Sinar matahari menelusup masuk ke dalam kamar tidurnya, hangat terasa menyentuh pipi putih Karin yang masih memejamkan mata. Angin membelai lembut rambut merah tomatnya, menebarkan wangi menyejukkan udara pagi itu. Tubuhnya bergerak mengulet, meregangkan sendi-sendi di setiap bagian tubuhnya yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan underwear putih berendra. Buah dadanya menantang menjuntai di atas tubuhnya terlihat elok tersapu sinar mentari.
Kicauan burung emprit membuatnya terbangun, matanya mulai membuka dan menoleh ke arah datangnya suara tersebut, dilihatnya seekor emprit zebra yang mungil sedang nangkring di salah satu jendela kaca kamarnya. Kemudian melompat ke sana kemari dengan lincah dan riangnya. Ada senyum di wajah Karin melihat tingkah lucunya, warna indahnya membuat Karin tetap menatapnya sambil mengumpulkan nyawa setelah terbangun dari alam mimpinya, menunggu bagian-bagian nyawanya menyatu seutuhnya ke dalam tubuh, sebelum Karin beranjak dari tempat tidurnya yang empuk.
Emprit itu kini melesat terbang tak peduli seorang penonton yang masih menikmati pertunjukan lompat indahnya, dan akhirnya membuat matanya beralih ke obyek lain. Karin menoleh ke ponsel yang tergeletak di samping tempat berbaring, meraih dan melihat di layar kacanya yang memperlihatkan jam digital menunjuk pada angka 7 pagi. Karin menjatuhkan lagi ponselnya di samping dan dia kini mulai mengangkat tubuhnya mencoba berdiri.
Tubuh telanjang dengan menyisakan underwear mulai turun dari kasur, buah dadanya yang padat dan kencang di biarkan menggantung bebas, dia berjalan gontai menuju kulkasnya, membuka dan mengambil botol berisi air putih dingin dan menenggaknya membasahi tenggorokannya. Setelah meletakkannya kembali kini dia menutup pintu kulkas. Kembali menuju kasur dan meraih ponselnya, kemudian dia menggeser layarnya, 3 pesan masuk dalam chat WA nya, Kakashi, Itachi dan Shizune. Karin menyentuh nama Itachi, membiarkan chat Kakashi tak terbaca, dia masih kesal dengan cowok mesum itu.
Hei bangun, so kita mo kemana hari ini? Buruan bales ya, takutnya temen-temen gw pada dateng dan keduluan ngajak gw buat jalan-jalan. Oke see you. Karin membaca pesan Itachi, dia kini sibuk mengetik balesannya. Jemput gw jam 9, hari ini gw lagi pengen main air jadi kita ke Waterpark Dream Konoha Land, oke. Sampe nanti, bye. Karin meletakkan ponselnya di atas meja dan mengambil handuk yang tersampir di kursi, kemudian menuju ke kamar mandi.
:::::
Bip bip.. Bip bip
Ponselnya berbunyi tanda pesan masuk, Itachi yang sedang mengelap tubuhnya dari keringat hasil jogging pagi ini menoleh menatap ponsel dan meraihnya. Membuka pesan dari Karin dan membacanya. Ada senyum mengembang di bibirnya dan segera membalas singkat, Deal.. gw jemput jam 9 dan mengirimnya ke Karin. Itachi menenggak air mineral di botolnya, ada aliran air yang keluar dari sela bibirnya saat dia minum, aliran itu melewati dagu turun ke lehernya yang memperlihatkan jakun naik turun karena tenggorokannya yang dilalui air yang Itachi minum. Aliran tetesan berakhir di dada Itachi menembus kaos oblong yang di pakainya.
Itachi masih terduduk di pinggir lapangan, banyak cowok dan cewek berbalut pakaian olah raga sedang lari pagi, beberapa cewek bahkan sering menggoda Itachi yang sendirian. Itachi memasukkan ponselnya ke saku celana olah raganya, berdiri dan mulai berjalan menuju ke jalan pulang. Bersiap-siap untuk jalan-jalan minggu (*baca: Kencan) bareng Karin ke Dream Konoha Land.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
FanfictionKakashi Hatake adalah murid kelas XII, dibalik sifat malasnya. Dia merupakan kapten klub sepak bola di sekolahnya. Kegemaran membaca novel dewasa membuat seseorang memberi julukan "cowok mesum." Daya tarik Kakashi memikat banyak cewek-cewek kesengse...