Tes tes tes
Bunyi tetesan air di lantai bawah kran yang tak ditutup sempurna membuat suasana kamar mandi hidup. Hinata tak memerdulikan bunyi itu, dia terlalu sibuk mengusap dan menyabuni tubuhnya yang telanjang bulat. Tangannya menelusuri di setiap lekukan tubuh indahnya, tak ketinggalan di sela-sela yang sulitpun di bersihkannya. Wangi aroma melati sabun itu merebak membuat segar terasa di kamar mandi dengan ukuran 3x4 meter itu.
Cekrek
Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka dari luar, dan meluncurlah tubuh Sakura yang udah telanjang masuk dan memeluk tubuh Hinata yang penuh sabun.
"Iiiiiihhhhhhh, Sakura nylonong aja.. gantian sih, aku kan belum selesai" tangannya menutupi bagian-bagian vitalnya. Sampai sabun batangnya meluncur entah kemana karna terlepas dari tangan Hinata.
Walaupun sama-sama cewek, Hinata tetap malu jika sampai tubuhnya diliatin Sakura. Dia mencoba melepaskan pelukan Sakura, tetapi Sakura malah makin kenceng meluknya."Mandinya barengan aja, kan seru.. lagian kita kan sama-sama cewek." jawab Sakura. Akibat gerendel kancing kamar mandi Sakura rusak jadi pintunya gak bisa di kunci. Makanya dengan bebas tuh Sakura nylonong aja masuk dan gangguin Hinata yang lagi mandi. Hinata lupa sekarang dia kan nginep di rumah Sakura gegara diminta nemenin Sakura yang ditinggal mama papanya kondangan di tempat sodara.
Bentuk tubuh Sakura tak seindah bentuk tubuh Hinata, tetapi tetap saja menarik kalo dengan posisi telanjang gini. Tonjolan dadanya kecil sehingga tubuhnya tak menanggung beban berat dibagian depannya. Dengan kulit putih dan mulus, Sakura berdiri ditinggi badannya yang 160cm sama tinggi seperti Hinata. Bedanya tubuhnya sedikit lebih kurus sehingga tulang iganya sampai terlihat di bagian perutnya yang ramping.
"Sabunin aku juga Hinata," pinta Sakura. "Ogah, udah gede-pun ngapain minta disabunin aq." tolak Hinata. Sakura manyun, "Hinata jahat deh, masa minta disabunin aja gak mau," manjanya Sakura kumat.
"Iya iya sini, aku sabunin" Sakura girang sambil ngasih sabun yang dipungutnya tadi dari lantai akibat jatuh saat ngagetin Hinata.Hinata sibuk nyabunin tubuh Sakura, kayak lagi mandiin anak kecil. Usap kanan kiri, atas bawah, depan belakang biar rata semua busa sabun menyelimuti tubuh Sakura. Sakura sendiri malah sibuk mainin dada Hinata, di sentil-sentil karna saking gemesnya.
"Ini ngapain lagi mainin dada aku, udah dibantuin mandi malah sibuk sendiri", protes Hinata yang risih dadanya di sentil-sentil tangan jail Sakura. Sakura cuma cekikan gak jelas."Hobby bener, mainin dada aku nih Sakura... ngiri yah karna gak punya dada,"
ledek Hinata. Sakura manyun, tangannya langsung remas dada Hinata sampe Hinata mengaduh aduh.
"Ahhh, ahh, Sakura hentikan isssssss.. ampun deh," Hinata mencoba melepaskan tangan Sakura yang makin semangat meremas-remas dada Hinata. Sakura cekikikan melihat ekspresi sahabatnya yang kesakitan eh, lebih tepatnya keenakan. Ampun dah.Pala Sakura digetok pake gayung, giliran Sakura yang jongkok menahan sakit diubun-ubunnya kena gayung.
"Aduh duh duh.. sakit banget, getoknya niat bener nih bebs Hinata"
Sakura ngelus palanya, sementara Hinata ketawa diatas penderitaan Sakura.
"Makanya jangan rese," Hinata jongkok, ikutan elus-elus pala Sakura, gak tega liat sahabatnya kesakitan lama-lama."Abis dibilang gak punya dada, mentang-mentang punya dada segede semangka." Sakura manyun, Hinata bales "Issssss segede semangka, gak segede itulah"
Sakura tertawa denger komen sahabatnya, Hinata ikutan tertawa jadinya, mirip kesurupan nah mereka, ketawa massal."Udahan yuk, kelamaan kita mandinya.. belum sarapan juga, ntar kita malah terlambat berangkat ke sekolah,"
Hinata nyadarin Sakura kalo sekarang harus ke sekolah. Mereka bangkit dan membasuh tubuhnya dengan air bergantian.Mereka selalu begitu, sifat pemalu Hinata bisa di imbangi sifat cuek dan hiperaktifnya Sakura. Walau terkadang guyonan mereka mengarah ke fisik tetapi mereka selalu bahagia bila bersama. Bentuk persahabatan yang sempurna, mengisi kekosongan yang ada dengan kelebihan masing-masing.
Hinata bersyukur mempunyai sahabat seperti Sakura yang di kenalnya saat masih duduk di sekolah lanjutan tingkat pertama. Masih ingat ketika Sakura yang tomboy membela Hinata saat di ledekin cowok-cowok nakal saat jalan pulang. Sakura berantem layaknya jawara di keroyok 4 cowok nakal, dan ajibnya mereka kalah dari Sakura dan mereka memilih kabur setelah babak belur dipukuli Sakura.
Begitu pula Sakura, beruntung mempunyai sahabat sebaik Hinata. Hari-harinya menyenangkan dan tak kosong berbeda saat sebelum kenal Hinata.
Hinata selalu memberi warna, dia mampu meredam kemarahan Sakura ketika emosinya memuncak. Hinata juga memberinya kasih sayang, dan selalu sabar dengan sifat jail dan nakalnya Sakura.Semua itu menjadi arti persahatan yang mereka jalin bersama.
*awas jangan laper, eh baper lihat tingkah mereka.
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionKakashi Hatake adalah murid kelas XII, dibalik sifat malasnya. Dia merupakan kapten klub sepak bola di sekolahnya. Kegemaran membaca novel dewasa membuat seseorang memberi julukan "cowok mesum." Daya tarik Kakashi memikat banyak cewek-cewek kesengse...