Air keringat meluncur dari sela-sela rambut silver yang diikat ke belakang, melewati garis di antara alis dan mata sayunya, dilanjut ke hidung mancung. Sejenak berhenti sebentar, trus meluncur melewati cekungan diatas bibir dan berakhir masuk mulutnya yang sedikit terbuka.
"Isss, kamvret.. asin bener nih.. siapa yang kencingin mulut gw yah?,"
Kakashi ndongak ke atas liatin pohon yang jadi tempatnya berteduh, mencari pelaku atas insiden yang barusan dialaminya. Gak nyadar padahal tuh air keringetnya sendiri.Kakinya selonjoran di atas rumput, sesekali kedua tangannya memijit karena rasa pegal dan kecapean abis main bola. Berhubung di kelasnya tadi gurunya gak hadir dan gak ada tugas apapun jadi dia berinisiatif buat main bola aja bareng temen-temen cowoknya. Setelah 2x45 menit bertanding dengan kemenangan telak team Kakashi 20-0, semua pemainnya bubar kecapean. Sebagian masuk kelas, sebagiannya lagi lebih memilih ke kantin. Tinggal Kakashi aja yang ngadem di bawah pohon mangga deket lapangan sekolah.
Bosen dengan kesendiriannya, Kakashi bangkit dan melenggang pergi dengan tujuan ke toilet cowok untuk membasuh muka dan setor pipis.
Badannya lemes banget, gegara semalem tidurnya telat karna chat-an sama Karin, selain karena kecapean abis main bola.
Langkah kaki yang tadinya pelan, berubah jadi cepet dan makin cepet.. Akhirnya lari gegara udah kebelet pipis di ujung tanduk.Dug kedebug
Saking kenceng lari Kakashi ngalahin cheetah sampe gak tau di tikungan akhir dia nubruk cewek yang keluar dari ruang perpustakaan. Cewek berambut panjang itu tersungkur ke lantai disusul tubuh Kakashi yang menindihnya. Bibir Kakashi mendarat di bibir tuh cewek. Tangan kanan menahan berat tubuhnya di lantai, tetapi tangan kirinya gak seberhasil tangan kanan. Alih-alih mendarat di lantai malah salah tujuan ke bagian dada kanan cewek berambut itu.
Mata Kakashi mendelik terpaku atas kejadian semua ini, dia melihat wajah cewek tersebut yang awalnya kaget dan pucat pasi, berlahan menjadi merah dan akhirnya......
"Ahhhhhhhhhhh!!!!!" tuh cewek teriak sekenceng-kencengnya sampe kendang telinga Kakashi serasa mau jebol denger teriakannya. Belum sempet tutup telinga, tangan mungil tuh cewek nonyor pala Kakashi sampai kejungkal ke belakang dan nyunsep di tempat aliran aer."Aduh duh duh.. oiiii mo kemana???? bantuin gw dlu" Kakashi kesulitan berdiri, kedua kakinya terangkat ke atas, pantatnya nyangkut di sempitnya aliran air itu.
:::::
Hinata masih berlari sekenceng-kencengnya seperti dikejar setan, dia gak peduli dengan teriakan minta tolong dari kakak kelasnya yang terjebak di aliran air. Jantungnya berdegup kencang, air menggantung dimatanya sedangkan wajahnya yang memerah serasa panas. Tangannya menutupi dadanya yang naik turun akibat getaran kaki yang berlari ngibrit.
Sesampai di kelasnya, Hinata merangsek menerkam Sakura dan memeluknya erat-erat sampe Sakura ngik-ngikan sesak nafas. Temen-temen yang lain pada ngrubungin kayak lalat liat bangkai aja, bertanya-tanya kepoin Hinata.
Melihat Hinata tersiksa karena kepungan temen-temen kelasnya, Sakura teriak kenceng- kenceng.
"Bubar oiii bubar, dia butuh ruang buat bernafas, hus hus hus.."
Tangan Sakura mengibas-ibas bubarin massa, di bales bunyi huuuu kompak serempak kayak paduan suara."Hinata kenapa sayang, koq kamu nangis? Ada yang jahatin yah? Siapa? Bilang aja, nanti aku kasih pelajaran dia. Berani-beraninya jahatin sahabat aku yang super cantik gini, baik hati, tidak sombong, pinter dan rajin menabung,"
cerocos Sakura panjang kayak kereta.
Hinata malah getok pala Sakura pake penggaris.
"Aduh, lagi nangis aja galaknya masih yah sampe sempet-sempetnya getok pala aku,"
Sakura meringis kesakitan."Nah sekarang cerita gih, Hinata kenapa nangis?," tanya Sakura lembut.
"Tadi aku habis balikin buku di perpustakan, terus pas mo balik ke kelas, aku ditabrak kakak kelas sampai aku dan dia jatuh.. dia, dia.."
Hinata mulai cerita, Sakura masang muka serius kaya pengawas ujian.
"Dia kenapa, Hinata?" Sakura penasaran.
"Dia..... jatuh di atas tubuhku, bibirnya menciumku dan tangannya menyentuh dadaku." lanjut Hinata."Apa!!!!!!!!.. dia cium dan grepe-grepe Hinata!!!!" Sakura kaget, sampe gak sadar omongannya bikin semua orang fokusin matanya ke dia.
Tuk
Penggaris sukses mendarat di ubun-ubun palanya, Hinata menahan malu akibat tingkah laku sahabatnya yang kagetnya lebai.
"Aduh duh duh kena getok lagi aku, maaf bebs Hinata aku keceplosan,"
sesal Sakura. Trus melototin satu persatu temen-temennya yang penasaran tentang apa yang diteriakin Sakura. Sontak pada nunduk semua tuh, takut Sakura si preman kelas ngamuk."Ngomong Hinata, siapa yang berani cium dan grepe-grepe kamu, ntar aku kasih bogem Shannaroo aku"
Sakura mulai jengkel dengan tuh cowok, beraninya cium bibir Hinata, ditambah pake grepe-grepe dada Hinata. Sakura jadi pengen gejek-gejek tuh muka cowok.
"Dia.. dia cowok berambut silver, kakak kelas kita.. kak Kakashi"
Penjelasan Hinata malah bikin wajah Sakura sumringah dan memeluk tubuh Hinata. Hinata sekarang yang giliran ngik-ngik sesak nafasnya gegara dipeluk erat."Cie cie yang di cium cowok pujaan hati" ledek Sakura.
Hinata ambil penggaris tetapi direbut Sakura dan...
Tuk
Sakura getok palanya sendiri, dan mengaduh.
"Kali ini aku rela getok pala aku sendiri demi Hinata-ku sayang yang baru aja di cium cowok pujaan hatinya."Sakura tertawa, Hinatapun ikut tertawa melihat tingkah sahabatnya.
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionKakashi Hatake adalah murid kelas XII, dibalik sifat malasnya. Dia merupakan kapten klub sepak bola di sekolahnya. Kegemaran membaca novel dewasa membuat seseorang memberi julukan "cowok mesum." Daya tarik Kakashi memikat banyak cewek-cewek kesengse...