Because I Love You

Chapter 46

Sepasang mata sayu menatap awan kelabu di langit yang terlihat mendung, hawa dingin merasuki kulit di balik pakaian yang ia kenakan. Bahkan Jacket Red Hodded yang ia pakaipun tak mampu menahan rasa dinginnya udara siang itu. Jalanan begitu sepi, mungkin mereka terlalu malas untuk keluar pada hari yang diprediksi bakal turun hujan lebat siang ini oleh program acara prakiraan cuaca di salah satu televisi lokal Konoha.

Kakashi sejenak melirik jam tangan di pergelangan tangan kirinya, angka digital menunjukkan angka 10 siang. Jam dimana anak sekolahan yang harusnya masih berada dalam kegiatan proses belajar mengajar, tapi tidak hari ini dikarenakan SMA Wind Leave tempat Kakashi menimba ilmu dipulangkan lebih awal karena ada rapat dewan guru. Kakashi memutar gasnya lebih dalam agar laju Ninja 250 fi hijaunya melaju lebih kencang.

Di belakang Kakashi, seorang perempuan bertubuh ramping memeluk erat punggung Kakashi. Tubuh bagian atas Hinata mengenakan Jacket berwarna abu-abu dengan kerah bulu yang halus menutupi rambut lurus panjang hitamnya yang sengaja dimasukkan ke dalam jaket agar tak berantakkan terkena angin. Kedua tangannya masuk ke saku terusan pada bagian depan Jaket Hoddie yang Kakashi kenakan, membuat Hinata memeluk nyaman tubuh kekasihnya itu.

Sedangkan tubuh bagian bawah Hinata hanya mengenakan miniskirt kotak-kotak berwarna merah seragam sekolahnya yang melambai-lambai memperlihatkan sebagian batang paha putih besih dan mulus milik Hinata. Dia harus menahan rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang tubuhnya gegara hembusan angin menerpa bagian kulit yang tak terlindungi, ditambah laju motor Kakashi yang menerobos hawa dingin siang itu.

Tak disangka sebagian besar awan hitam diatasnya mulai menitikkan segerombol air yang ditampungnya, berawal dengan gerimis kecil yang berjatuhan menimpa jalanan tempat Kakashi melaju dengan Ninja hijaunya menjadi tetesan besar yang rapat dan padat membasahi permukaan bumi. Hinata semakin memeluk punggung Kakashi lebih erat, karena laju motor yang di kendarai Kakashi semakin melaju dengan kencang menerobos hujan yang semakin besar.

Beberapa meter lagi mereka akan sampai di tempat Kakashi tinggal, niat untuk mengantar Hinata pulang berubah menjadi ke rumah Kakashi yang kini sudah terlihat di depan mata. Kakashi membelokkan Ninja hijaunya memasuki sebuah pekarangan kecil tanpa pagar yang mengelilingi rumah berlantai dua tersebut. Putaran roda mulai berjalan pelan sampai akhirnya Kakashi menginjak rem tepat di depan pintu garasi. Kakashi meminta Hinata turun dari boncengannya untuk segera berteduh di teras rumah Kakashi. Dia membuka pintu garasi dan memasukkan motornya ke dalam.

"Maaf sayang, aku gak bawa mantol jadi mampir sebentar untuk mengambilnya." Kakashi menghampiri Hinata yang masih berdiri di teras rumah.
"Gak papa bebs, jadi bebebs tinggal disini?" Hinata melepaskan helm yang ia kenakan.
"Iya sayang, tunggu bentar ya aku ambil mantol dulu." pinta Kakashi.
"Gak perlu bebs, aku pulangnya nanti aja. Lagian hujan makin deras dan aku juga belum pernah ke rumah bebebs, jadi boleh dong aku mampir." Hinata menyerahkan helm ke Kakashi, senyumnya mengembang di wajah cantiknya.

Kakashi mengangguk pelan, membalas senyum manis Hinata. Dia memasukkan kunci pintu depan rumah dan membukanya, mempersilahkan Hinata masuk. Kakashi melepaskan sepatu converse hitam putihnya, dan menaruh di rak sepatu. Hinatapun demikian, melepaskan sepatu ketsnya dan menaruh di samping sepatu Kakashi.

"Apa ayah gak bertanya-tanya tuh kemana anak kesayangannya gak pulang-pulang?" tanya Kakashi membantu Hinata untuk berdiri setelah melepaskan sepatu.
"Kan kita pulang lebih awal dari hari biasanya, lagian jam segini rumahku sepi. Ayah pulang malam, Neji-san selalu antar Hanabi les private, paling cuma ada Oba-chan di rumah, itupun kalau dia tak ikut antar Hanabi les." jawab Hinata.