Matahari tepat di atas kepala saat Kakashi memarkirkan Ninja hijaunya, kulit kedua tangannya seperti terbakar. Dia sesekali mengusap bergantian lengan kanan dan kirinya berharap mampu untuk mengurangi rasa perih kena teriknya matahari yang lagi panas-panasnya. Jaket yang ia biasa kenakan tengah dipinjamkan ke cewek yang turun dari boncengannya, Karin.
Berbeda dengan Kakashi, kulit kedua lengan Karin aman dari sengatan matahari tetapi yang ia derita adalah kedua paha sampai betis yang langsung kena sinar matahari. Miniskirt yang ia kenakan hanya mampu melindungi pangkal paha bagian atas saja. Paha mulus putihnya kini berubah menjadi kemerahan, terasa perih dan panas membuat Karin melakukan hal yang sama pada kulit yang tengah terbakar itu. Mengusap bergantian agar efek kepanasannya berkurang.
Karin segera berlari mencari tempat berteduh di taman kota, berlindung di bawah pohon besar yang berada tepat di tengah taman. Kakashi mengikutinya di belakang tanpa berlari, hanya berjalan cepat saja. Kakashi terlihat memesan minuman dingin ke abang kang jajanan di taman tersebut, es cendol super yang menyegarkan. Sedangkan Karin lebih dulu mencari bangku kosong yang nyaman di bawah rindangnya pohon.
"Nih, buat ngilangin rasa haus." Kakashi mengulurkan segelas es cendol pada Karin.
"Makasih." sambut Karin dibalas anggukan kepala Kakashi.Karin menyeruput sedikit air es cendol untuk membasahi tenggorokannya yang kering, dia menaruh gelasnya di atas meja kayu di depan bangku yang ia duduki. Karin melepaskan Jacket Red Hooded milik Kakashi, dia sampirkan di bangku kosong di sampingnya. Terlihat air keringat dari dagu mengalir ke leher berlanjut terus menuju ke dadanya, terasa basah dan lengket permukaan kulit Karin. Dia menyekanya dengan slayer hitam milik Kakashi yang dulu pernah diberikan kepadanya.
"Hari ini matahari lagi hot-hotnya, gw kira bakal turun hujan gegara tadi pagi langit begitu mendung dan ternyata siangnya malah panas gini." ujar Karin kembali menyeruput es cendol dari sedotannya.
"Ho oh, mendung tak berarti bakal turun hujan." timpal Kakashi.
"Mirip judul lagu ya." komen Karin sambil mengingat-ingat lagu siapa yang dimaksud.
"Yang ada tuh.. Tak selamanya mendung itu kelabu." ujar Kakashi.
"Itu mah lirik lagu era 90-an, hahaha." tawa Karin yang diikuti tawa Kakashi.Karin membuka satu kancing atas kemeja sekolahnya untuk membiarkan angin masuk menyejukkan dadanya, tangannya menjadi kipas dadakan. Kakashi melirik, terlihat jelas belahan dada Karin yang turun naik dengan teratur mengikuti gerakan hembus nafas Karin.
"Hayoo matanya liatin apa?" suara Karin mengagetkan pandangan indah mata Kakashi.
"Halah cuma belahan dada doang juga, lagian gw pernah liat isinya dulu waktu di..." kata-katanya terhenti saat tangan Karin dengan segera menepuk keras mulut Kakashi.
"Ouch!!!... ihhhhh ngapa tampol mulut gw?" protes Kakashi.
"Jangan ingetin kejadian di toilet sekolah lu," ketus Karin, "Kan gw jadi pengen lagi, ehhhhhhhhh... Just kidding, bweeee." Karin menjulurkan lidahnya, Kakashi geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/150017995-288-k163131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionKakashi Hatake adalah murid kelas XII, dibalik sifat malasnya. Dia merupakan kapten klub sepak bola di sekolahnya. Kegemaran membaca novel dewasa membuat seseorang memberi julukan "cowok mesum." Daya tarik Kakashi memikat banyak cewek-cewek kesengse...