Adik Revin

9.6K 379 7
                                    

6 bulan sudah usia Revin dan itu berarti sudah 1,5 tahun pernikahan gue dan Rafif.

Semua berjalan begitu cepat. 5 tahun lalu gue masih jalan jalan sama Rifath dan akhirnya dia ninggalin kami. 4 tahun setelahnya perjodohan gue sama Davin yang kandas sebelum dimulai dan datanglah Rafif yang menemani gue hingga sekarang ada buah cinta kami, Revindra.

Revin tumbuh dengan sehat, terlihat dari tubuhnya yang bulat kalo kata mamah sama bunda. Ya ampun anak itu sangat menggemaskan.

6 bulan lalu gue dan Rafif masih sangat amatir dalam mengurus Revin, tapi seiring berjalan waktu sekarang kami sudah bisa membagi tugas mengurus Revin.

2 bulan lalu, Revin sudah bisa tengkurap dan alhasil sekarang dia sudah mulai belajar merangkak. Percayalah, menjaganya butuh tenaga ekstra.

Oiya, seminggu yang lalu ka Nata juga sudah melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik. Namanya Athala Refa Pratisha. Dan, bang Rafa finally resmi menjadi seorang ayah.

"Sayang, kita jadi ke rumah bunda kan nengok baby Ala?" Tanya Rafif yang tengah menggendong Revin.

"Jadi. Nih aku udah siap. Sini, Revin nya. Terus sekarang kamu yang siap-siap." Jawab gue lalu mengambil alih Revin dari gendongan Rafif.

"Hai, sayang. Seneng ya main sama ayah ya." Ujar gue sambil menciumi Revin yang direspon dengan tawanya.

15 menit kemudian

"Ayo kita berangkat baby boy." Lalu kami pun segera berangkat menuju rumah bunda. Selama di perjalanan Revin hanya tertidur pulas. Ahh dia sangat lucu.

"Assalamualaikum." Ucap gue dan Rafif bersamaan.

"Waalaikumsalam, ehh ada cucu nenek yang ganteng dateng." Heboh bunda menghampiri kami.

"Apa kabar bun?" Tanya gue menyalami tangannya lalu melakukan kebiasaan para wanita, berpelukan dan cipika cipiki.

"Baik, ayo Ran masuk. Mau liat baby nya Nata kan?" Tanya bunda lalu mengambil alih Revin dari gendongan gue.

"Anak Rafa juga kali bun." Sahut bang Rafa yang ternyata tengah duduk diruang keluarga.

"Bawel ah kamu. Ayo, Ran." Ajak bunda.

"Gue dilupain gitu aja bang sama bunda lo." Tutur Rafif cukup keras berhasil membuat bunda membalikkan badannya.

"Eh iya, kelupaan ada satu lagi." Ucap bunda lalu menghampiri Rafif dan mencium pipinya.

"Udah sana sama Rafa sama ayah aja. Bunda sama ciwi ciwi mau qtime."

"Lah qtime sama ciwi ciwi bawa Revin." Sahut bang Rafa.

"Spesial dia mah." Lalu kami pun segera masuk ke kamar ka Nata meninggalkan para lelaki.

"Hai kak."

"Halo. Ehh ada si ganteng."

"Salam sayang." Titah gue pada Revin.

"Bun, Revin manggil Nata apa?" Tanya kak Nata.

"Nah iya bun." Sahut gue.

"Yang jelas bukan tante.

"Apa dong bun?" Tanya kak Nata.

"Ya, uwa manggil nya. Sesuai panggilan urutan keluarga." Jawab bunda.

"Wa Nata." Ujar gue sedikit menggoda kak Nata dan dia serta bunda hanya tertawa.

"Gaada yang lebih oke apa bun?" Tanya bang Rafa yang tiba-tiba datang bersama Rafif dan ayah.

"Pakdhe Rafa." Tutur Rafif yang kini telah membawa Revin dalam dekapannya.

Taruna IdamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang