You know? Semua jadwal berubah. Kekacauan di sekolah memaksa seluruh siswa dan guru yang lagi di Semarang, untuk segera kembali ke Jakarta. Gue belum puas keliling Semarang astaga. Tapi mau gimana lagi. Yakali gua menetap disini gak ikutan pulang.
"Ran, bosen." Keluh Meisa yang sedari tadi hanya berkutat dengan gadget nya.
"Dikira gue engga." Jawab gue santai.
"Lo gak ada temen yang orang Semarang atau menetap di Semarang gitu, Ran." Tanya Dhiya, dan seketika gue inget Reno. Mantan gue yang sekarang di akpol. Harusnya sih ini jadwalnya pesiar, karena ini hari minggu.
"Hmm, bentar gua hubungin dulu." Jawab gue lalu mencoba menghubungi Reno.
"Halo, Ren. Apa kabar?"
"Hai, Ran. Baik kok. Lo gimana? Terakhir kita ketemu sebelum gue ke Semarang kan?"
"Haha iya, Ren. Baik kok gue."
”Ada apa nih. Tumben hubungin gue? Lo putus sama papil ganteng itu? Hahaha"
"Anjir lah, Ren. Jahat banget lo.“
" Hehe bercanda sob. Jadi, ada apa?"
"Ini, gue lagi di Semarang, study tour. Cuma tiba-tiba aja jadwalnya berubah. Jadi harus balik malem ini. Gue sama temen gua pengen jalan tapi gatau tempat yang asik di Semarang. Lo bisa anter ga? Lo lagi pesiar kan?"
"Oalah gitu. Bisa sih, kebetulan banget gue lagi pesiar. Gue juga mau ke tempat langganan gue sama taruna yang lain kumpul. Join aja."
"Gapapa, Ren? Gaenak gue sama temen lo yang taruna-taruna itu hehe"
"Santai sama mereka mah. Lo langsung ke tempatnya aja. Ini gue mau otw."
"Ohh okedeh. Makasih banyak ya, Ren."
"Sans. Nanti gua kirim locationnya."
"Siap-siap gih." Ujar gue sambil memasukkan barang barang penting gue ke sling bag.
"Mau kemana?" Tanya Riri.
"Ya, siap-siap aja. Abis itu kita caw." Ujar gue dan Riri, Dhiya, Meisa pun bersiap.
Ting
Reno: cafeXXX
Ranadia: thankiess Ren
Reno: gue tunggu disana ya
"Yuk. Grab nya udah di lobby." Ucap gue dan kami pun segera menuju lobby.
Sepanjang perjalanan kami sibuk sendiri-sendiri. Harap maklum.
"Sudah sampe mba." Ucap si supir grab.
"Ohh, makasih banyak ya mas." Ujar gue dan membayar grab tersebut.
"Ini keren banget woi tempatnya." Ucap Riri.
"Instagramable parah." Tambah Meisa.
"Lo tau darimana?" Tanya Dhiya.
"Masuk aja dulu." Jawab gue lalu masuk ke dalam.
"Rana." Panggil Reno, dia terlihat keren dengan pakaian pesiar khas akpol.
"Ehh, Ren. Apa kabar?" Tanya gue sambil menjabat tangannya.
"Baik. Kok gue kangen ya sama lo." Goda Reno.
"Apaan sih, Ren. Oiya, kenalin. Ini temen gue, Dhiya, Riri sama Meisa." Ucap gue dan mereka pun berkenalan.
"Taruna tingkat berapa, kak?" Tanya Riri.
"Setua itu ya gue wkwk." Ucap Reno.
"Ya emang udah tua sih, terima aja." Sahut gue.
"Gausah panggil 'kak', panggil nama gue aja. Gue tingkat 2." Jawab Reno.
Lalu mengalirlah pembicaraan antara kami. Mulai dari membahas kehidupan akpol Reno sampe gibahin gue sama Rifath. Reno pacar pertama gue tapi gua berakhir sama dia baik-baik. Dan, Rifath tau hubungan baik gue sama Reno. Walaupun ya tetep aja Rifath kadang cembokur sama Reno.
"Reno." Terdengar suara beberapa laki-laki memanggil Reno. Setelah gue lihat itu temen temennya Reno.
"Ehh udah dateng. Oiya, kenalin temen gue." Ujar Reno. Lalu kami pun saling berkenalan.
“Hai, gue Rana." Ucap gue sambil berjabat tangan dengan temannya Reno.
"Kamu, gainget sama saya?" Tanya sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Ha?" Tanya gue bingung.
"Sandikaraf." Ujarnya berbisik di telinga gue.
"Akhirnya kita ketemu ya." Tambahnya. Gue yang shock hanya memasang wajah kaget.
"Lo kenal, Raf?" Tanya Arka, teman Reno juga. Sebelumnya gue kenalan sama dia dulu.
"Sesuai sama perkataan lo semalem, Ka." Ucap Rafif lalu duduk dikursi yang berada tepat didepan gue.
"What?!" Tanya Arka kaget.
"Yang lo bilang, Hari ini Rafif bakalan ketemu sama cewe yang di ig?" Tanya Reno.
“Lo ga salah, Ren." Ucap Arka lalu tertawa penuh kemenangan.
"Lo tau, Raf. Dia mantan terbaik gue. Yang gue suka ceritain itu." Ujar Reno.
"Lo nyeritain apaan anjir, Ren? Sampe lo nyeritain yang jelek jelek," Belum sempat Rana menyelesaikan ucapannya, Rafif langsung memotong.
"Lo gak denger. Dia bilang lo mantan terbaik." Ucap reno.
"Bodoh." Ujar Rafif pelan tapi masih terdengar oleh Rana.
"Gue ke toilet dulu." Pamit gue dan berlalu ke toilet.
Plak
"What?" Tanya gue kaget mendapat seragan mendadak.
"Jangan deketin Reno ya, bitch!" Ucap seorang wanita yang tadi menampar gue.
"Loh, lo siapa nya Reno?" Tanya gue.
"Dia pacar gue!" Jawabnya menggebu-gebu.
"Lo yakin? Selera nya Reno gak serendah ini ya." Ujar gue. Ayolah, Reno si taruna idiot itu gak akan asal-asalan pilih cewek lagi. Ini apaan deh, pake baju kurang bahan, make up ada kayak mau ngelenong. Oh, shit. Kalo emang ini cewek beneran pacarnya Reno, gue rasa Reno harus ikut kegiatan ruqyah.
"Diem lo,bitch!" Ujar nya marah dan tiba-tiba
Jleb
"Arrgggh." Pekik gue saat dia menusuk perut gue dengan pisau kecil yang dia bawa. Setelah itu dia langsung pergi.
Tiba-tiba handphone gue bergetar
Pilotrusuh💕 is calling
"Halo sayang."
"Halo, arrghh."
"Sayang, kamu kenapa?"
"Fath, jemput aku please, arghh."
"Kamu kenapa sayang?"
"Fath, udah ga kuat hiks gabisa hiks hiks"
"Iya sayang. Aku kesana ya."
"Fath hiks"
"Tunggu ya. Aku otw. See you."
Gue masih merintih kesakitan. Dan gak lama kemudian handphone gue kembali berdering.
"Kamu dimana sayang."
"Toilet?”
"Please hiks, arrgghh."
"Wait."
"Rana!" Pekik Rifath saat melihat gue. Lalu gue pun tak sadarkan diri.
💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙
Selamat membaca
Makin gak jelas ya? Maafkan si amatir ini yaa
Kritik dan saran kalian sangat dinantikan