Chapter 10

513 52 1
                                    

Itachi memandangi deretan judul film di DVD store, di atasnya tertulis keterangan genre film Horror International, tangannya mengambil beberapa kaset DVD itu. Setelah merasa sudah tidak ada lagi judul film yang menarik perhatiannya, Itachi melenggang ke kasir untuk membayarnya.
Sesekali melirik ke deretan judul film dengan lebel genre Adult. Tetapi langkahnya tak berhenti, dalam hatinya bergumam, jangan tergoda.

Dia meletakkan DVD yang dipilihnya tadi di atas meja kasir yang di jaga cewek dengan kaca mata berbingkai warna biru metalik.
Ju-on vs Kuntilanak, Terror of Pink's Pocong, Shinigami's Falling Love, Razia Hantu Banci dan Ghost-Buster Konoha vers.

Cewek kasir itu membaca ngeri pilihan film Itachi, "Suka film horror ya bang"
Itachi cuma mengangguk dan tersenyum.
"Kirain ada film horror yang ada naena-nya,?" lanjut cewek kasir itu.
"Kaga ada lah," jawab singkat Itachi, cewek kasir mendekatkan wajahnya.
"Tapi mau kaga?, bagus loh filmnya, dijamin suka deh," godanya.
"Hmmm, boleh deh kalo gtu," jawab Itachi jaim.
"Bentar ya bang." ujar cewek kasir itu, Itachi juga mengangguk aja masih jaim.

Hanya beberapa detik aja tuh cewek kasir balik lagi ke mejanya.
"Ini bang, aku kasih 2 judul film, cukup gak bang.. ato mo tambah lagi?," tawar cewek itu. Itachi menggelengan kepalanya dan berkata.
"Cukup dua aja.. jadi semua berapa nih?"
"Ini bang udah ada di nota jumlahnya." jawab cewek kasir.
Itachi merogoh saku celananya, dan mengambil uang dari dompetnya.
"Terima kasih telah berbelanja di toko kami." katanya sambil melebarkan senyum.
Itachi meng-iya kan dan melangkah pergi keluar dari DVD Store ini.
Hasyek ntar malem bisa nonton fim horror naena bisik Itachi dalam hati.

Dugh!!!
Itachi bertabrakan dengan cewek berambut merah tomat, hampir saja jatuh masuk selokan depan toko.
"Hati-hati dong kalo jalan," ujar Itachi ketus sambil membenarkan maskernya untuk menutupi hidungnya yang meler gegara kena flu. Cewek itu melihat ke wajahnya. "Ternyata lu Itachi," Itachi kaget ternyata cewek yang ditabraknya itu Karin, adek kelasnya. Karin cengengesan melihat Itachi bengong.
"Habis belanja DVD nih kayanya," Karin bertanya pada Itachi.
"Cuma beberapa doang, lu mo kemana,?" Itachi balik nanya.
"Ini mau beli martabak manis tuh di depan toko kain" tunjuk Karin.
"Bareng aja yuk, gw juga laper. Dari tadi bingung mo makan apa." pinta Itachi.

Mereka berdua berjalan ke kang martabak manis yang berjualan di pinggir jalan depan toko kain. Itachi melonggarkan maskernya agar dapat bernafas. Mereka ngobrolin kegiatan sekolahnya. Itachi Uchiha adalah kapten team sepak bola di sekolahnya. Selain itu dia adalah ketua kelas XII-A. Perawakannya atletis diwarisi dari ayahnya yang seorang polisi. Sifatnya yang supel bisa bergaul dengan siapa saja, selain itu juga dia seorang bassist anggota band musik BoU (Blood of Uchiha) di kotanya.

Sedangkan Karin Uzumaki adalah murid kelas XI-D di sekolah yang sama dengam Itachi, dia jago lari dan main bola voli sehingga tubuhnya padat dan berisi. Berbeda dengan pelajaran olah raga yang sangat di sukainya, dia ogah-ogahan dengan pelajaran yang menguras otak sehingga dia termasuk murid yang malas belajar. Selalu lupa bikin PR membuatnya sering di hukum gurunya. Kesukaannya terhadap panda, menjadikannya terobsesi dengan hal-hal yang berkaitan dengan hewan imut itu.

:::::

Kakashi duduk di kedai kopi sambil menyeruput kopi tanpa ampas, matanya memandangi Karin yang sedang berjalan bersama cowok yang memakai penutup hidung. Dalam otaknya bertanya-tanya siapakah cowok itu yang berjalan bersama Karin. Pacarnya kah? ato temennya? batin Kakashi.
Sesekali dia jejalkan pisang goreng yang tersedia di piring depan tempat dia duduk. Sampai gak sadar kalo tuh pisang goreng udah abis.

"Bang, pisang gorengnya lagi dong. Abis nih," Kakashi sodorkan piringnya minta di isi lagi. Si abang pisang gorengnya menyambutnya dengan ceria.
"Laris manis," ujar abangnya. Kakashi kembali menyeruput kopinya, dan merogoh saku depannya untuk mengambil ponselnya.
"Gw kirim chat aja lah ke dia, toh pesan dia yang tadi siang belum gw bales."
Kakashi mulai sibuk ngetik, terkadang dia berfikir mo kirim pesan apa yah, otaknya mencari-cari kata yang tepat. Setelah beberapa menit, dia mengirimnya ke Karin.

Matanya memperhatikan Karin, tidak ada gelagat untuk membales chat dia, di tambah Karin sepertinya asyik berjalan berduaan dengan cowok bermasker itu.
"Nih pisang gorengnya udah jadi," ujar abang pisang gorengnya.
Karena kesel gak ada jawaban dari Karin, tanpa sadar tangannya main comot aja pisang goreng yang terlihat masih mengeluarkan kebulan asap. Alhasil tangannya kepanasan dan bibirnya monyong-monyong buat tiupin agar cepet reda tuh.

Pandangannya kembali ke Karin dan cowok yang berjalan di sampingnya. Semakin jauh dan menghilang dari pandangannya tertutup tembok persimpangan.
Kakashi menghela nafas dan menghabiskan sisa kopinya.
"Bang, pisang gorengnya di bungkus aja, biar nanti gw makan di rumah aja."
pinta Kakashi meminta kantong kresek buat bungkus tuh pisang goreng.
"Berapa semuanya bang?, kopi satu, sama pisang gorengnya 2 piring." ujar Kakashi. "Semuanya 15 ribu den." ucap abang pisang gorengnya.
Setelah semuanya masuk ke kantong kresek, dan udah bayar, Kakashi melenggang pergi tinggalkan kedai kopi dan pulang.

Dred dred.. dred dred

Ponselnya bergetar dari saku depan celananya, membuat dia buru-buru merogoh sakunya. Di layar ponselnya tertulis nama operator seluler.
"Kamvreeeeeeeeettt kirain dari Karin, ternyata sms dari operator,"
Pengen banting tuh HP nya tapi sayang, tinggal satu-satunya.
Abang pisang goreng hanya terbengong-bengong melihat tingkah otak miring pelanggannya itu.

To be continued...

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang