Malam ini Hinata nginep di rumah sahabatnya, Sakura. Orang tua Sakura lagi pergi ke rumah sodaranya yang lagi ada hajatan.
Hinata menatap dirinya dalam cermin kaca di kamar tidur Sakura, dia merapikan rambut panjang hitam kebiru-biruan bagian depan yang berponi serta membingkai wajahnya yang cantik.
Sampai akhirnya dikejutkan pelukan sahabatnya dari belakang.
Sakura suka banget bikin terkejut Hinata, dengan meluk tiba-tiba bahkan tak risih kecup pipi Hinata di depan temen-temennya."Udah cantik koq, ngaca mulu.. bangun tidur aja Hinata selalu terlihat cantik, jadi gak perlu cerminpun aman lah" ledek Sakura.
"Issssss apaan sih Sakura nih, seneng banget yah liat aku kagetan.. gimana kalau aku pingsan gegara Sakura kagetin, hayo?"
bibirnya manyun dengan sikap sahabatnya itu yang bikin jantungan.
"Kalo pingsan tinggal cium aja biar bangun kayak sleeping beauty, hahaha" balas Sakura. Hinata makin manyun, "Ngarang"Sakura mainin dada kanan Hinata dengan memantul-mantulkan telunjuk jarinya.
--tuing-tuing--
Hinata yang tadinya diem langsung jitak pala Sakura. "Ngapain sih mainin dada orang, kayak gak ada kerjaan aja" Sakura merespon,
"kata siapa aku gak ada kerjaan, lah ini aku lagi kerja.. mantul-mantulin jari di dada Hinata."Hinata berbalik dan mendorong Sakura jatuh ke kasur, dia melompat dan duduki paha Sakura. Tangannya mulai menyerang perut Sakura, di kelitikin sampai Sakura kejang-kejang menggelepar diatas kasur.
"Issss, haha.. jangan Hinata, haha.. ampun, ampun, haha.. udah dong Hinata, haha.." Sakura meminta ampun sambil ketawa kegelian.
"Gantian dong, sekarang aku yang serang Sakura, jangan Sakura aja yang nyerang aku, haha.." Hinata tertawa puas ngerjain Sakura. Tangannya masih kelitikin perut Sakura. "Ampun Hinata, haha.. ampun, udahan dong haha.. sakit nih, haha.."Hinata melempar tubuhnya turun dari badan Sakura berbaring disamping sahabatnya itu yang masih tertawa dan setelah beberapa detik akhirnya reda juga tawanya. Matanya menatap langit-langit kamar Sakura.
"Ingin rasanya aku dekat dengannya, mengenalnya, berbicara dengannya dan bercanda bersama." tiba-tiba Hinata melamunkan seseorang. Sakura menggeser badannya dan menatap Hinata.
"Kamu tuh cantik Hinata, tubuhmu juga bagus.. seharusnya gak sulit buat deketin cowok manapun" Tangan Sakura mengusap pipi Hinata. "Masalahnya cuma ada di sifat kamu, rasa malumu buat ngedeketin cowok terlalu besar." lanjut Sakura."Itu dia yang menjadi kendala, sifatku terlalu pemalu. Aku tak mampu berpura-pura kuat memandangnya, apalagi kalau sampai bertatapan mata." kedua telapak tangan Hinata menutupi wajahnya. "Ada perasaan aneh, seperti terbakar di wajahku bahkan kadang seperti membeku, dan aku gak kuat menahannya." suaranya teredam dibalik telapak tangannya.
"Aku juga bingung harus ngomong apa, karena sifat kita aja udah beda jadi gak mampu memberimu solusi, Hinata." tangan Sakura memegang dan menarik tangan Hinata agar membukanya.Wajah Hinata merona, matanya masih tertutup. Bibir mungilnya membuka dan menutup seperti sedang bernafas dengan mulut. Sakura mendekatkan wajahnya ke wajah Hinata yang masih terpejam. Bibirnya membuka dan mengecup bibir Hinata.
Cup
Hinata kaget, matanya melebar.. "Iiiiiiiihhhhh Sakuraaaaa, lagi serius malah becandain aku." muka Sakura di nyor-nyor ke belakang sampe tubuhnya terguling jatuh dari tempat tidur. "Aduh!!" pantatnya mendarat dulu ke lantai, bukannya kesakitan Sakura malah tertawa. Hinata manyun lihat tingkah sahabatnya itu.
"Habis bibir Hinata imut banget, ngegemesin jadi pengen kecup, hahaha"
Hinata makin monyongin mulutnya jadi mirip bebek."Hahaha..." Sakura malah makin keras ketawanya kayak Kuntilanak kesurupan Joker.
.
To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictieKakashi Hatake adalah murid kelas XII, dibalik sifat malasnya. Dia merupakan kapten klub sepak bola di sekolahnya. Kegemaran membaca novel dewasa membuat seseorang memberi julukan "cowok mesum." Daya tarik Kakashi memikat banyak cewek-cewek kesengse...