Hari ini sekolah gue mengadakan outing class ke Semarang. Trip nya sih ga jauh jauh dari Lawang Sewu, Kuil Sam Po Kong. Tapi, ada yang berbeda di angkatan gue. Ada satu tempat tujuan yang rahasia. Gue gak tau itu tempat apa. Cuma dikasih clue tempatnya itu berisi mayoritas cowok. Kebayang ga? Gue sih engga.
Sekarang jam 3 pagi, dan gue udah bersiap dengan kaos maroon bertuliskan '3second' , boomber biru dongker, jeans hitam dan sneakers maroon, serta membawa tas jansport maroon kesayangan gue.
Outing class kali ini terbilang lama, karena dilaksanakan 5 hari padahal hanya ke Semarang dan mampir sebentar ke beberapa tempat wisata di daerah Jawa Tengah.
"Ran, udah siap?" Tanya mamah memastikan.
"Udah kok, Mah." Jawab gue sambil mengambil hp gue.
"Kamu gak bawa koper?" Tanya papah yang melihat gue hanya bawa carrier yang itu pun gak penuh.
"Engga deh, Pah. Cuma ke Semarang ini, gak perlu bawa banyak-banyak lah." Jawab gue meyakinkan papah. Dan akhirnya, mamah sama papah pun mengantar gue ke sekolah.
3.30
Gue tiba di sekolah dan sudah banyak teman-teman gue yang datang. Setelah berpamitan sama mamah papah, gue pun langsung masuk ke dalam sekolah. Dan gue lihat temen-temen gue yang udah kumpul di lobby.
"Halo." Sapa gue ceria.
"Wah senang sekali ya anda hari ini. Dianter mas pilot ya?" Tanya Dhiya sambil menyenggol lengan gue.
"Eh seriusan, Ran? Lo dianter sama mas pilot?" Sambung Riri.
"Wiihh mantap sekali." Tambah Meisa.
Kata-kata mereka berhasil menarik perhatian beberapa orang yang berada di lobby dan terutama mas dan mba dari pihak tour&travel yang berada gak jauh dari gue, melihat gue penasaran.
"Apaan sih. Gue dianter mamsky papsky tercinta. Gausah ngarang deh lo." Jawab gue santai.
"Terus itu siapa di gerbang?" Ucap Meisa dan gue pun langsung melihat ke arah gerbang. Dan, ada Rifath disana. Astaga tuh orang jauh-jauh dari apartnya kesini. Heran.
"Anjir! Ngapain tuh makhluk kesini?" Umpat gue, padahal seneng huehue.
"Ka Rifath!" Panggil Dhiya sambil melambaikan tangan dan Rifath pun berjalan ke arah kami. Dan gue langsung menatap tajam Dhiya.
"Hai." Sapa Rifath ramah.
"Udah lama disini?" Tanya Rifath yang sekarang sudah berada disamping gue.
"Engga kok, Kak. Baru." Jawab Riri nyengir-nyengir gak jelas.
"Halah, tadi di grup lo berisik banget bilang 'lama banget sih lo semua. Lumutan nih gue nungguin lo semua' terus sekarang lo bilang baru." Omel gue ke Riri diiringi gelak tawa Dhiya dan Meisa.
"Pinjem bentar temennya boleh?" Tanya Rifath melirik gue.
"Ambil aja kak." Jawab Riri.
"Gak dibalikin juga gapapa." Sahut Meisa.
"Nanti langsung anter ke Semarang aja kak." Tambah Dhiya
"Dih, dikira barang, kali gue." Umpat gue dan mereka hanya tertawa.
"Yuk." Ajak Rifath dan gue pun mengikuti langkahnya. Dia mengajak gue ke parkiran guru yang berada di sebelah lobby.
"Kenapa?" Tanya gue to the point.
"Kamu kok gak bilang mau pergi?" Tanya dia sambil mengusap lembut kepala gue.
"Semalam aku mau bilang. Cuma gak pas aja gitu momennya." Jawab gue sambil memainkan resleting jaketnya. Itulah gue, gak bisa diem kalo ngobrol berdua sama dia dan situasinya kayak gini. Gugup sendiri.
"Yaudah gapapa." Ujar Rifath penuh pengertian kemudian menangkup kedua pipi gue.
"Kamu hati-hati disana. Jaga kesehatan, jangan sampe sakit. Aku besok akan flight ke Semarang terus RON disana. Kalo bisa kita ketemu disana, kalo engga ya gapapa. Pokoknya hati-hati, jaga kesehatan. Aku sayang kamu." Jelas Rifath dan langsung memeluk gue. Nyaman. Jujur gue rasanya gue jadi gak mau pergi kalo kayak gini.
"Kamu juga. Hati-hati, jaga kesehatan. Banyak nyawa yang kamu bawa. Aku juga sayang kamu. Jaga pandangan kamu dari pramugari-pramugari itu." Ujar gue dengan penekanan di kalimat terakhir. Gue cukup tahu gimana perlakuan pramugari-pramugarinya Rifath ke Rifath. Bikin gue takut sekaligus bikin gue pengen jatohin mereka semua dari pesawat.
"Waduh, kalimat terakhirnya." Ucap Rifath sambil mengacak rambut gue.
"Serius, Fath." Ucap gue.
"Iya sayang. Yaudah kamu siap-siap tuh. Udah nunggu bus nya didepan." Ujar Rifath lalu menggenggam tangan gue berjalan menuju teman-teman gue.
"Lama dah." Omel Riri.
"Maaf ya kelamaan. Hati-hati dijalan." Ujar Rifath lalu berlaku ke arah gerbang. Gue pun menemani dia sampai gerbang.
"Hati-hati ya. Jangan lupa kabarin aku." Pesan Rifath dan mengecup kening gue.
"Iya. Kamu juga ya." Jawab gue lalu Rifath pun pergi.
"Adudu, pagi-pagi kita udah dikasih tontonan drakor aja ya." Ledek Meisa.
"Apa sih. Udah yuk nanti telat." Ujar gue lalu kami pun masuk ke dalam bus.
Gue duduk bersama Dhiya sementara Meisa bersama Riri didepan gue. Tak berapa lama mas dari pihak tour&travel masuk ke dalam bus.
"Assalamualaikum, selamat pagi temen-temen." Sapa nya. Dia masih muda dan lumayan. Not bad buat menemani perjalanan selama 5 hari kedepan.
"Waalaikumsalam, pagi kak." Jawab kita semua dan manggil dia kak.
"Oke, jadi disini kakak akan menemani perjalanan kalian selama seminggu ke depan. Nama kakak Farras Fadhila kalian bisa panggil kakak, kak Arras. Kalo ada perlu apa-apa kalian bisa hubungin kakak. Itu aja yang kakak sampaikan. Selamat menikmati perjalanan kalian bersama xxx tour." Jelasnya dan perjalanan kami pun di mulai.
Ranadia: pagi, sayang. Aku udah di jalan.
Pilot rusuh💕: pagi juga, sayang. Hati-hati ya. Jaga kesehatan. Jangan lupa makan.
Ranadia: siap, capt😘
Pilot rusuh💕: amiin. Sabar ya sayang. 2 bulan lagi itu akan jadi panggilan resmi buat aku. See you😘😘
Ranadia: see you too. Love you, capt💕💕😘😘😘
Pilot rusuh💕: love you too😘😘😘💕💕
Bye Jakarta Bye macet Bye polusi Bye tugas Bye PR Bye Ulangan
Semarang, I'm coming.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Selamat membaca
Maafkan si amatir ini jika typo bertebaran.
Kritik dan saran kalian sangat dinantikan.