taehyung. Seaneh apapun ia, selalu ada kejutan manis yang keluar darinya.

"Janji?" Tanyanya kembali sambil mengacungkan jari kelingkingnya. Memberi isyarat untuk mengesahkan janji yang ia minta.

Kau tersenyum dan mengangguk lalu mengaitkan jari kelingkingmu ke miliknya.

"Janji."

Taehyung tersenyum puas. "Oke, sekarang saatnya minum obat."

---

Setelah memberimu obat ia lalu membuka selimut dan mencoba masuk untuk berbaring disampingmu.

"Kau tak pulang, Tae? Bukankah kau ada latihan hari ini?" Tanyamu heran.

"Memang ada. Tapi aku akan absen hari ini. Wanitaku sedang sakit, jadi aku lebih memilih untuk menemaninya" jelasnya lalu menarikmu masuk ke dalam pelukannya.

"Oh iya, jika kau sakit karena mengerjakan tugas lagi. Maka aku akan menuntut dosenmu itu." Lanjutnya seraya membenarkan selimutmu, memastikan agar kau tetap hangat.

"Tadi Jungkook mau minta bantu apa?" Tanyamu penasaran.

"Ah ituu. Jungkook ingin minta tolong padamu untuk mengerjakan tugas Mandarinnya."

"Katakan pada Jungkook untuk kesini besok, Tae. Bilang aku akan membantunya" Kau memang pernah belajar bahasa Mandarin. Dan terkadang Jungkook sering memintamu untuk membantunya.

"Tidak usah, biar dia minta tolong Rapmon hyung saja. Kau juga harus tetap istirahat besok, aku akan menemanimu" jawabnya santai.

"Tapi, Tae. Rapmon Oppa itu fasihnya bahasa Inggris, bukan mandarin. Lagipula aku pasti sudah sembuh besok" kau berusaha meyakinkannya.

"Berhenti membantah atau aku akan benar - benar menuntut dosenmu. Karena terlalu sering mengerjakan tugasnya membuatmu menjadi terlalu rajin. Tidurlah." ancamnya semakin mengeratkan pelukannya.

Oh, Tuhan. Entah apakah yang ibunya Tae idamkan ketika sedang mengandung dirinya. Bagaimana bisa ia bertingkah absurd dan manis dalam satu waktu.

Dan ya, sepertinya kau tak ingin sembuh kali ini.

--the end--

Wkwkwk ini imagine gaje bat yha

Soalny ini kan koleksi lama wktu anis baru2 suka nulis imagine. Anyway, ini wktu mreka msih pacaran ya.

Lanjutan yg kmrin di tahan dulu biar penasaran wkwk

Papay~~❤

Much love,

Vanillanis❤

Imagine Marriage Life Series : Taehyung x You [ H I A T U S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang