Seperti pagi hari sebelumnya. Kini Rana tengah berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapannya bersama Rafif.
"Pagi sayang." Sapa Rafif menghampiri Rana lalu mengecup keningnya lama.
"Pagi. Tunggu bentar ya." Rana kembali berkutat dengan kesibukannya menata makanan yang dia masak.
"Kamu hari ini pulang jam berapa?" Tanya Rafif yang sedang memakai sepatunya di kursi meja makan.
"Biasa kayaknya. Kenapa?"
"Bisa pulang lebih awal?" Tanya Rafif memandangi Rana yang kini telah duduk disampingnya.
"Bisa aja mungkin. Kenapa sih, sayang?" Tanya Rana penasaran.
"Hm, aku dapet tugas luar." Jawab Rafif sambil mengelus pipi Rana. Takut-takut Rana akan marah.
"Kok dadakan?" Tanya Rana dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Aku juga baru dapet kabarnya tadi subuh."
"Yaudah deh. Nanti jam makan siang aku pulang." Putus Rana lalu memulai sarapannya. Rafif hanya menghela napas pasrah dan memulai sarapannya.
"Sayang." Panggil Rana setelah menyelesaikan sarapannya.
"Ya."
"Ini." Ucap Rana menunjukkan atribut Rafif yang masih dia pegang.
Rana pun mendekat ke arah Rafif lalu memasangkan atribut yang ada ditangannya untuk disematkan di seragam Rafif.
"Aku berangkat sayang." Pamit Rafif kemudiam Rana mencium tangannya dibalas dengan kecupan singkat dibibirnya.
"Dan akhirnya kita harus terbiasa untuk ditinggal tugas sama ayah, nak." Gumam Rana sembari mengusap perutnya yang lumayan buncit.
Setelah bersiap-siap Rana segera berangkat menuju kantornya untuk menandatangani beberapa dokumen dan ia akan kembali saat jam makan siang.
12.00 p.m
"Iya, waalaikumsalam."
"....."
"Udah pulang kok. Terus gimana?"
"....."
"Maaf ga bantu kamu packing."
"....."
"Yaudah aku kesana."
"......"
"Gapapa, sayang. Masih bisa lah kalo cuma ke bandara."
"....."
"Iya. Tunggu aku. Assalamualaikum."
Rana yang mendapat telpon dari Rafif segera menuju kantor Rafif untuk mengantarnya ke bandara.
15 menit perjalanan, Rana telah tiba di kantor Rafif. Dan ternyata Rafif yang telah menunggu langsung menghampiri Rana dan mengambil alih kemudi dan segera menuju ke bandara.
"Berapa lama kamu pergi?" Tanya Rana.
"Mungkin sekitar 2 minggu." Jawab Rafif mengusap kepala Rana.
"Kamu gak lupa kan sekitar 3 minggu lagi aku melahirkan baby." Ucap Rana sendu.
"Iya sayang. Aku inget banget. Aku usahain 2 minggu lagi aku udah pulang." Tukas Rafif lalu mengecup kening Rana singkat.
Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan mereka tiba di bandara. Setelah menurunkan barang-barangnya Rafif menghampiri beberapa rekannya. Rafif pun kembali lalu memeluk Rana erat.
"Maaf, disaat seperti ini harusnya aku ada disamping aku. Ada buat anak kita dan"
"Gapapa, sayang." Potong Rana menatap Rafif dalam.