Ada Dia Disini

9.7K 406 7
                                    

"Kamu sakit?" Tanya Rafif karena sejak tadi pagi Rana hanya berbaring di ranjang, bahkan dia tidak berangkat ke kantor.

"Engga. Cuma lemes aja bawaannya." Gumam Rana masih cukup terdengar oleh Rafif.

"Makan dulu yuk."

"Aku kayak gaada tenaga buat bangun dari sini. Tingkat gravitasi disini lebih besar." Ucap Rana lalu terkekeh dan dihadiahi kecupan ringan oleh Rafif.

"Come on, baby. Wake up and take a bath." Rafif lalu menggendong Rana menuju ke kamar mandi, mendudukannya di meja wastfel.

"No." Rengek Rana.

"Sendiri atau sama aku." Bisik Rafif tepat ditelinga Rana. Sedetik kemudian Rafif mengecup leher Rana.

"Enghh, okay."

"With me?" Tanya Rafif menatap Rana nakal.

"Keluar kamu." Usir Rana sambil mendorong badan Rafif untuk keluar dari kamar mandi.

"Jangan lama lama sayang."

15 menit

Rana menuju ruang keluarga menggunakan celana diatas lutut dan dia menggunakan kaos milik Rafif.

"Kok pake kaos aku?" Tanya Rafif menyandarkan tubuh Rana di dadanya namun matanya tetap fokus ke film dihadapannya "Midnight Sun".

"Kamu gasuka? Aku ganti deh."

"Eh eh, engga kok. Cuma nanya aja. Ini kaos yang kamu pake juga kan waktu selesai acara pernikahan kita?" Ujar Rafif. Ya, saat ini Rana mengenakan kaos abu-abu berlogo akpol milik Rafif.

"Pengen aja." Ucap Rana lalu mengecup rahang Rafif singkat.

"Kamu beneran udah gapapa?"

"Engga kok. Udah mendingan."

"Sayang." Bisik Rafif tepat ditelinga Rana.

"Tau nih aku kalo udah gini." Rana langsung bangkit dari duduknya dan mematikan TV yang menyala.

"I love you." Ucap Rafif lalu menggendong tubuh Rana.

"Duh duh, masih berasa pengantin baru ya." Terdengar suara dari arah ruang tamu. Rafif buru-buru menurunkan Rana dan mereka berjalan menuju ruang tamu.

"Ehh, ada mamah sama papah." Sapa Rafif menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Duh kalian. Walaupun didepan ada pak Abdi yang jaga tetep dikunci pintunya." Ucap mamah.

"Hehe iya mah." Rafif dan Rana menghampiri mamah Nadya dan papah Rafa untuk bersalaman.

"Mamah sama papah mau nginep disini boleh, sayang?" Pertanyaan itu meluncur dari mulut papah Rafa yang tidak akan mungkin terjadi papah mamah tidak boleh menginap di rumah mereka.

"Boleh banget kok mah,pah." Sahut Rafif.

"Yaudah, kalo gitu sekarang Rana anter mamah sama papah ke kamar. Atau mau makan dulu mungkin atau teh kesukaan kalian?"

"Kami sudah makan, sayang. Jika mau nanti mamah akan buat sekalian untuk papah." Ujar papah Rafa sambil merangkul mamah Nadya.

"Ihh, papah kok makin manja sama mamah." Ejek Rana sambil mereka berjalan menuju kamar yang berada di dekat taman. Kebetulan dirumah Rana ada 6 kamar. Mengingat papah Rafa, mamah Nadya, ayah Fadi dan bunda Sasa mereka sering berkunjung secara bersamaan. Dan belum lagi jika Rafa serta Safira juga terkadang ikut.

Rumah Rana dan Rafif seringkali dijadikan tempat berkumpul antara keluarga Rafa dan Fadi. Untungnya rumah mereka memiliki space yang memadai.

"Oke, selamat kencan mah,pah." Ucap Rafif lalu menutup kamar kedua mertuanya.

Taruna IdamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang