Kedua kakinya menendang-nendang kasur tempatnya tengkurap, wajah cantiknya ia benamkan di bantal empuk berisi bulu angsa. Sambil berteriak-teriak keras walaupun tak terdengar apa-apa karena efek teredam oleh bantal bermotif Neko tersebut, berharap akan meringankan kekesalan yang dirasakannya. Taruhan tuh muka manisnya bakal berwarna merah gegara melampiaskan dengan menyiksa diri membenamkan mukanya hingga gak bisa bernafas bebas.
Sakura mendekati sahabatnya dan duduk disamping tempatnya berbaring, tangan kanannya mengusap-usap punggung Hinata yang masih tengkurap di kamar tidurnya. Dia bisa memaklumi keadaan Hinata yang begitu kesal akibat ulah Kakashi sang kekasih hatinya yang gak bisa ditolerir dengan membiarkan tangannya digandeng mesra oleh teman sekelasnya yang super ganjen, Anko.
"Sabar ya Hinata sayang, cowok kebanyakan emang gitu. Gak bisa liat ada yang nyamber dikit, langsung aja diladenin." hibur Sakura. Hinata yang masih kesal tersebut akhirnya mendongakkan kepalanya, selain untuk menatap wajah sahabatnya juga alesan sebenarnya adalah karena dia udah gak tahan lagi menahan nafas dibalik bantal yang didekapnya.
"Aku harus bagaimana nih, Sakura?" tanya Hinata membuat Sakura malah makin bingung.
"Ee.. gimana ya? aku juga bingung nih." terang aja Sakura bingung, dia aja belum pernah yang namanya pacaran apalagi sampe menghadapi masalah seperti ini.
"Yah, penonton kecewa dong." Hinata manyunin bibir manisnya.
"Lah, kan aku belum pernah pacaran." jawab Sakura datar. "Atau kamu putusin aja dia?"
"Ish." Hinata melayangkan bantalnya dan sukses mengenai pala Sakura.Hinata melipat kedua tangan di depan dadanya yang turun naik akibat nafas yang tersenggal-senggal, bibirnya mengerucut dan wajah manisnya di tekuk. Ada tiga kerutan tipis di dahi Hinata akibat otaknya berfikir keras untuk menghadapi masalah ini.
Sejenak mereka terdiam, Sakura hanya bisa mengusap-usap punggung Hinata sambil menatap sendu sahabatnya itu, sedangkan Hinata sesekali mendenguskan nafasnya pelan dan berat. Sakura tak melihat senyum Hinata hari ini, dari pagi dia bertemu dengannya sampai sekarang mengikutinya sampai ke rumah keluarga klan Hyuuga.
"Udah dong Hinata, jangan cemberut terus. Bingung nih jadinya." ujar Sakura. Hinata mengerti perasaan Sakura, dia pun melayangkan senyumnya walau dipaksakan. Sakura yang melihat senyum palsu Hinata hanya menghembuskan nafas pelan dan berat.
"Daripada Hinata bete seharian gimana kalau kita jalan-jalan saja?" usul Sakura.
"Gak deh Sakura, aku hanya pengen di kamar seharian." Hinata kembali merebahkan tubuhnya menatap langit-langit kamarnya.
"Ya udah deh kalau itu bisa buat Hinata nyaman." Sakura ikut merebahkan tubuhnya disamping Hinata.
"Maaf ya Sakura gegara aku, kamu jadi ikutan bad mood" tangan kanan Hinata menggenggam tangan kiri Sakura.
"Gak papa kok, itulah gunanya sahabat." ujar Sakura.
![](https://img.wattpad.com/cover/150017995-288-k163131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionKakashi Hatake adalah murid kelas XII, dibalik sifat malasnya. Dia merupakan kapten klub sepak bola di sekolahnya. Kegemaran membaca novel dewasa membuat seseorang memberi julukan "cowok mesum." Daya tarik Kakashi memikat banyak cewek-cewek kesengse...